Breaking News:

Virus Corona

Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah California Larang Jemaat Menyanyi dan Lantunkan Doa saat Ibadah

Pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat mengeluarkan larangan untuk bernyanyi saat melakukan ibadah.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat mengeluarkan larangan untuk bernyanyi saat melakukan ibadah. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat mengeluarkan larangan untuk bernyanyi saat melakukan ibadah.

Pada akhir bulan Mei, negara bagian tersebut mulai mengizinkan gereja untuk dibuka kembali meski harus sesuai aturan protokol kesehatan.

Minggu ini, Departemen Kesehatan Masyarakat California memperbarui pedomannya untuk menyarankan agar jemaat tidak bernyanyi.

Gereja St. Mark di Englefield, Berkshire
ilustrasi gereja. Gereja St. Mark di Englefield, Berkshire (Dailymail)

Klaim Berjasa Tekan Penyebaran Virus Corona di Perbatasan, Trump Kunjungi Arizona di Tengah Pandemi

WHO Ungkap Peringatan Pertama Covid-19 Berasal dari Kantornya di China, Bukan Laporan Pemerintah

Dilansir businessinsider.com, Jumat (4/7/2020), California mendapat pujian karena respons awal yang cepat dan telah berhasil menanggulangi pandemi Virus Corona di wilayahnya,.

Namun, akhir-akhir ini California malah menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 baru yang mencatatkan jumlah rekor tertinggi sejak awal kasus ditemukan.

Oleh sebab itu, Departemen Kesehatan Masyarakat California memperbaharui aturannya pada Rabu (1/7/2020).

Negara bagian tersebut memutuskan untuk memperbolehkan tempat ibadah tetap dibuka.

Akan tetapi mereka yang menghadiri layanan keagamaan dilarang bernyanyi ataupun melantunkan doa secara keras bersama-sama.

Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat, kerumunan yang berkumpul di satu tempat membawa risiko yang relatif lebih tinggi untuk penularan Covid-19.

Pihaknya juga mencurigai bahwa peningkatan kasus di wilayah tersebut terjadi karena penularan dari droplet yang terkontaminasi virus selama masyarakat bernyanyi atau berdoa saat ibadah.

"Secara khusus, kegiatan seperti menyanyi dan melantunkan doa meniadakan pengurangan risiko yang dicapai melalui pembatasan jarak fisik enam kaki," bunyi pernyataan dari Departemen Kesehatan tersebut.

"Karena itu tempat ibadah harus menghentikan kegiatan menyanyi dan melantunkan doa serta membatasi kehadiran di dalam ruangan hingga 25% dari kapasitas bangunan atau maksimum 100 peserta, tergantung mana yang lebih rendah."

Trump Disebut Tak akan Turuti Aturan Karantina Mandiri, Gedung Putih: Presiden AS Bukan Warga Sipil

Pria Tewas setelah Ditolak 18 Rumah Sakit karena Bergejala Covid-19, Meninggal di Depan Pintu RS

California awalnya dipuji karena respons awal yang berhasil terhadap pandemi Virus Corona.

Pemerintah langsung bereaksi ketika virus mulai menyebar di negara bagian, dan memutuskan agar tempat-tempat ibadah ditutup.

Setelah tingkat infeksi meningkat, negara bagian mengumumkan pada 25 Mei bahwa kegiatan ibadah dapat dibuka kembali jika mereka memenuhi protokol keselamatan.

Aturan tersebut termasuk menetapkan parameter sekitar kelompok doa dan pelantun doa, termasuk mengharuskan anggota paduan suara untuk memakai masker wajah setiap saat.

Pemerintah juga merekomendasikan agar kegiatan diadakan di luar, atau agar para klerus mempertimbangkan untuk menghapusnya sama sekali.

Namun, disamping telah menetapkan aturan tersebut, dalam dua minggu terakir ditemukan peningkatan infeksi Virus Corona.

California mencatatkan rekor jumlah kasus baru dalam satu hari dengan lebih dari 7.000 kasus positif Covid-19 pada 23 Juni.

Viral Polisi Nekat Nyebur ke Parit demi Ambil Bendera Merah Putih, Ganjar Pranowo: Apa Komentarmu?

Sementara itu, menurut penelitian Universitas Johns Hopkins, hingga Jumat (4/7/2020), tercatat ada 6.265 jumlah kematian akibat Virus Corona di negara bagian itu.

Menanggapi lonjakan tersebut, Departemen Kesehatan Masyarakat California kemudian merevisi pedomannya untuk tempat ibadah.

Langkah itu ditetapkan pada hari yang sama saat California membatalkan niatnya untuk membuka kembali bisnis dengan meminta lebih dari selusin wilayah untuk melarang rumah makan di dalam ruangan, dan menutup bioskop, museum, serta tempat publik lainnya.

Gereja Capital Christian Center, yang dapat menampung hingga 4.000 orang, mengatakan bahwa mereka akan mengikuti panduan baru tersebut.

"Kami menyadari bahwa bernyanyi adalah tantangan," ujar kepala operasional gereja, Jason Batt. (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19CaliforniaAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved