Terkini Nasional
Beri Pujian sekaligus Kritik ke Fadli Zon, Politisi Nasdem: Sayangnya Belum Dengar Kritik ke Prabowo
Politisi Partai Nasdem, Akbar Faisal memberikan pujian namun juga sekaligus kritikan kepada Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Mohon Pak Karni jangan meminta saya untuk berbicara nama di sini," ujar Akbar Faizal.
"Cukuplah keributan yang ditimbulkan, kemudian Pak Presiden marah," imbuhnya.
"Tetapi saya mengatakan bahwa memang kualitasnya parah, presiden tidak merasa mendapatkan dukungan yang cukup," jelasnya.
• Respons Arya Sinulingga saat Dianggap Bandingkan BUMN dengan Kementerian Lain: Jangan Menembak Saya
Akbar Faizal kemudian menyinggung soal Menkes Terawan Agus.
Seperti yang diketahui, Terawan Agus merupakan menteri yang paling mendapatkan sorotan dari publik.
Terlebih pada kemarahan Jokowi, Kementerian Kesehatan dijadikan contoh buruk, lantaran baru mengeluarkan anggaran sebesar 1,53 persen dari total anggaran sebanyak Rp 75 triliun.
Menurut Akbar Faizal yang mengaku kenal dekat dengan Terawan Agus, dirinya menyakini bahwa mantan Dokter Militer itu merupakan pribadi yang baik.
Meski begitu, Akbar Faizal mengaku tidak yakin bahwa Terawan Agus bisa menghadapi situasi krisis seperti saat ini.
Hal itu karena memang para menteri saat ini tidak disiapkan untuk menghadapi pandemi Virus Corona.
"Soal Kementerian Kesehatan misalnya, Pak Terawan itu orang baik, saya mengenalnya secara pribadi," kata Akbar Faizal.
"Terlalu baik bahkan, tetapi kemudian apakah dia bisa menghadapi problem ini, kelihatannya tidak," ungkapnya.
• Muncul di ILC, Dahlan Iskan Nilai Kemarahan Jokowi Wajar: Nah, Apanya Sekarang yang Kurang?
Lebih lanjut, terkait dengan adanya desakan mundur dari beberapa pihak, Akbar Faizal mengakui kondisi tersebut.
Dirinya kemudian mengatakan bahwa Terawan Agus tidak mempunyai 'bumper' atau tidak mempunyai dukungan dari partai politik.
Oleh karena itu menurutnya, Terawan Agus dinilai beruntung lantaran masih ada yang mendukungnya dari DPR.
"Apalagi dia tidak punya 'bumper', dia tidak punya partai politik," terangnya.
"Beruntung saja DPR membelanya, atau sebagian dari beberapa orang di komisi sana," jelas Akbar Faizal.