Terkini Daerah
Kronologi Adik Begal Kakak hingga Tewas karena Utang Rp 800 Ribu, Begini Pengakuan Pelaku
Entah apa yang ada dibenak MR (16), warga Palembang, Sumatera Selatan ini, ia dengan tega membegal Khairuddin Saputra (32), kakaknya.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Entah apa yang ada dibenak MR (16), warga Palembang, Sumatera Selatan ini, ia dengan tega membegal Khairuddin Saputra (32), yang tak lain adalah kakak angkatnya sendiri.
Akibat kejadian itu, korban tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit setelah mengalami luka tusuk yang parah.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Naskah II, Lorong Padi, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (5/6/2020) lalu.
• Utang Rp 800 Ribu pada Koperasi Jadi Alasan Adik Begal Kakak hingga Tewas di Palembang
Kepada polisi, MR mengaku sebelum peristiwa penusukan itu terjadi. Mereka awalnya meminta korban untuk turun dari motornya. Namun, korban tidak mau.
"Awalnya korban kami minta untuk turun dari motor, tapi dia tidak mau. Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh. Dia memang kakak angkat saya," ujar MR. di Polda Sumsel, Kamis (2/7/2020).
Setelah itu, tersangka Rohmadon langsung kabur. Sementara MR sempat membawa kakak angkatnya ke rumah sakit, tapi ditolak pihak rumah sakit.
"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit. Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelasnya.
Adapun modus yang dilakukan kedua pelaku yakni dengan cara memberitahu korban ada lowongan pekerjaan.
Korban yang sudah lama tak bekerja, percaya dengan ucapan kedua pelaku hingga terjadilah peristiwa tersebut.
• Fakta Adik Begal Kakak Angkat di Palembang, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Sekarat di Rumah
Kata MR, motor milik korban ia jual di kawasan Tangga Buntung, Palembang dengan harga Rp 1,5 juta. Kemudian MR memberikan uang kepada Rohmadon sebesar Rp 500.000.
"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkapnya.
Sementara itu, tersangka Rohmadon mengaku jika aksi itu terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp 800.000 kepada koperasi.
Sambungnya, ide pembegalan itupun ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.
"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.
Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.