Terkini Nasional
Cerita Melan Refra tentang Sisi Religius John Kei: Mau Ngapain Pun Kita Harus Berdoa
Melan Refra yang merupakan putri dari John Kei mengaku setelah ayahnya bebas dari Nusakambangan, John Kei memang menjadi sosok yang religius.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Melan Refra yang merupakan putri dari John Refra Kei mengakui memang ada perubahan pada diri ayahnya itu seusai John Kei bebas dari LP Nusakambangan pada Desember 2019 lalu.
Perubahan tersebut diceritakan oleh Melan bagaimana John Kei selalu memulai segala kegiatan yang dilakukan dengan berdoa.
Seperti yang diketahui, pada 2019 lalu saat bebas dari Nusakambangan John Kei sempat berjanji bahwa ia akan meninggalkan kehidupan lamanya.

• Ada Niat Anak Buah John Kei Bakar Rumah Nus Kei, Sudah Lempar Plastik Berisi Bensin ke Rumah
Dikutip dari Youtube KompasTV, Sabtu (27/6/2020), awalnya Melan mengaku syok terkait konflik yang terjadi di antara John Kei dan Nus Kei yang masih memiliki hubungan keluarga di antara keduanya.
"Mengenai berita yang ada belakangan ini yang menyebutkan papa saya sama Opa Nus cukup mengagetkan bagi saya," ungkapnya.
Melan bahkan mengaku sedih bagaimana ayahnya ditangkap setelah belum ada satu tahun bebas dari Nusakambangan.
"Dan juga untuk kesempatan ini mau saya mengutarakan saya sebagai anak sangat sedih," sambungnya.
Melan lalu menceritakan kembali bagaimana pada saat ayahnya dibebaskan pada 2019 silam, Melan sempat memiliki harapan bahwa ayahnya itu akan benar-benar berubah menjadi orang yang baru.
"Di mana saat saya jemput papa saya di Nusakambangan itu saya punya harapan sangat besar mengenai perubahan papa saya sangat dahsyat," ungkap Melan.
Putri John Kei itu mengatakan bahwa John Kei memang mengalami perubahan.
Perubahan paling besar yang diceritakan oleh Melan adalah bagaimana John Kei menjadi sosok yang religius.
Melan bercerita sisi religius John Kei kala itu mulai terlihat dalam kegiatan sehari-hari di rumah, kemudian kerap mengikuti kegiatan keagamaan di gereja.
"Apakah boleh saya sebagai anak itu merasa perubahan dari yang teman-teman tahu papa saya dulu bagaimana."
"Dan saya merasakan dari Nusakambangan terus sampai rumah Papa itu berubah dari kehidupan yang lama," katanya.
"Semua itu saya rasakan dimulai dari saat di rumah, sekarang di mana-mana kita mulai dari doa, mau ngapain pun kita harus berdoa, sebelum tidur pun mau malam atau larut malam kita kumpul di rumah sama-sama berdoa," jelas Melan.
"Sampai akhirnya saya ngerasa Papa (John Kei) mengajak kami semua sekeluarga ikut pelayanan sama Papa, dari gereja ke gereja," sambungnya.
Melan mengatakan dirinya tidak menyangka bahwa ayahnya kembali berhadapan dengan hukum.
Menurutnya ayahnya sudah banyak berubah semenjak bebas dari Nusakambangan.
"Jadi untuk menanggapi kasus ini saya merasa kaget," pungkasnya.
• Kombes Tubagus Ade Ungkap Sisi Lain John Kei dan Kelompoknya: Mereka Mengaku, Itu Budaya di Mereka
Janji John Kei untuk Berubah
Saat keluar dari Nusakambangan, John Kei bercerita bagaimana kebebasannya itu ia anggap sebagai anugerah dari tuhan.
"Pertama-tama saya mengucapkan syukur karena begitu besar Kasih Tuhan kepada saya, maka hari ini saya bisa bebas dengan selamat," ucap John Kei sesaat setelah keluar dari LP Nusa Kambangan, (26/12/2019).
Dilansir YouTube Kompastv, Minggu (21/6/2020), John Kei lalu mengutarakan keinginannya untuk memulai lembaran hidup baru jauh dari kehidupan lamanya yang menyebabkan ia dijebloskan ke Nusakambangan.
"Dan mungkin setelah saya bebas dan saya kembali duduk bersama keluarga saya, mungkin kehidupan-kehidupan saya yang lama saya tinggalkan semua kehidupan saya yang lama," tegas John Kei.
"Dan kehidupan yang baru sudah datang," lanjutnya.
• Yusri Yunus Ungkap Fakta Baru Kasus John Kei: Kumpul di Arcici Cempaka Putih Diatur John Kei
Simak videonya mulai menit awal:
Nus Kei Akui Kerap Diancam John Kei
Sebelumnya diberitakan, Nus Kei, warga Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, yakin pelaku penyerangan rumahnya adalah sang keponakan sendiri, John Kei.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Rabu (24/6/2020).
Sebelumnya rumah Nus Kei diserang puluhan orang pada Minggu (21/6/2020).
Selain itu, dua anak buahnya dibacok di kawasan Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari yang sama.
John Kei dan anak buah lainnya kemudian ditangkap pada malam harinya karena diduga menjadi dalang penyerangan tersebut.
Nus Kei menduga kuat pelakunya adalah John Kei.
"Saya sudah tahu pasti. Pikiran saya satu, John Kei, karena saya tidak berkonflik dengan siapa-siapa selain dia," kata Nus Kei.
Ia mengungkapkan fakta lain bahwa pernah berulang kali mendapat ancaman.
"Saya tahu persis itu pasti dia karena sebelumnya sudah ada ancaman," jelasnya.
Nus Kei menuturkan pernah beberapa kali bawahan John Kei mendatangi kediamannya.
"Ancaman itu sudah nyata. Sudah berapa kali dia kirim orang ke rumah saya," kata Nus Kei.

Tidak hanya itu, ancaman juga dilontarkan melalui telepon dan pesan singkat di WhatsApp (WA).
Ia menyebutkan sudah tiga kali didatangi anak buah John Kei.
"Kirim orang ke rumah saya, telepon, WA. Kirim orang itu bukan baru sekali, sudah tiga kali," ungkap Nus Kei.
"Yang keempat puncaknya hari Minggu kemarin," lanjutnya.
Dalam penyerangan itu, rumah John Kei dirusak dan diacak-acak.
Tidak hanya itu, dua mobil milik Nus Kei dirusak dengan dipecahkan kacanya.
Nus Kei menyebutkan dirinya sempat bertemu dengan anak buah John Kei yang dikirim ke rumahnya sebelum penyerangan kemarin.
"Mereka datang pertama saya enggak ada di rumah. Terus yang kedua saya ketemu," paparnya.
Meskipun sempat menemui orang suruhan John Kei, pada akhirnya terjadi pula serangan tersebut.
"Datang ketiga masih ketemu. Itu pun mereka masih kirim saudara-saudara saya yang tadinya turut serta melakukan perbuatan ini," kata Nus Kei.
"Keempat langsung masuk dalam rumah, hari Minggu kemarin," tutupnya.
Lihat videonya mulai menit 4:00
(TribunWow.com/Anung/Brigitta)