Virus Corona
Apa Itu Kalung "Ajaib" yang Diklaim Kementan Antivirus Corona hingga akan Diproduksi Massal?
Fadjri Djufry mengungkapkan kalung antivirus Corona sudah melewati penelitian dan uji klinis di laboratorium Kementan.
Editor: Mohamad Yoenus
Penelitian menunjukkan eucalyptol ini berpotensi mengikat protein M pro sehingga menghambat replikasi virus.
Produk ini diklaim dapat melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
Diberitakan Kontan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, pihaknya akan memproduksi massal kalung dan minyak eucalyptus antivirus Corona pada Agustus 2020.
Kalung dan minyak eucalyptus obat Corona tersebut didapatkan dari hasil penelitian Balai Peneilitan dan Pengembangan Kementerian Pertanian dari tanaman kayu putih.
"Ini antivirus Corona, dari hasil penelitian dari litbang Kementerian Pertanian. Berasal dari pohon kayu putih. Dari 700 jenis pohon kayu putih satu yang bisa mematikan virus Corona."
"Ini hasil laboratorium kita, dan bulan depan akan kami produksi," kata Syahrul.
Syahrul menjelaskan hal itu pada sela-sela jumpa pers seusai bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Kantor Kementerian PUPR.
Pernyataan Syahrul ini juga diunggah di akun Youtube Kementerian Pertanian.
Keraguan Klaim Kementan
Dilansir Kompas.com, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, tak ada relevansi antara kalung antivirus dengan paparan virus Corona.
"Saya tidak melihat relevansi yang kuat antara kalung di leher dengan paparan virus ke mata, mulut, dan hidung," kata Dicky, Sabtu (4/7/2020).
Ia mengatakan, penularan Covid-19 terjadi melalui beberapa mekanisme seperti droplet aerosol yang terhirup hidung atau melalui sentuhan ke mata dan mulut.
Meski eucalyptus diketahui memiliki potensi antiviral, Dicky menyebutkan, riset tersebut dalam bentuk spray dan filter.
Itu pun baru pada jenis virus terbatas yang sudah umum, bukan Covid-19.
Oleh karena itu, dia menganggap produksi produk eucalyptus yang ditujukan untuk mencegah virus Corona terlalu dipaksakan dan berpotensi menimbulkan salah persepsi.