Breaking News:

Terkini Nasional

Bantah Kabar Ahok Jadi Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir, Arya Sinulingga: Semua Itu Masih Hoaks

Beredar kabar bahwa Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bakal didapuk menjadi Menteri BUMN. Ini klarifikasinya.

Penulis: Vintoko
Editor: Atri Wahyu Mukti
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah kabar Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal didapuk menjadi Menteri BUMN.

Dilansir tayangan YouTube KompasTV, Sabtu (4/7/2020), Arya Sinulingga dengan tegas membantah kabar yang sempat viral di media sosial tersebut.

Diketahui, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju saat ini hangat diperbincangkan menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak puas dengan kinerja menteri dalam menghadapi Covid-19.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Arya membantah kabar yang menyebut bahwa Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bakal didapuk menjadi Menteri BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Arya membantah kabar yang menyebut bahwa Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bakal didapuk menjadi Menteri BUMN. (Capture YouTube KompasTV)

 

Jokowi Ancam Reshuffle, selain Ahok Nama AHY juga Diisukan Masuk Kabinet, Begini Reaksi Demokrat

Arya mengatakan kabar tersebut sepenuhnya adalah hoaks.

Dirinya menegaskan, posisi Menteri BUMN saat ini masih dijabat oleh Erick Thohir.

"Semua itu masih hoaks sepanjang belum kejadian. Gitu aja jawabannya. Kami sih soal itu, kami serahkan ke Jokowi sebagai Presiden" ujarnya seperti dikutip TribunWow.com.

"Jokowi yang akan menentukan. Kalau ada yang isu-isu, kita sih santai aja ya," imbuh dia.

Menurutnya, pergantian para menteri ini adalah hak prerogatif dari presiden.

Sepanjang belum terjadi reshuffle, Arya mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

"Kalau menteri kan hak prerogatif Presiden, tapi sepanjang itu belum kejadian kan masih hoaks", jelas Arya.

Yakin Reshuffle Menteri dalam Waktu Dekat, M Qodari: Tanpa Ada Covid-19 pun Pak Jokowi akan Lakukan

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia juga menepis isu tersebut.

Di dalam laman resminya, Kominfo menjelaskan bahwa isu tersebut adalah salah.

"Faktanya, Menteri BUMN saat ini masih dijabat Erick Thohir dan belum ada pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo soal perombakan kabinet (reshuffle). Artikel serupa dimuat di situs Suaranasional.com. Dari isi berita tersebut, tidak ada sumber yang jelas informasi mengenai kabar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Menteri BUMN", tulis Kominfo dalam laman resminya, Kamis (2/7/2020).

Lihat videonya:

Jokowi Angkat Tangan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat tangan saat menyampaikan kemungkinan perombakan jajaran menteri (reshuffle) kabinet di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).

Jokowi menyebutkan dirinya tidak segan-segan akan mengambil keputusan itu jika memang diperlukan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).

Dalam arahan tersebut, Jokowi menyinggung banyak kebijakan yang terhambat hanya karena urusan birokrasi di peraturan.

"Kalau mau Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) lagi, saya buatin Perppu," tegas Joko Widodo, dalam tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, diunggah Minggu (28/6/2020).

"Kalau yang sudah ada belum cukup," tambahnya.

Tak Mau Sebut Menteri yang akan Direshuffle, Arief Puyouno: Nanti Dibilang Apa Menteri Kamu Bagus?

Jokowi menyebutkan dirinya tidak akan segan mempertaruhkan reputasi politiknya jika perlu mengambil langkah itu.

Ia juga meminta agar jajarannya benar-benar bersikap situasi saat ini adalah krisis.

Selain itu, ia mendorong agar langkah kebijakan luar biasa dilakukan jika memang perlu.

"Asal untuk rakyat, asal untuk negara, saya pertaruhkan reputasi politik saya," ungkap mantan Wali Kota Solo ini.

"Sekali lagi, tolong ini betul-betul dirasakan semuanya. Jangan sampai ada hal yang justru mengganggu," lanjut Jokowi.

"Langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan," tambahnya.

Jokowi menyinggung dirinya membuka opsi berbagai langkah politik sampai kebijakan jika memang perlu.

Hal itu ia sampaikan sembari mengingatkan tanggung jawab pemerintah terhadap rakyat.

"Saya membuka entah yang namanya langkah-langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka," kata Kepala Negara.

"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara," tegasnya.

Menurut Jokowi, langkah itu bisa saja termasuk membubarkan lembaga tertentu atau merombak jajaran menteri.

Ia mengaku sudah memikirkan banyak kemungkinan yang dapat dilakukan agar penanganan Covid-19 lebih efektif.

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle," ungkit Jokowi.

"Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perpu yang yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Menurut Jokowi, opsi itu mungkin saja dilakukan mengingat situasi krisis yang terjadi.

"Karena memang suasana ini harus ada," tegasnya.

Jokowi kemudian membuat gestur mengangkat tangan, yang umumnya diartikan sebagai tanda orang menyerah.

"Kalau suasana ini Bapak Ibu tidak merasakan itu, sudah," kata Jokowi.

"Artinya tindakan yang extraordinary keras akan saya lakukan," tutupnya. (TribunWow.com/Vintoko/Brigitta Winasis)

Sumber: Kompas TV
Tags:
AhokBasuki Tjahaja PurnamaErick ThohirArya SinulinggaJoko Widodo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved