Virus Corona
12 Pasar di Jakarta Jadi Klaster Penyebaran Corona, 79 Pedagang Terkonfirmasi Positif
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut dari hasil uji swab itu ditemukan 12 pasar yang menjadi klaster Covid-19.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Menurutnya, pemeriksaan melalui PCR adalah upaya DKI dalam melacak (tracing) terhadap penularan Covid-19 di kalangan pedagang.
Apalagi pengecekan ini dianggap paling akurat karena sampel swab diambil dari hidung dan tenggorokan orang yang diperiksa.
Bagi orang yang terkonfirmasi positif dengan kondisi berat, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Sementara pedagang yang tidak memiliki gejala berat, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Dari yang diperiksa itu Pasar Induk Kramat Jati yang tertinggi mencapai 49 orang,” ujarnya.
Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menyebut ada 52 pedagang pasar yang terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).
Angka tersebut lebih besar dibanding yang dipaparkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), bahwa ada 51 pedagang pasar di Jakarta yang terkena Covid-19.
“Totalnya yang terpapar Covid-19 ada 52 orang, selebihnya 10 pasar lainnya masih menunggu hasil dan tiga pasar dinyatakan negatif,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota/DPRD DKI
Jakarta pada Kamis (11/6/2020).
Berdasarkan paparannya, ada 1.418 pedagang dari 18 pasar yang mengikuti rapid tes Covid-19 sejak 15 Mei sampai 10 Juni 2020 lalu.
Hasilnya, 52 pedagang dari lima pasar di DKI Jakarta terinfeksi Covid-19. (M24/faf)
Data pasar yang telah gelar rapid test:
1. Pasar Grogol satu orang positif dari tujuh orang yang diperiksa
2. Pasar Puri Indah satu orang positif dari 39 orang yang diperiksa
3. Pasar Obor Gedong satu orang positif dari empat orang yang diperiksa
4. Pasar Embrio Makasar satu orang positif dari 101 orang yang diperiksa