Terkini Nasional
Nus Kei Bantah Pernah Ancam John Kei Lewat WhatsApp: Saya Gentleman, Fair
Nus Kei menjelaskan makna pesan yang ia kirim kepada keponakannya John Kei sebelum rumah miliknya diserang oleh anak buah John Kei.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, ditemukan barang bukti pada kasus perselisihan antara John Kei dan Nus Kei.
Sebelum konflik pecah, Nus Kei pernah meminta John Kei untuk bertemu secara privat berdua melalui pesan WhatsApp.
Seperti yang diketahui, rumah Nus Kei yang berada di kawasan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang, dan daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat menjadi target serangan anak buah John Kei pada Minggu (21/6/2020).

• Mengaku Sempat Diundang ke Rumah John Kei, Nus Kei: Saya Enggak Mau Datang
Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (23/6/2020), Nus Kei mengatakan dirinya memang pernah mengirim sebuah pesan WhatsApp kepada John Kei.
Namun ia membantah apabila pesan yang ia kirim dikategorikan sebagai ancaman.
"Itu betul ada WhatsApp saya tapi kan bukan mengancam," ucap Nus Kei.
Nus Kei mengatakan inti dari pesan yang ia kirim adalah meminta agar John Kei mau diajak menyelesaikan urusan pribadi mereka secara privat berdua saja.
"Saya ajak ketemu, saya kan bilang WhatsApp saya begini 'Masalah kita berdua, selesaikan berdua jangan libatin orang lain', wajar dong," terang Nus Kei.
Ia mengatakan pesan yang ia kirim ke keponakannya itu menandakan dirinya bersikap adil karena tak mau melibatkan orang lain di dalam permasalahan pribadi.
"Berarti saya gentleman kan, fair (adil) dong," ucap Nus Kei.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/6/2020), sebelumnya isi pesan itu telah dipaparkan oleh Polda Metro Jaya sebagai barang bukti.
"Kita dapat dari barang bukti yang ada di WhatsApp. Sempat Nus Kei sampaikan di situ, 'Tolong John kita ketemu aja berdua. Jangan membawa kita punya anggota, ini urusan pribadi kita berdua'. Tetapi (pesan Nus Kei) tak ditanggapi John Kei," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).
• John Kei dan 29 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka dalam Penyerangan terhadap Nus Kei
Lihat videonya mulai menit ke-2.20:
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Yusri Yunus mengungkap motif penyerangan John Kei pada pamannya sendiri, Nus Kei.
Hal itu diungkapkan Kombespol Yusri Yunus di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Senin (22/6/2020).
Sebelumnya dikabarkan bahwa motif penyerangan John Kei terhadap Nus Kei terkait uang hasil penjualan tanah.
Yusri Yunus membenarkan hal tersebut, namun masalah itu bukan satu-satunya faktor.
Menurut keterangan John Kei pada penyidik, ia merasa belum menerima uang hasil penjualan tanah bersama Nus Kei itu.
"Motif dari kejadian ini ada beberapa sebenarnya tapi ini baru diungkap satu, tetapi yang paling inti John Kei dikhianati oleh Nus Kei, itu yang masih terus dia sampaikan setiap kita tanyakan masalah motif."
"Salah satunya adalah masalah pembagian uang hasil penjualan tanah di daerah Maluku sana yang memang Si John Kei merasa belum menerima," jelas Yusri.
Selain itu, rupanyaa ada beberapa motif lain yang belum diungkapkan oleh John Kei.
"Tapi Nus Kei sampai sekarang belum ada seperti apa, ada beberapa yang lain tapi belum diungkapkan oleh John Kei kepada penyidik," sambung Yusri.

• John Kei Punya Kebiasaan Tiap akan Digerebek Polisi, Ketua RT Ungkap Sikapnya Malah Berbeda Hari Itu
Lantas, Yusri membenarkan bahwa John Kei dan Nus Kei itu sebenarnya masih satu keluarga.
John Kei adalah keponakan dari Nus Kei.
Selain itu, mereka juga sempat tinggal berdekatan di Bekasi, meski akhirnya Nus Kei pindah ke Green Lake, Cengkareng, Tangerang.
"Memang mereka masih ada hubungan keluarga dan memang Nus Kei adalah pamannya sendiri."
"Dan memang pernah tetangga di daerah Bekasi sana, tapi setelah itu Nus Kei pindah ke Green Lake," tutur Yusri.
Dalam kesempatan itu, Yusri juga menjelaskan bahwa Polda Metro Jaya cepat menangani kasus ini karena sebelumnya telah memiliki Satuan Tugas (Satgas).
Satgas itu bertujuan untuk memberantas kriminal jalanan maupun premanisme.
"Memang betul Kapolda Metro Jaya juga sudah menginstruksikan awal sebelum adanya pandemi Covid 19 ini, Polda Metro Jaya membentuk beberapa Satgas yang ada, salah satunya satgas street crime, curas-curas dan curanmor."
"Yang kedua ada satgas premanisme, memang Kapolda sedikit agak ngeri dengan preman makanya kita sampaikan bahwa bentuk satgas, bentuk apapun premanisme di Jakarta ini memang tidak diperbolehkan dan itu akan kita tindak tegas," tegas Yusri.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung/Mariah Gipty)