Breaking News:

Demo Meninggalnya George Floyd

Viral Video Pasangan Suami Istri Todongkan Senjata Api pada Pengunjuk Rasa 'Black Lives Matter'

Polisi St. Louis tengah melakukan penyelidikan terhadap tayangan yang menampilkan penodongan pistol pada para pengunjuk rasa.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tangkapan layar ABC News
Seorang pria bersenjatakan senapan semi otomatis dan seorang wanita memegang pistol berlapis perak menodongkan senjata pada pelaku aksi "Black Lives Matter" di Central West End di St. Louis, Amerika Serikat, Minggu (28/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Polisi St. Louis tengah melakukan penyelidikan terhadap tayangan yang menampilkan penodongan pistol pada para pengunjuk rasa.

Video tersebut merekam pasangan yang merupakan tetangga Wali Kota Lyda Krewson saat keduanya menghadapi pelaku aksi "Black Lives Matter" (BLM) dengan senjata.

Pasangan suami istri tersebut tampak menodongkannya pada pengunjuk rasa yang berbaris di depan rumah mereka dalam perjalanan ke rumah wali kota.

Video yang direkam dengan telepon seluler tersebut menjadi viral di media sosial dan dibagikan oleh sejumlah pengguna.

Pemerintah Amerika akan Tangkap Pelaku Aksi Black Lives Matter, Sebut Perusakan Ruang Publik

Dilansir ABC News, Selasa (30/6/2020), peristiwa itu terjadi Minggu sore, ketika ratusan demonstran memasuki lingkungan Central West End di St. Louis.

Pengunjuk rasa tersebut memukul-mukul drum dan meneriakkan agar Krewson mengundurkan diri.

Protes tersebut berkaitan dengan tindakan Krewson yang membocorkan identitas nama dan alamat para pelaku aksi yang mengirimkan petisi kepadanya.

Tak lama kemudian, seorang pria bersenjatakan senapan semi otomatis dan seorang wanita memegang pistol berlapis perak muncul dari rumah mewah mereka.

Keduanya mengarahkan senjata ke para pengunjuk rasa dan berteriak kepada mereka bahwa mereka berada di jalan pribadi.

Seperti yang terdengar di video, sejumlah pengunjuk rasa memberi tahu rekannya untuk terus bergerak ke rumah Krewson dan mengabaikan pasangan itu.

Protes Pengesahan RUU Keamanan Nasional Berakhir Ricuh, Polisi Hong Kong Tangkap 53 Pengunjuk Rasa

Departemen Kepolisian Metropolitan St. Louis [SLMPD] mengatakan bahwa pasangan itu, yang digambarkan polisi sebagai korban, sempat menelepon nomor darurat pada pukul 19:23 waktu setempat.

Pihak kepolisian juga menyebutkan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden itu sebagai pelanggaran wilayah pribadi dan dugaan intimidasi.

"Para korban menyatakan bahwa mereka berada di properti mereka ketika mereka mendengar keributan keras datang dari jalan," bunyi ringkasan insiden investigasi yang diberikan oleh SLMPD pada ABC News.

"Ketika para korban pergi untuk menyelidiki keributan, mereka melihat sekelompok orang dengan paksa membobol sebuah gerbang besi yang ditandai "Dilarang Masuk" dan "Jalan Pribadi"."

"Begitu melewati gerbang, para korban memberi tahu kelompok itu bahwa mereka berada di jalan pribadi dan masuk tanpa izin dan menyuruh mereka pergi," menurut pernyataan pasangan itu kepada polisi yang termasuk dalam ringkasan.

"Kelompok itu mulai meneriakkan kata-kata kotor dan ancaman mencelakakan kedua korban. Ketika para korban mengamati banyak subyek yang bersenjata, mereka kemudian mempersenjatai diri dan menghubungi polisi."

Dilaporkan tidak ada korban luka ataupun kerugian yang berarti dalam insiden ini.

Pasangan tersebut kemudian merilis pernyataan pada Senin (29/6/2020), yang mengidentifikasi diri mereka sebagai pengacara, Mark McCloskey, 63, dan Patricia McCloskey, 61.

Mereka mengatakan mereka ingin meluruskan bahwa mereka mendukung gerakan Black Lives Matter namun menyayangkan perbuatan sejumlah pelaku aksi.

Menurut pasangan tersebut, tindakan beberapa individu yang memilih untuk mengeksploitasi protes damai, menempatkan mereka dalam ketakutan akan bahaya yang mungkin terjadi.

"Para pengunjuk rasa yang damai bukanlah subyek cemoohan atau penghinaan oleh McCloskeys," bunyi pernyataan itu.

"Sebaliknya, mereka mengharapkan dan mendukung pesan damai yang dibawa para pengunjuk rasa. Tindakan kekerasan, perusakan properti dan tindakan agresi yang mengancam oleh beberapa individu yang berbaur dengan para demonstran yang damai, menimbulkan ketakutan dan kepanikan akan bahaya yang mungkin terjadi."

"Baik tuan dan nyonya McCloskey bertindak secara sah atas properti mereka yang berada di jalur pribadi yang aman di Kota St. Louis," bunyi pernyataan itu.

"Tindakan mereka semata-mata disebabkan oleh rasa takut yang tidak berhubungan dengan isu rasial. Faktanya, para pemnghasut yang bertanggung jawab atas ketakutan itu berkulit putih."

Pasangan itu juga mengatakan mereka telah memegang komitmen lama untuk melindungi hak-hak sipil klien yang menjadi korban di tangan penegak hukum.

Adapun, video terkait kejadian tersebut diunggah di media sosial oleh pengunjuk rasa dan wartawan yang hadir.

Video tersebut itu telah ditonton jutaan kali dan ramai dibagikan oleh masyarakat.

(TribunWow.com)

Tags:
Black Lives MatterDemo Meninggalnya George Floyd
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved