Terkini Nasional
Jawaban Korlap soal Aksi Demo Tolak RUU HIP Bergeser Bubarkan PDIP serta Pembakaran Bendera Partai
korlap Aksi Tolak RUU HIP, Edy Mulyadi memberikan jawaban terkait kenapa aksi demo tersebut justru bergeser ke desakan untuk membubarkan Partai PDIP?
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Koodinator lapangan (korlap) Aksi Tolak RUU HIP, Edy Mulyadi memberikan jawaban terkait kenapa aksi demo tersebut justru bergeser untuk membubarkan Partai PDI Perjuangan (PDIP).
Bahkan sampai terjadi juga adanya pembakaran bendera PDIP bebarangeran dengan pembakaran bendera Komunis.
Dilansir TribunWow.com, pembakaran bendera kebesaran partai PDIP itu dilakukan oleh oknum pendemo di depan Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

• Sebut Pembakaran Bendera PDIP sebagai Accident, Koorlap: Spontan Saya Jawab, Emang Ada Benderanya?
Edy Mulyadi mulanya mengatakan bahwa pembakaran bendera bukan karena kesengajaan.
Namun dirinya mengaku tidak bisa mencegah aksi pembakaran bendera tersebut dengan alasan karena massa sudah terlanjur histeria bercampur emosi.
"Begitu dibakar, kalau ada videonya, itu massa histeria sekali," ujar Edy Mulyadi.
Saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, ia mengaku memberikan jawaban yang sama, yakni tidak mungkin untuk menghentikan aksi pembakaran bendera yang disebutnya karena ketidaksengajaan itu.
Ia mengaku juga mendapatkan pertanyaan kenapa dalam aksi demo tersebut tujuannya bergeser dari penolakan RUU HIP.
Edy Mulyadi mengakui dan membenarkan bahwa tujuan dari demo tersebut adalah menolak tegas adanya RUU HIP dalam rangka menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila dari para komunisme.
Sedangkan alasan mengapa bergerser menjadi desakan untuk bubarkan PDIP, Edy Mulyani mengatakan mempunyai alasan tersendiri.
Dikatakannya bahwa alasannya adalah Partai dengan logo kepala banteng itu ada hubungannya dengan komunis.
• Soal Pembakaran Bendera PDIP, GNPF Singgung Pengusul RUU HIP: Yang Dilakukan Jauh Lebih Provokatif
"Polisi tanya ke saya, 'kok dibiarkan?' bahkan kok ini kan saya sebagai korlap memberitahukan ancaman kepada polisi dan yang tanda tangan saya," kata Edy Mulyadi.
"Acaranya itu itu aksi itu tolak RUU HIP, selamatkan NKRI dan Pancasila dari komunisme," jelasnya.
"Kenapa bergeser ke bubarkan PDIP? Saya bilang, 'Bos kalau enggak terhindari bahwa PDIP sebagai partai yang ada komunisnya itu sudah menjadi commen sense (akal sehat -red)'," pungkasnya.
Soal Pembakaran Bendera, Korlap: Spontan Saya Jawab, Emang Ada Benderanya?