Terkini Internasional
Langgar Lockdown, Ayah dan Anak Meninggal di Penjara, Diduga Dianiaya dan Alami Kekerasan Seksual
Kematian seorang ayah dan anak dalam tahanan polisi di negara bagian Tamil Nadu di India selatan telah menuai aksi protes dari warga.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Kematian seorang ayah dan anak dalam tahanan polisi di negara bagian Tamil Nadu di India selatan telah menuai aksi protes dari warga.
Pasalnya, keluarga korban telah menuduh aparat kepolisian menyiksa dua orang tersebut dalam tahanan.
Mereka meninggal di rumah sakit karena sejumlah luka dan kerusakan pada beberapa bagian anggota tubuh.

• Lebih dari 100 Orang India Tewas akibat Tersambar Petir, Dikatakan Masuk Rekor Kematian Tertinggi
Seperti dikutip TribunWow.com dari Al Jazeera.com, Senin (29/6/2020), P Jayaraj (59) dan putranya J Bennix (31), dipenjara oleh polisi Jumat lalu di distrik Thoothukudi.
Mereka ditahan karena dituduh melanggar perintah lockdown Virus Corona yang ditetapkan di negara bagian tersebut.
Polisi menuding mereka nekat membuka toko ponsel mereka di atas aturan jam malam yaitu pukul 20.00 waktu setempat.
Menurut pihak kepolisian, Bennix mengeluh sakit dada dan Jayaraj menderita demam tinggi ketika mereka ditahan di dalam sub-penjara Kovilpatti.
Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit pemerintah Kovilpatti di mana keduanya meninggal dengan hanya berselang satu jam.
Tetapi anggota keluarga mengatakan bahwa keduanya mengalami siksaan dalam tahanan.
Mereka juga menuduh polisi melakukan kekerasan seksual terhadap para korban.
• Sosok 5 Tentara India yang Tewas Dalam Bentrok Perbatasan, Keluarga Bangga Anaknya Gugur Bela Negara
• Di Depan Kedua Anaknya, Wanita di India Diperkosa Sopir Dalam Bus yang Sedang Berjalan
"Jayaraj dan Bennix dianiaya lagi setelah mereka dibawa ke kantor polisi, bahkan ketika beberapa dari kami menyaksikannya dari pintu masuk kantor polisi," kata seorang kerabat.
Pasca-mortem untuk para pria belum dirilis tetapi laporan medis awal menunjukkan luka pada tubuh para korban.
"Kaki dan tangan mereka bengkak, dan Bennix mengalami pendarahan dari pantat. (Jayaraj) mengalami cedera parah di lututnya. Polisi bahkan meminta lungis (sarung) baru karena yang mereka kenakan berdarah," tutur S Rajaram, seorang pengacara dan teman Bennix.
Kasus ini menjadi viral di media sosial seperti Twitter dengan banyaknya orang yang menyerukan keadilan bagi ayah dan anak tersebut.
Aksi protes tersebut ditandai dengan tagar #justiceforjayaranandbennix yang telah dibagikan baik di kalangan masyarakat atau oleh selebritis India.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Amnesty International India, Avinash Kumar, menyayangkan adanya peristiwa tersebut.
"Kematian Jayaraj dan Bennix sekali lagi mengisyaratkan kegagalan India untuk terus menagih pertanggungjawaban polisi," ujar Kumar.
Kejadian serupa yang telah kerap kali terjadi, membuat Kumar merasa bahwa hal semacam ini sudah semestinya dihentikan.
"Tingkat hukuman yang buruk dalam kasus-kasus penyiksaan dan kematian tahanan telah menciptakan iklim impunitas yang meluas, membuat para petugas kepolisian semakin berani. Ini harus berakhir sekarang," tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2018, wilayah Tamil Nadu memiliki tingkat kematian tahanan di dalam penjara yang tinggi.
Beberapa dari para tahanan tersebut, meninggal karena diduga mendapatkan penyiksaan.
Namun, hingga saat ini belum ada anggota kepolisian yang mendapat pengadilan.
"Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional tahun 2018, Tamil Nadu bertanggung jawab atas kematian tertinggi kedua dalam tahanan. Tetapi tidak ada satu pun personil polisi yang ditangkap," terang Kumar.
Tamil Nadu adalah satu dari antara negara bagian yang paling parah terkena dampak Virus Corona di negara itu.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah terus memberlakukan lockdown untuk mengotrol penyebaran virus.
Lebih dari 70.000 kasus telah dilaporkan di negara bagian selatan, dengan 911 kematian.
Sebagian besar India telah melonggarkan aturan lockdown meskipun jumlah kasus virus mencapai setengah juta. (TribunWow.com)