Terkini Internasional
Nekat Tenggak Hand Sanitizer, Satu Orang Alami Kebutaan dan 3 Orang Tewas, Diduga Keracunan Metanol
Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dan satu orang mengalami kebutaan setelah menenggak hand sanitizer, di New Mexico Amerika Serikat (AS).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dan satu orang mengalami kebutaan setelah menenggak hand sanitizer, di New Mexico Amerika Serikat (AS).
Sejumlah orang tersebut diduga keracunan metanol yang terkandung dalam cairan pembersih tangan tersebut.
Pemerintah kemudian mengeluarkan larangan pada masyarakat untuk tidak menggunakan berbagai macam produk pembersih tangan yang mengandung zat beracun tersebut.

• Ayah Berfoto Selfie Terakhir dengan 2 Anaknya sebelum Membunuh Mereka, Sempat Kirim Pesan pada Istri
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari ladbible.com, Selasa (30/6/2020), menurut petugas kesehatan, masih ada juga tiga orang lagi yang saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Dicatat hingga kini sudah ada 7 korban yang telah meminum hand sanitizer yang mengandung zat berbahaya tersebut.
Departemen Kesehatan negara bagian mengatakan, kasus-kasus itu dilaporkan ke Pusat Kendali Racun New Meksiko.
Kasus ini pertama diketahui pada Kamis (7/5/2020), sementara korban lain dilaporkan minggu-minggu berikutnya.
Menurut petugas berwenang, kasus ini berkaitan dengan perilaku kecanduan alkohol.
Beberapa pecandu alkohol tersebut nekat meminum cairan pembersih tangan untuk mabuk karena kandungan alkohol di dalamnya.
Sekretaris Kesehatan New Mexico, Kathy Kunkel mengimbau agar masyarakat yang meminum hand sanitizer baik secara sengaja atau tidak untuk segera mencari pertolongan.
Masyarakat yang mengetahui hal tersebut diharapkan juga segera melapor agar korban bisa dengan cepat mendapat perawatan.
Sebab, semakin cepat orang tersebut mendapat penangkal racun, nyawanya masih dapat diselamatkan.
• Langgar Lockdown, Ayah dan Anak Meninggal di Penjara, Diduga Dianiaya dan Alami Kekerasan Seksual
• Lebih dari 100 Orang India Tewas akibat Tersambar Petir, Dikatakan Masuk Rekor Kematian Tertinggi
"Jika anda berpikir bahwa anda mungkin telah menggunakan atau mengkonsumsi hand sanitizer yang mengandung metanol, silakan mencari perawatan medis," kata Kunkel.
"Penangkal untuk keracunan metanol tersedia, tetapi semakin cepat seseorang dirawat maka semakin baik peluangnya untuk pulih," lanjutnya.
Kejadian tragis itu diketahui secara luas setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan daftar hand sanitizer yang dilarang digunakan.
Dalam daftar itu disebutkan sembilan pembersih tangan yang dibuat oleh perusahaan Meksiko, Eskbiochem SA de CV yang dilarang karena tingginya tingkat metanol dalam produk tersebut.
FDA menyatakan bahwa penggunaan produk-produk khusus ini berbahaya karena kandungan metanol (alkohol kayu) dapat terserap melalui kulit dan menyebabkan keracunan.
Setelah menguji sampel sanitiser yang berbeda, FDA menemukan bahwa satu produk mengandung 81 persen metanol dan lainnya memiliki 28 persen.
"Metanol bukanlah bahan yang dapat diterima untuk pembersih tangan dan tidak boleh digunakan karena efek toksiknya," terang FDA dalam pernyataan tertulis.
"Konsumen yang telah terpapar pembersih tangan yang mengandung metanol harus mencari pengobatan segera, yang sangat penting untuk potensi pembalikan efek toksik keracunan metanol," imbuhnya.
FDA juga menjelaskan bahwa penggunaan metanol tersebut dapat menyebabkan sejumlah reaksi keracunan bagi konsumen.
Bahkan, selain menyebabkan kebutaan, paparan metanol tersebut bisa menyebabkan kerusakan permanen pada syaraf hingga kematian.
"Paparan metanol substansial dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem syaraf atau kematian."
Akibat keracunan tersebut terutama akan dirasakan oleh orang-orang yang menelan cairan tersebut, karena kandungannya akan langsung masuk ke dalam sistem pencernaan.
"Meskipun semua orang yang menggunakan produk-produk ini memiliki risiko, namun anak-anak yang secara tidak sengaja menelan produk-produk ini serta remaja dan orang dewasa yang minum produk-produk ini sebagai pengganti alkohol (etanol), paling berisiko terhadap keracunan metanol," terang FDA. (TribunWow.com)