Terkini Nasional
Tak Mau Sebut Menteri yang akan Direshuffle, Arief Puyouno: Nanti Dibilang 'Apa Menteri Kamu Bagus?'
Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengaku tidak mau untuk menyebutkan atau memprediksi menteri-menteri yang bakal direshuffle atau dicopot Jokowi
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono memberikan tanggapan terkait beredarnya isu soal menteri yang bakal direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, berdasarkan kabar yang beredar di WhatsApp itu memperlihatkan beberapa nama menteri Jokowi telah berganti.
Dalam acara Kompas Petang, Kamis (2/7/2020), Arif Poyuono juga mengaku sudah mendapatkan kiriman tersebut.

• Jejak Reshuffle Jokowi sejak Tahun 2014, Mulai dari Anies Baswedan hingga Khofifah Indar Parawansa
Meski begitu, dirinya menilai bahwa hal itu tidak lebih dari sekadar hoaks dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Ia juga menganggap bahwa itu semua hanyalah sebuah keisengan yang terjadi di media sosial.
"Kalau nama-nama yang beredar di WhatsApp saya juga menerima," ujar Arief.
"Saya pikir itu hanya hoaks aja, ya kalau saya melihat hoaks kan artinya apa ya ada yang iseng membuat itu," jelasnya.
"Tapi saya melihatnya itu sebagai bunga-bunga di medsos saja," imbuhnya.
Sementara itu, pembawa acara memunculkan dua nama yang ada di dalam isu yang beredar tersebut, seperti Basuki Tjahja Purnama, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
Dirinya lantas meminta Arief untuk menilai kemungkinan keduanya masuk ke dalam kabinet Jokowi.
"Jadi tidak mungkin Basuki Tjahaja Purnama masuk dalam jajaran, jadi tidak mungkin nama AHY masuk jajaran menteri?," tanya presenter.
Menanggapi hal itu, Arief mengaku belum mengetahui menteri-menteri yang bakal direshuffle, termasuk juga yang akan masuk.
• Ahok Diisukan Jadi Menteri Baru Presiden, Pihak PKS Mardani Ali: Mestinya Pak Jokowi Lebih Bijak
Menurutnya, kewenangan untuk mencopot ataupun mengganti para menteri merupakan hak prerogatif dari seorang presiden dan tidak bisa dipengaruhi oleh pihak manapun.
Dirinya hanya menyakini bahwa Jokowi bakal menggunakan hak prerogatifnya tersebut.
Keyakinannya tersebut menyusul sikap marah sekaligus ancaman yang ditunjukkan Jokowi kepada para menterinya beberapa waktu lalu.