Virus Corona
Keluarga Tolak Pemakaman Jenazah dengan Protap Corona, Petugas Medis Dianiaya: Hazmat Saya Dirobek
Jomima Orno, tenaga medis di RSUD Haulussy, Ambon, Maluku, mengalami penganiayaan oleh keluarga jenazah pasien positif Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Jomima menyebutkan dirinya tidak tahu-menahu maksud massa mengeroyok dirinya.
• Viral Petugas Media Dianiaya Keluarga Pasien Corona, Berawal dari Adu Mulut saat Antarkan Jenazah
"Saya juga tidak mengerti, jadi posisinya ruangan itu tertutup. Mereka nyelonong masuk lalu kekerasan itu terjadi," ungkap dia.
Ia mengaku tidak mengenal massa yang menganiaya dirinya.
"Sebelumnya saya tidak pernah melakukan hubungan komunikasi atau perdebatan apa dengan mereka," papar Jomima.
Menurut Jomima, massa mengeroyok begitu saja tanpa sempat menyampaikan komunikasi apapun.
Ia menuturkan massa juga tidak bermaksud mengambil paksa jenazah.
Pada saat kejadian, Jomima mengaku tidak sampai berpikir macam-macam karena mengutamakan keselamatan dirinya.
"Saya hanya berpikir bisa menyelamatkan diri saya dari pukulan mereka, dari emosi mereka. Pada intinya mereka sudah emosi, saya melindungi diri saya," jelas Jomima.
Ia mengaku mendapat pukulan di kepala.
Jomima membenarkan beberapa dari massa yang menganiaya dirinya adalah keluarga pasien.
Hal itu dapat ia katakan karena sudah beberapa kali bertemu dengan keluarga selama pasien dirawat 10 hari di RSUD Haulussy.
Seusai kejadian itu, Jomima segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit tempat kejadian.
• Viral Sejumlah Pasien Corona Ngamuk hingga Bakar Tenda Perawatan, Gugus Tugas Dikira Main Belakang
Diketahui setelah peristiwa penganiayaan Jomima, jenazah HK juga dicegat warga.
Dikutip dari Kompas.com, saat itu ambulans yang mengangkut jenazah tengah melintas di Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Batu Merah Atas, Kecamatan Sirimau, Ambon pada hari yang sama saat dicegat massa.
Mereka mengambil paksa jenazah HK.