Breaking News:

Terkini Nasional

Minta PLN Tak Ambil Kesempatan dalam Kesempitan, Fadli Zon: Jangan Jadikan Covid Kambing Hitam

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti lonjakan tarif listrik selama masa pandemi Covid-19.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Najwa Shihab
Anggota DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon meminta jangan menjadikan Covid-19 sebagai kambing hitam, dalam acara Mata Najwa, Rabu (24/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti lonjakan tarif listrik selama masa pandemi Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (24/6/2020).

Fadli Zon menilai saat ini kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit jika harus menghadapi kenaikan tarif listrik.

Politisi Gerindra Fadli Zon di acara Mata Najwa, Rabu (12/2/2020)
Politisi Gerindra Fadli Zon di acara Mata Najwa, Rabu (12/2/2020) (youtube Najwa Shihab)

Pejabat PLN Sebut Drama Korea Jadi Penyebab Kenaikan Tagihan Listrik, Eddy Soeparno Geram

Ia menyoroti kenaikan tarif listrik saat ini tidak tepat situasi.

Hal itu ia sampaikan setelah mendengar pemaparan Stafsus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta.

Arif memaparkan masalah subsidi PLN akan segera diselesaikan tahun ini.

"Saya melihat justru di situlah ketidakprofesionalannya," kata Fadli Zon.

"Jangan menjadikan Covid-19 ini sebagai kambing hitam, kemudian mengambil kesempatan dalam kesempitan," lanjutnya.

Fadli Zon menyebutkan kondisi masyarakat saat ini sedang sulit.

Apalagi pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana.

"Jadi orang sudah susah, masyarakat sedang susah. Ekonomi sudah jatuh, melemah, banyak PHK dan lain-lain," kata Fadli.

"Malah ini ada kenaikan lonjakan," lanjutnya.

Ia juga menyinggung istilah 'perlindungan lonjakan' yang digunakan.

Ikut Bagikan Foto Wisuda Lawas, Fadli Zon Pamer Dapat Nilai Tertinggi: Lulus dengan Summa Cum Laude

Menurut Fadli Zon, penggunaan istilah itu sendiri sudah menunjukkan ada masalah sistematis.

"Dari bahasa grafik aja istilahnya perlindungan lonjakan. Itu saja memang artinya ada kegiatan yang agak sistematis," ungkapnya.

Fadli mengaku dirinya juga mendapat program tersebut.

Meskipun begitu, sebelumnya ia tidak mendapat pemberitahuan bahwa akan ada kenaikan tarif.

"Saya juga diberlakukan perlindungan lonjakan. Saya bilang, saya kok enggak diberitahu bahwa ada kenaikan 100 persen?" kata Fadli Zon.

"Kemudian 20 persennya bisa dicicil 3 bulan. Atas dasar apa PLN melakukan itu?" tambah politisi Gerindra tersebut.

Fadli Zon menyinggung kenaikan tarif listrik juga berlaku di tempat yang sudah tidak dihuni lagi.

Selain itu, ia menyebut PLN tidak mengembalikan pembayaran berlebih kepada konsumen.

"Kemudian juga di tempat-tempat yang kosong, kenapa juga terjadi lonjakan?" tanya Fadli Zon.

"Kalau ada kelebihan bayar yang ditagihkan, itu tidak dikembalikan langsung kalau tidak diketahui atau tidak dikomplain," ungkapnya.

Ia menambahkan ada banyak meteran listrik yang seharusnya sudah diganti.

"Apalagi meteran listriknya, menurut berita, sekitar 14 juta sudah kedaluwarsa," tutup politisi 49 tahun ini.

Cerita Pemilik Bengkel di Malang yang Akhirnya Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta: Saya Sudah Ikhlas

Lihat videonya mulai menit 6:00

Pemilik Bengkel Kaget Tagihan Listrik Capai Rp 20 Juta saat Usaha Lesu

Meski kaget tagihan listriknya mencapai Rp 20 juta, seorang pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mengaku akan ikhlas membayar.

Teguh Wuryanto, pemilik bengkel tersebut mengaku kaget saat mendapat tagihan listrik yang membengkak.

Padahal, ia merasa menggunakan listrik sewajarnya karena usaha bengkelnya sedang sepi akibat pandemi Virus Corona.

Namun ia memutuskan untuk membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil sedikit demi sedikit.

 Tanggapi Polemik Tagihan Listrik Melonjak, Arya Sinulingga: PLN Enggak Bisa Bohong

Dilansir Surya.co.id, Jumat (12/6/2020), Teguh menuturkan bahwa tagihan listriknya melonjak 20 kali lipat dari yang biasanya hanya sekitar Rp 2 juta, kini menjadi Rp 20.158.686.

"Padahal selama saya 23 tahun menjadi pelanggan PLN, selalu taat membayar. Lalu tagihannya hanya Rp 985.000 hingga sampai Rp 2.200.000," ujar Teguh.

Menurut pengakuannya, keanehan mulai dirasakan sejak bulan Januari, ketika ada petugas PLN yang mendatangi bengkel.

"Saya tidak merasa melakukan kesalahan dengan pihak PLN," tuturnya.

Kenaikan listrik mulai terjadi pada bulan Februari, namun dirasa masih dalam batas yang wajar sehingga Teguh tidak mempermasalahkan lebih lanjut.

Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). Pemerintah akan membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama tiga bulan ke depan sedangkan untuk pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan keringanan berupa potongan harga sebesar 50 persen. Tribunnews/Jeprima
Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

"Dari situ saya mulai curiga, namun rasa curiga saya hilang ketika saya mendapati kenaikannya ternyata wajar," kata Teguh.

Namun betapa terkejutnya pemilik bengkel tersebut saat mendapati tagihan listrik pada bulan Mei melonjak hingga 20 juta.

Padahal, ia tidak merasa melakukan kegiatan yang membuat pihaknya bisa menghabiskan listrik begitu banyak.

"Benar-benar seperti mimpi. Guna memastikan kebenarannya, saat itu langsung saya cek meteran saya, dan saya coba hitung sampai hari ini ternyata sebanyak itu," ungkap Teguh.

Meski sempat mengurus ke pihak PLN, namun usaha Teguh tidak membuahkan hasil.

"Hasilnya tagihan tersebut harus tetap kami lunasi," imbuhnya.

 Cerita Pemilik Bengkel yang Kaget karena Tagihan Listrik Naik 20 Kali Lipat: Apa yang Saya Gunakan?

Teguh yang mengaku usaha bengkelnya sedang lesu tersebut tetap akan berusaha membayar tagihan semampunya.

Ia juga tetap berusaha bekerja meski kini harus meminjam alat genset kepada rekannya.

"Hingga kini masih meminjam genset pinjaman," ucap Teguh.

Sementara itu, dilansir Kompas.com, Kamis (11/6/2020), Teguh memutuskan untuk membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil selama 6 bulan.

Ia menuturkan alasan pembayaran tagihan tersebut karena masih membutuhkan listrik untuk usahanya.

“Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan listrik. Listrik adalah bahan baku saya, hanya PLN yang menyediakan listrik nasional," beber Teguh.

Selain itu, Teguh yang masih harus menghidupi beberapa karyawannya khawatir tidak bisa membayar anak buahnya tersebut.

"Saya juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya." (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Noviana)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PLNFadli ZonListrikMata NajwaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved