Breaking News:

Terkini Internasional

Ledakan Keras Terdengar di Riyadh Arab Saudi, Berasal dari Serangan Misil Kelompok Hutsi di Yemen

Pasukan militer Arab Saudi mengklaim telah berhasil menggagalkan serangan misil dari kelompok pemberontak Hutsi yang menyasar Riyadh, Arab Saudi.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
dronewars.net
Ilustrasi drone atau pesawat tanpa awak. 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah suara ledakan keras terdengar di sekitar wilayah Ibu Kota Arab Saudi, yakni Riyadh, pada Selasa (23/6/2020) pagi.

Suara itu diduga merupakan serangan yang berasal dari pemberontak Hutsi (Houthi rebels) yang berada di Yemen.

Kedutaan besar Amerika Serikat di Arab Saudi mengkonfirmasi bahwa ada kemungkinan serangan misil atau drone yang mengenai sebuah bangunan di Riyadh.

Ilustrasi Kota Riyadh, Arab Saudi
Ilustrasi Kota Riyadh, Arab Saudi (Engineering.ksu.edu.sa)

Drone AS Ditembak Jatuh Iran, Donald Trump Bakal Berikan Sanksi Besar

Arab Saudi Longgarkan Lockdown, Korban Meninggal akibat Corona Langsung Tembus 1.000 Jiwa

Dikutip dari TheJerusalemPost.com, Selasa (23/6/2020), namun dari pihak koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi di Yemen, menyatakan mereka telah berhasil menggagalkan serangan drone dari pihak pemberontak Hutsi.

Pada situs aljazeera.com, Selasa (23/6/2020), diketahui sebuah misil memang ditembakkan oleh kelompok teroris Hutsi yang menarget Riyadh.

Pernyataan itu diungkapkan oleh koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi.

"Pasukan koalisi telah berhasil menggagalkan dan menghancurkan sebuah misil balistik yang diluncurkan oleh kelompok teroris militan Hutsi dari Sanaa menuju Riyadh dalam rangka operasi agresif," ujar juru bicara pasukan koalisi Turki al-Maliki.

Di lain pihak, pasukan militer Arab Saudi mengklaim telah menaklukkan delapan pesawat tanpa awak yang menarget rakyat sipil dan tiga misil balisitik yang menyasar Arab Saudi.

Pihak Hutsi mengklaim target serangan mereka adalah markas dari Menteri Pertahanan Arab Saudi dan bangunan intelijen yang terletak di Riyadh.

Selain itu mereka mengatakan juga menarget bangunan militer lainnya yang berada di sisi selatan Arab Saudi, yakni di daerah Najran dan Jizan.

Pihak Arab Saudi mengatakan drone yang dimiliki oleh kelompok pemberontak Hutsi dibuat dengan meniru drone milik Iran.

Sebelumnya, pihak Arab Saudi telah berkonflik cukup lama dengan Hutsi.

Namun konflik itu sempat terhenti karena gencatan senjata atas adanya pandemi Virus Corona (Covid-19).

Tetapi kini suasana damai semu itu berakhir saat Hutsi meluncurkan misil dan drone yang menarget kota-kota di Arab Saudi.

Pihak koalisi pimpinan Arab Saudi lalu merespons serangan itu dengan serangan udara.

Terakhir kali kerugian bersar dialami oleh Arab Saudi ketika fasilitas minyak raksasa yang dimiliki oleh Aramco menjadi target serangan misil dan drone pada tahun lalu.

Serangan itu menyebabkan produksi minyak Arab Saudi berkurang hingga setengahnya.

Pihak Hutsi mengklaim mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun pihak Amerika Serikat menduga ada keterlibatan misil yang diluncurkan oleh Iran.

Yemen sendiri telah menjadi daerah yang dipenuhi dengan konflik sejak tahun 2014 lalu ketika Hutsi berhasil mengambil alih Ibu Kota Yemen, Sanaa.

Puluhan ribu orang yang sebagian besar didominasi oleh masyarakat sipil telah tewas akibat konflik di Yemen.

Persatuan Bangsa-bangsa mengatakan konflik tersebut sebagai bencana buatan manusia paling parah. (TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Arab SaudiRiyadhRepublik Yemen
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved