Breaking News:

Terkini Nasional

Anggap Tak Seharusnya Jokowi Kesal, Fahri Hamzah Sebut Jatuhkan Wibawa: Cukup Moeldoko yang Marah

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai tidak selayaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan kemarahan di depan publik.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube Najwa Shihab/Sekretariat Presiden
Kolase foto Fahri Hamzah dan Joko Widodo (Jokowi). Fahri Hamzah menilai Jokowi tidak perlu secara langsung marah-marah ke menterinya. 

Membahas pidati Jokowi itu, Effendi Gazali menduga ada deretan kejadian sebelum kemarahan Jokowi meledak.

Awalnya, ia menduga masalah dimulai saat Universitas Teknologi dan Desain Singapura memprediksi pandemi di Indonesia berakhir sekitar Oktober 2020.

Prediksi itu disampaikan pada 5 Mei 2020 lalu.

Keesokan harinya pada 6 Mei 2020 Jokowi menargetkan kurva pertumbuhan kasus baru di bulan Mei harus turun dengan cara apapun.

Effendi menduga kedua peristiwa ini berkaitan.

Ia kemudian menyinggung pidato di Sidang Kabinet tersebut baru dirilis di kanal YouTube Sekretariat Presiden 10 hari kemudian, yakni pada Minggu (28/6/2020).

Pakar komunikasi Effendi Gazali menduga ada sejumlah peristiwa yang memicu kemarahan Jokowi, dalam ILC, Selasa (30/6/2020).
Pakar komunikasi Effendi Gazali menduga ada sejumlah peristiwa yang memicu kemarahan Jokowi, dalam ILC, Selasa (30/6/2020). (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

"Yang menarik adalah acara pada 18 Juni tertutup dan kemudian dinyatakan kembali atau dipublikasikan pada 28 Juni, 10 hari sesudahnya," kata Effendi Gazali.

Namun dalam kurun waktu 10 hari tersebut, Effendi menyebutkan sebetulnya ada momen ulang tahun presiden.

Menurut Effendi, kemarahan presiden seharusnya sudah mereda pada momen tersebut.

"Yang mungkin kita lupakan, pada 21 Juni sebetulnya Bapak Presiden kita ulang tahun. Coba bayangkan, artinya sebuah kemarahan pada 18 Juni harusnya pada 21 Juni bisa agak terobati," ungkap Effendi.

 Haris Azhar Sebut Kemarahan Jokowi Aneh: Apa Kewenangan sebagai Presiden Sudah Tidak Bisa Digunakan?

Effendi menyinggung para menteri pasti memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk presiden, baik melalui media sosial maupun datang langsung ke kediamannya.

Meskipun begitu, ucapan selamat itu tidak meredakan kejengkelan Jokowi.

"Semua menteri-menteri ini kan mengucapkan selamat dengan caranya masing-masing," ungkit Effendi.

"Tetapi ucapan-ucapan, segala perasaan simpati, dan dorongan itu ternyata kemudian orang dalam Istana menanyakan, 'Pak, ini pidato kita publikasikan atau tidak?'," paparnya.

Effendi menilai Jokowi memang sengaja merilis pidato untuk menunjukkan kemarahannya belum usai.

Halaman
1234
Tags:
JokowiFahri HamzahMoeldokoNajwa ShihabVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved