Breaking News:

Terkini Nasional

Sebut Pos-pos Menteri yang Terancam Terkena Reshuffle Jokowi, M Qodari: Waspadalah, Waspadalah!

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan pandangannya terkait kemungkinan menteri yang akan direshuffle atau dicopot oleh Jokowi.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture YouTube Najwa Shihab/Sekretariat Presiden
Kolase foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Qodari memberikan pandangannya terkait kemungkinan menteri yang akan direshuffle atau dicopot oleh Jokowi. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan pandangannya terkait kemungkinan menteri yang akan direshuffle atau dicopot oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, M Qodari mengatakan bahwa menteri yang nantinya terkena direshuffle tidak melenceng jauh dari kondisi yang terjadi saat ini.

Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah dan masyarakat sedang menghadapi krisis dan juga pandemi Virus Corona.

Direktur Indo Barometer M Qodari meminta tayangan Mata Najwa dapat menghadirkan Menkes Terawan, Rabu (1/7/2020).
Direktur Indo Barometer M Qodari meminta tayangan Mata Najwa dapat menghadirkan Menkes Terawan, Rabu (1/7/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

M Qodari Sebut Ada 2 Lembaga yang Disinggung Jokowi dan Tak Dimunculkan, Najwa Shihab: BI dan OJK?

Oleh karena itu, Qodari menilai pencopotan menteri tidak terlepas dengan permasalahan krisis dan kasus Covid-19.

Hal ini disampaikannya dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (1/7/2020).

Qodari mulanya mengungkapkan bahwa kemarahan dan sekaligus ancaman yang dilakukan oleh Jokowi menjadi peringatan serius kepada para menterinya.

Sejalan dengan yang dimaksudkan oleh Jokowi, dirinya lantas meminta kepada setiap pejabat negara yang memiliki mobil dengan pelat bertuliskan RI harus berani dalam bertanggungjawab dan berani dalam mengambil keputusan.

Menurutnya, mereka yang tidak bisa lagi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan maksimal maka lebih baik memilih mundur.

"Saya kira Pak Jokowi ini sedang mengatakan kalau lebih eksplisit lagi, tolong menteri atau pejabat yang tidak berani tanggung jawab, anda mundur saja," ujar M Qodari.

"Dan saya mau menambahkan, semua yang mobilnya itu ada RI berapa itu, Pak Moeldoko RI berapa, RI 19 RI 78, RI berapa itu, itu tolong Anda berani mengambil tanggung jawab dan mengambil keputusan," tegasnya.

"Kalau enggak berani melakukan apa yang harusnya dilakukan, mundur saja, saya kira itu yang ingin dikatakan oleh presiden," imbuhnya.

Singgung Menteri Titipan, Fahri Hamzah ke Najwa Shihab: Jangan Nanti Gantinya juga dari Titipan

Sementara itu terkait akan adanya reshuffle, M Qodari menilai menteri yang kemungkinan terkena adalah yang terlibat dalam dampak dari Covid-19.

Ia mencontohkan pos-pos seperti masalah kesehatan, bantuan sosial, dan stimulus ekonomi.

Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui kemungkinan jelasnya.

M Qodari hanya meminta menteri yang sekarang menempati pos tersebut untuk waspada, terlebih yang sudah mendapatkan sorotan dari Jokowi sendiri maupun masyarakat.

"Saya akui yakin bahwa reshuffle ini akan terjadi, dan itu akan dipengaruhi oleh Covid," ungkapnya.

"Nah Covid itu urusan kesehatan, urusan bantuan sosial, urusan stimulus ekonomi," jelasnya.

"Jadi kalau ditanya menterinya apa, saya tidak tahu namanya, tidak bisa sebut orangnya. Tetapi pos-posnya terkait dengan kesehatan, bantuan sosial, stimulus ekonomi," terang Qodari.

"Waspadalah, waspadalah!," tutupnya.

Simak videonya dari menit ke- 7.12

Sebut Ada 2 Lembaga yang Disinggung Jokowi dan Tak Dimunculkan

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan ada dua lembaga yang disebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dalam kemarahannya saat itu.

Namun menurut M Qodari, momen tersebut tidak ditampilkan dalam video yang diunggah oleh Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020) dan sedang menjadi perbincangan.

Dilansir TribunWow.com, M Qodari hanya memberikan klu bahwa dua lembaga tersebut adalah terdiri dari dua huruf dan tiga huruf.

Hal ini disampaikannya dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (1/7/2020).

 Jokowi Ancam Reshuffle, M Qodari Sebut Peringatan untuk Parpol dan Singgung Menteri Titipan

M Qodari mulanya menyinggung soal kecilnya pengeluaran dari Kementerian Kesehatan, yakni hanya 1,53 persen dari total anggaran sebesar Rp 75 triliun.

Melihat kondisi tersebut, Qodari merasa curiga, apakah benar bahwa Kementerian Kesehatan tidak bekerja, atau memang karena negara tidak mempunyai uang sejumlah yang sudah dianggarkan tersebut.

"Bahkan saya katakan jangan-jangan ini Republik enggak punya duit," ujar M Qodari.

Menurutnya sangat tidak masuk akal jika Kementerian Kesehatan baru mengeluarkan 1,53 persen saja untuk penanganan Virus Corona.

Dikatakannya bahwa seharusnya anggaran dari Kementerian Kesehatan bisa cepat diedarkan.

Karena di satu sisi banyak hal yang musti mendapatkan penanganan, khususunya masyarakat.

"Bagaimana cara menjelaskan 75 triliun, kok baru keluar 1,53 persen?" kata M Qodari.

"Selambat-lambatnya birokrasi selambat-lambatnya menteri, saya kira enggak 1,5 persen lah," jelasnya.

"Jadi saya curiga Republik enggak punya duit ini sekarang."

 Moeldoko Tak Kunjung Jawab soal Video Jokowi Baru Diunggah 10 Hari, Najwa Sindir: Seperti Politisi

Lebih lanjut, M Qodari lantas mengatakan bahwa sebenarnya ada dua lembaga yang menjadi sorotan dari Jokowi terkait kemarahannya tersebut.

Namun M Qodari tidak mau menyebutkan nama lembaga yang dimaksud.

Dikatakannya bahwa dua lembaga tersebut yakni terdiri dari dua huruf dan satu huruf.

"Yang tidak dimunculkan dalam pidato itu ada dua lembaga yang disebut, satu dua huruf, satu lagi tiga huruf," kata Qodari.

Merasa penasaran dengan yang dimaksud oleh M Qodari, pembawa acara Najwa Shihab akhirnya menanyakan dan sekaligus menebak, yakni Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"BI dan OJK?," tanya Najwa Shihab menebak.

M Qodari tetap tidak mau mengiyakan apa yang disampaikan oleh Najwa Shihan.

Dirinya hanya mengulang yang sudah dikatakan, yakni dua huruf dan tiga huruf.

"Ya saya cuman bilang dua huruf dan tiga huruf," jawab M Qodari.

"Saya yang menduga BI dan OJK, karena saya tahu dua-duanya lembaga itu diundang juga waktu itu," kata Najwa Shihab.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
reshuffleM QodariPresiden Joko Widodo (Jokowi)Mata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved