Breaking News:

Terkini Internasional

Perkembangan Vaksin Covid-19 Menuai Hasil Menggembirakan, Ini Hasil Pengujian BioNTech dan Pfizer

Perkembangan penelitian kandidat vaksin Virus Corona dilaporkan memperoleh hasil yang baik.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi vaksin Covid-19. Perkembangan penelitian kandidat vaksin Virus Corona dilaporkan memperoleh hasil yang menggembirakan. 

TRIBUNWOW.COM - Perkembangan penelitian kandidat vaksin Virus Corona dilaporkan memperoleh hasil yang menggembirakan.

Dari sejumlah kandidat yang telah melakukan tahap pengujian, sebuah penelitian yang dilakukan telah berhasil meningkatkan kekebalan tubuh manusia terhadap Virus Corona.

Peneliti berharap pengujian lebih lanjut pada sukarelawan dalam skala yang besar akan dapat segera dilakukan pada musim panas nanti.

Dokter di AS Tidak Bisa Menjamin Negaranya akan Punya Vaksin Covid-19 yang Aman dan Efektif

Dilansir ABC News, Rabu (1/7/2020), Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, melaporkan tanda-tanda menggembirakan dari pengujian paling awal terhadap calon vaksin Covid-19.

Pengujian empat vaksin Virus Corona eksperimental yang sedang diuji oleh kedua perusahaan tersebut menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Adapun pengujian awal tersebut melibatkan pengamatan dan penelitian akan efek vaksin terhadap 45 orang sukarelawan.

Sukarelawan diberikan dua suntikan berdosis rendah maupun sedang, yang berselang selama satu bulan secara terpisah.

Setelah itu, mereka diamati dan diteliti lebih lanjut mengenai efek vaksin tersebut ke tubuh mereka.

Ternyata, imun tubuh para sukarelawan tersebut merespons suntikan vaksin dan berhasil membentuk kekebalan terhadap Virus Corona dalam jumlah yang diharapkan cukup untuk melindungi tubuh.

Menurut hasil awal penelitian tersebut, jumlah antibodi dalam tubuh mereka setara dengan jumlah antibodi yang ada dalam tubuh penyintas Covid-19 yang telah selamat.

Efek sampingnya khas untuk seperti kebanyakan vaksin pada umumnya yaitu demam dan rasa sakit di sekitar bagian tubuh yang disuntik.

Laporan tersebut telah dikirim untuk publikasi dalam jurnal ilmiah tetapi belum ditinjau lebih lanjut.

Peringatkan Vaksin Virus Corona Tak Menjamin Kekebalan, Ahli Virologi: Tidak akan Menyembuhkan Semua

Teliti Vaksin Virus Corona, Berikut Empat Jenis Metode Pengembangan yang Dilakukan Ilmuwan di Dunia

Dengan kandidat potensial lainnya yang masih dalam tahap pengujian paling awal, Pfizer bertujuan untuk membuka percobaan skala besar musim panas ini.

Namun, pihaknya belum dapat mengatakan suntikan mana yang paling baik untuk diujicobakan.

Para peneliti menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan suntikan dengan dosis tertinggi yang awalnya diuji, dan bertahan dengan dosis rendah dan menengah.

Menurut mereka, suntikan dosis tinggi menyebabkan lebih banyak reaksi injeksi tanpa manfaat tambahan yang jelas.

Sementara itu, sekitar 15 kandidat vaksin Covid-19 yang berbeda di seluruh dunia, sedang dalam tahap pengujian pada manusia.

Beberapa kandidat siap untuk memulai studi tahap terakhir berskala besar untuk membuktikan apakah calon vaksin tersebut benar-benar berfungsi.

Tiap perusahaan melakukan pendekatan berbeda pada jenis vaksin yang berbeda, sehingga akan meningkatkan peluang bahwa setidaknya satu pendekatan bisa berhasil.

Calon vaksin dari perusahaan Pfizer dan BioNTech menggunakan sepotong kode genetik Virus Corona untuk membuat tubuh lebih unggul dalam mengenali dan menyerang virus.

Sedangkan, awal pekan ini, Inovio Pharmaceuticals mengeluarkan rilis berita yang mengatakan bahwa kandidat vaksin berbasis gennya juga menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam pengujian awal yang serupa, pada 40 sukarelawan.

Metode Pengembangan Vaksin Virus Corona

Peneliti di seluruh dunia terus mencoba menemukan vaksin Virus Corona, beberapa dari mereka menggunakan sejumlah pendekatan yang berbeda.

Lebih dari 90 vaksin dikatakan tengah dikembangkan untuk melawan virus tersebut.

Setidaknya enam kelompok sudah mulai menyuntikkan formulasi ke dalam sukarelawan dalam uji keamanan.

Sementara beberapa kelompok peneliti lain sudah mulai menguji pada hewan.

Untuk menemukan vaksin Virus Corona, sejumlah peneliti di dunia mencoba menemukan antivirus tersebut dengan metode yang berbeda.

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari nature.com, Jumat (1/5/2020), pengembangan vaksin Virus Corona tersebut dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis metode.

Diketahui, vaksin bertujuan mengekspos tubuh pada antigen yang akan memicu respon imun sehingga dapat memblokir atau membunuh virus saat seseorang terinfeksi.

Untuk menemukan antigen tersebut, ilmuwan menggunakan sejumlah metode, dari penggunaan virus itu sendiri, hingga melakukan rekayasa genetik.

Berikut sejumlah metode yang dilakukan oleh peneliti di seluruh dunia dalam usaha menemukan vaksin Virus Corona.

Vaksin dari Virus

Setidaknya tujuh tim sedang mengembangkan vaksin menggunakan virus itu sendiri.

Virus tersebut akan dilemahkan atau dibuat tidak aktif dan dimasukkan ke tubuh.

Banyak vaksin yang ada dibuat dengan cara ini, seperti antivirus yang digunakan untuk melawan Campak dan Polio.

Namun kendalanya, vaksin ini membutuhkan pengujian keamanan yang luas dalam sejumlah tahap.

Adapun Tim peneliti dari Sinovac Biotech di Beijing yang menggunakan metode ini, telah mulai menguji versi SARS-CoV-2 yang tidak aktif pada manusia.

Vaksin Virus-vektor

Sekitar 25 kelompok mengatakan mereka sedang mengerjakan vaksin vektor-virus.

Pada metode ini, virus seperti Campak atau Virus Adeno direkayasa secara genetis sehingga dapat menghasilkan protein Virus Corona dalam tubuh.

Virus-virus ini dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.

Ada dua jenis virus yang bisa digunakan dalam metode ini, yaitu virus masih dapat mereplikasi di dalam sel dan yang tidak bisa karena gen kunci telah dinonaktifkan.

Vaksin Asam Nukleat

Setidaknya 20 tim bertujuan untuk menggunakan instruksi genetik (dalam bentuk DNA atau RNA) untuk protein Virus Corona yang mendorong respon imun.

Asam nukleat dimasukkan ke dalam sel manusia, yang kemudian menghasilkan salinan protein virus.

Hal ini ditujukan untuk memicu pembentukan sel imun tubuh yang akan mengenali virus tersebut sehingga dapat menangkalnya saat terjangkit.

Vaksin Berbasis Protein

Banyak peneliti ingin menyuntikkan protein coronavirus langsung ke dalam tubuh.

Peneliti tersebut juga menggunakan fragmen protein atau cangkang protein yang meniru lapisan luar Virus Corona.

28 tim sedang mengerjakan percobaan vaksin berbasis protein tersebut.

Cangkang protein yang kosong dibuat menirukan struktur Virus Corona, namun tidak memiliki daya infeksi. (TribunWow.com)

Tags:
Vaksin Virus CoronaCovid-19Jerman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved