Breaking News:

Terkini Nasional

Sebut Jokowi Merasa Sendiri Hadapi Covid, Effendi Gazali Ibaratkan Liverpool: 'You Never Walk Alone'

Pakar komunikasi Profesor Effendi Gazali menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah merasa sendiri dalam menangani pandemi Virus Corona.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Channel YouTube Talk Show tv One / Najwa Shihab
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mulai kesal terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan jajarannya. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar komunikasi Profesor Effendi Gazali menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah merasa sendiri dalam menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Selasa (30/6/2020).

Sebelumnya Jokowi menyebutkan akan membuka opsi perombakan kabinet (reshuffle) dalam pidato arahan di Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020).

Pakar komunikasi Effendi Gazali membahas pidato kemarahan Joko Widodo (Jokowi), dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (30/6/2020).
Pakar komunikasi Effendi Gazali membahas pidato kemarahan Joko Widodo (Jokowi), dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa (30/6/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

Jokowi Kembali Tegur Menkes Terawan, Soroti Insentif untuk Tenaga Medis: Terlalu Berbelit-belit

Dalam pidato tersebut, Jokowi mengecam kinerja menterinya yang dianggap kurang tanggap menangani pandemi.

Awalnya, Effendi membahas perintah Jokowi yang ingin kurva pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia segera turun.

Melihat jumlah kasus baru terus meningkat, Effendi menduga hal itu menjadi keprihatinan Jokowi.

"Barangkali ketika kesepian, sedang hening di malam hari, Bapak Presiden berpikir, 'Bagaimana kok data yang disampaikan atau suasana pertemuan biasa-biasa saja?'," ungkap Effendi Gazali.

"Tidak memperlihatkan ada krisis, sedangkan di luar sana, mengutip dari berbagai data, Covid-19 ini nanti ujungnya panjang di Indonesia," paparnya.

Dalam pidatonya, Jokowi juga membahas sikap jajarannya yang dinilai menganggap situasi masih normal.

"Saya ingin mengatakan Bapak Presiden kita pada saat dia mengatakan, 'Apapun caranya Covid-19 harus turun'," ungkit Effendi Gazali.

"Kemudian pada saat ini apapun caranya akan dia lakukan untuk mempercepat suasana yang dianggap biasa-biasa saja," lanjut dia.

Dari ucapan itu, Effendi menilai Jokowi mendesak para menterinya bersikap lebih tanggap dan kritis menghadapi situasi saat ini.

"Padahal dia ingin ini menjadi suasana yang disikapi berdasarkan krisis," papar Effendi.

Selain Marah, Pakar Ekspresi Singgung Ada Rasa Takut dalam Raut Wajah Jokowi: Suaranya Memelan

Ia mengibaratkan sikap presiden saat ini dengan slogan yang dimiliki fans klub sepak bola Inggris Liverpool, yakni You Never Walk Alone.

Menurut Effendi, saat ini Jokowi geram karena merasa menghadapi masalah sendirian.

"Saya rasa hampir sama, presiden kita sedang kesepian. Agak saya kaitkan dengan Liverpool, You will never walk alone," kata Effendi.

Ia menambahkan, Jokowi tampaknya membutuhkan partner kerja yang dapat memberikan informasi sebenarnya tentang situasi genting ini.

Selain itu, Effendi menilai Jokowi sedang membutuhkan partner yang dapat membantunya melewati krisis.

"Justru ini dibutuhkan semacam sparing partner yang memberikan data, memberikan komunikasi kepada Bapak Presiden di dalam lingkungan istana yang membuat presiden tidak merasa walk alone," ungkap Effendi.

Hal itu ia simpulkan mengingat video rekaman pidato Jokowi baru ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020), yakni 10 hari setelah disampaikan.

"Itu yang menjadi bahan pertimbangan bahwa video 18 Juni itu baru ditayangkan pada 28 Juni," tutupa Effendi Gazali.

Jubir PKS Sebut Jokowi Cuci Tangan dengan Reshuffle, Ali Ngabalin: Persepsi yang Terlalu Jauh

Lihat videonya mulai menit 2:30

Pakar Ekspresi Sebut Ada Rasa Takut dalam Raut Wajah Jokowi

Pengamat mikro ekspresi Kirdi Putra membahas raut wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) lalu.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (29/6/2020).

 Yunarto Wijaya Sebut Ada 3 Kemungkinan dari Kemarahan Jokowi pada Menterinya dan Terkait Reshuffle

Menanggapi pidato Jokowi, Kirdi kemudian membahas dari segi ekspresi wajah yang ditunjukkan Jokowi.

Ia menilai sudah ada pola yang membentuk sebelum kemarahan Jokowi meledak.

"Kalau kita menyikapi tentang pidato Pak Jokowi di depan menteri-menterinya, kita enggak bisa cuma berhenti di sini saja," papar Kirdi Putra.

"Kita perlu melihat sebuah pola. Ada pola sebelumnya," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan pergerakan tangan Jokowi menunjukkan penekanan pada hal yang disampaikan.

"Pak Jokowi itu ketika kesal, marah, atau sedang menegaskan garis bawah sesuatu, pasti tangan kanannya bergerak lebih menekan. Perhatikan gambarnya," jelas Kirdi.

Kirdi menyoroti ada ekspresi lain yang muncul dalam raut wajah Jokowi saat itu, yakni takut.

Pengamat mikro ekspresi Kirdi Putra menganalisis raut wajah Joko Widodo (Jokowi) yang marah dalam Sidang Kabinet, dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (29/6/2020).
Pengamat mikro ekspresi Kirdi Putra menganalisis raut wajah Joko Widodo (Jokowi) yang marah dalam Sidang Kabinet, dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (29/6/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

"Tetapi serunya di dalam frame tadi itu enggak 100 persen emosi marah sebetulnya yang keluar," ungkapnya.

"Tapi ada emosi yang cukup keluar satu lagi, yaitu takut," lanjut pengamat mikro ekspresi tersebut.

Ketika ditanya tentang alasan rasa takut itu muncul, Kirdi enggan menjawab.

Menurut dia, hanya Jokowi sendiri yang tahu alasannya.

 Kinerja Menterinya Belum Maksimal, Jokowi Ingatkan sedang dalam Suasana Krisis: Bahaya Sekali Kita

"Pertanyaan bagus, harusnya Pak Jokowi itu yang kita tanya," jelas Kirdi.

Ia menerangkan ekspresi semacam apa yang membuatnya dapat menyimpulkan Jokowi merasa takut.

"Ketika Pak Jokowi itu marah, dia menjelaskan segala sesuatu, ada beberapa kondisi yang suaranya memelan dan tarikan (alis) misalnya tadinya ke arah tengah jadi ke arah pinggir," terang Kirdi.

"Ini jelas adalah emosi takut akan suatu hal. Takutnya kita enggak bisa tebak-tebakan," lanjutnya.

Kirdi kemudian menyinggung pernyataan Jokowi yang meminta para menterinya memahami situasi krisis dengan perasaan yang sama. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Effendi GazaliJokowiCovid-19Liverpool
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved