Pertanyakan Komitmen Menteri BUMN Erick Thohir, Adian Napitupulu Ungkit Ujaran pada Desember 2019

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu mempertanyakan komitmen dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Dilansir TribunWow.com, Adian Napitupulu mengatakan bahwa Erick Thohir tidak memiliki komitmen terhadap ujarannya.

Dirinya mengungkit apa yang telah disampaikan oleh Erick Thohir pada bulan Desember 2019 lalu, yaitu terkait komposisi pegawainya.

Hal ini disampaikan Adian dalam acara Satu Meja The Forum KompasTV, Rabu (24/6/2020).

• Momen Adian Napitupulu dan Arya Sinulingga Tendang-tendangan Sambil Tertawa seusai Debat soal BUMN

• Reaksi PDIP soal Pembakaran Bendera Partai dalam Demo Tolak RUU HIP: Ini Tantangan secara Terbuka

Dikatakan Adian, bahwa saat itu Erick Thohir sempat mengeluhkan komposisi pegawainya yang banyak diisi oleh usia pensiunan.

Hal itu membuat banyak masyarakat yang berekspektasi tinggi terhadap menjabatnya Erick Thohir, termasuk bisa membersihkan pegawai-pegawai yang sudah tidak lagi dalam usia produktif.

Atas dasar itu, menurut Adian, langkah yang harusnya dilakukan oleh Erick Thohir adalah meregenarasi pegawainya.

Namun Adian menilai yang terjadi justru sebaliknya.

"Dulu 4 atau 5 Desember 2019 itu Erick Thohir bilang bahwa dia mengeluh BUMN ini terlalu banyak diisi pensiunan segala macam," ujar Adian Napitulu.

"Saat itu rakyat berharap, banyak kawan-kawan muda, teman-teman yang lain yang berharap kepada dia terlalu besar," katanya.

"Tetapi berapa hari kemudian yang diangkat tidak seperti yang dikatakan."

• Reaksi Arya Sinulingga saat Didebat Adian Napitupulu soal Eksperimen BUMN, Tak Mampu Tahan Tawa

Dirinya kemudian membuktikan dengan catatan pengangkatan pegawai yang dilakukan oleh Erick Thohir.

Menurutnya, tetap saja, Erick Thohir masih mengangkat pegawai dengan usia di atas usia pensiun.

Adian lantas menganggap bahwa Erick Thohir tidak konsisten dengan apa yang telah disampaikan.

"Dan tulisan saya jelas tanggal berapa dia mengangkat siapa-siapa, umurnya berapa, segala macam, yang menurut kita itu di atas usia pensiun," ungkapnya.

"Ini pertama saya ingin bertanya soal komitmen, kesetiaan terhadap kata-kata," sambungnya.

"Kalau kemudian dia bicara seperti itu ya kerjakan, sederhana saja."

Setelah itu, Adian menyoroti soal utang dari BUMN.

Ia bahkan membandingkan dengan utang dari negara Malaysia.

Menurutnya, Malaysia yang merupakan sebuah negara justru memiliki utang yang lebih kecil daripada utang dari BUMN.

• Buat Arya Sinulingga Tertawa, Adian Napitupulu Soroti Stafsus Milenial BUMN: Ya Ampun Tolong Dong

"Saya juga bicara tentang hal lain, termasuk soal utang."

"Utang saya bandingkan dengan Malaysia, sederhananya begini Malaysia itu negara, penduduk jauh lebih besar, wilayah jauh lebih luas, tanggung jawab jauh lebih besar," kata Adian.

"Tetapi dalam hitungan saya, hutang luar negerinya jauh lebih kecil dibandingkan hutang BUMN," jelasnya.

Maka dari itu, Adian menilai ada yang tidak beres dalam pengelolaan perusahaan pelat merah tersebut.

Dan menurutnya, kondisi seperti itu menjadi peringatan tersendiri untuk BUMN maupun negara.

"Ada yang salah kelola, saya tidak mau bicara tentang asal-usul utang, saya tidak mau bicara tentang siapa yang salah kelola," terangnya.

"Tapi ini warning, kalau kemudian peringatan ini dianggap sebagai hal-hal yang lain, itu urusan bagaimana orang memandangnya," tegasnya.

"Tetapi saya berangkat memperingati bangsa ini," pungkasnya.

• Reaksi Sandiaga Uno saat Helmy Yahya Ungkap Kagumi Erick Thohir: Punya Teman Menteri Senang Juga

Penjelasan Arya Sinulingga

Menanggapi hal itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa BUMN sudah melakukan restrukturisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik negara.

Dalam restrukturisasi itu, Arya mengatakan juga sudah mengurangi banyak pegawai di atas usia pensiun.

Dan sebaliknya merekrut usia-usia muda yang sesuai dengan kompetensi untuk menggantikannya.

Dirinya mencontohkan kasus terbaru yakni di kekaryaan.

"Kita melakukan restrukturisasi terhadap organisasi itu banyak banget, dan juga mengurangi yang pensiun juga sangat banyak," ujar Arya.

"Yang terbaru kemarin adalah di kekaryaan itu yang senior-senior sudah mulai bergeser sama yang muda-muda" jelasnya.

Meski begitu, memang diakui masih ada atau masih dipertahankan para senior di BUMN.

Namun menurutnya, keputusan tersebut bukan tanpa alasan.

Mereka dinilai masih memiliki kontribusi besar bagi oraganisasi tersebut.

"Kemudian di Telekomunikasi juga begitu, dan sebagainya," ucap Arya.

"Memang masih ada senior yang kita manfaatkan kembali seperti di PLN, ya memang kita lihat orang yang memang dibutuhkan saat ini, dengan kondisi PLN saat ini memang dibutuhkan, seperti Pak Joel (Zulkifli Zaini)," sambung dia.

• Minta PLN Tak Ambil Kesempatan dalam Kesempitan, Fadli Zon: Jangan Jadikan Covid Kambing Hitam

Simak videonya mulai menit ke- 2.40 :

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)