Breaking News:

Virus Corona

Hacker Jual Data Pasien Covid-19 di Indonesia, dari Nama hingga Alamat Rumah, Dihargai Rp 4,2 Juta

Seorang hacker mengklaim telah berhasil membobol data pasien Covid-19 di Indonesia dan menjualnya secara ilegal di internet.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Surya/pixabay
Ilustrasi hacker jebol data pasien Covid-19 di Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang hacker atau peretas mengklaim telah berhasil membobol dan memiliki data 230 ribu pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Data-data tersebut mengandung informasi sensitif warga, mulai dari nama hingga alamat rumah.

Informasi pribadi itu lalu dijual oleh akun bernama 'Database Shopping' yang ia klaim diretas pada 20 Mei lalu.

Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Semarang bersama TNI dan Polri melakukan rapid test Covid-19 terhadap pedagang dan pembeli Pasar Burung Semarang, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/6/2020). Terbaru, ilustrasi pengambilan sampel tes untuk Covid-19.
Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Semarang bersama TNI dan Polri melakukan rapid test Covid-19 terhadap pedagang dan pembeli Pasar Burung Semarang, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/6/2020). Terbaru, ilustrasi pengambilan sampel tes untuk Covid-19. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Hacker asal Yogyakarta Ditangkap setelah Meretas Server Sebuah Perusahaan di AS, Keuntungan Rp 31 M

8 Ciri Ponsel Dibajak Hacker yang Mengambil Data Pribadi, Anda Harus Waspada

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.tv, Sabtu (20/6/2020), data-data pribadi itu kemudian dijual oleh peretas di situs Raid Forums.

Raid Forums merupakan situs yang merupakan bagian dari dark web.

Dark web sendiri telah sering menjadi tempat bagi orang-orang untuk melakukan jual beli barang dan jasa ilegal atau melanggar hukum.

Sebelumnya data pengguna 'Tokopedia' juga sempat dibobol dan dijual di dark web.

Data-data yang berhasil dikumpulkan oleh hacker tersebut semuanya mengandung informasi yang sifatnya privasi dan sensitif.

Isi data tersebut di antaranya adalah nama, nomor telepon, alamat, hasil tes PCR, dan lokasi tempat pasien dirawat.

Untuk meyakinkan calon pembeli data, hacker itu menyertakan sampel data yang mereka bobol.

Sampel itu menunjukkan tujuh nama WNI dan tiga nama WNA yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Provinsi Bali.

Ketika dihubungi oleh wartawan dari Kompas.id, peretas mengaku memiliki data yang ia miliki tidak hanya dari Bali.

"Seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya," klaim peretas dalam e-mail saat coba dihubungi Kompas.id, Jumat (19/6/2020).

Ratusan ribu data itu dihargai sebesar 300 dolar AS atau setara sekitar Rp 4,2 juta.

Seorang ahli menilai bocornya informasi itu dapat membawa risiko besar terhadap warga yang bersangkutan, terutama karena data alamat rumah ikut terbongkar.

Hal itu diungkapkan oleh Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC) Pratama Dahlian Persadha.

Foto yang Dikirim via WhatsApp Bisa Diedit Hacker, Begini Cara Mencegahnya

Bintang Emon Diserang, Pihak Istana Tegaskan Tak Ada Hubungan dengan Buzzer: Silakan Diproses saja

Respon Pemerintah

Menanggapi kebocoran data tersebut, pemerintah melalui Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, mengatakan akan menyerahkan kasus kepada aparat berwenang.

"Terimakasih, tinggal kita serahkan ke pihak berwajib saja," kata Yurianto kepada Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Namun Yurianto tidak menjawab mengapa bisa terjadi kebocoran data ratusan ribu warga.

Yurianto juga tak merespons mengapa data yang bersangkutan bisa dijual secara online.

Kini pemerintah menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada pihak kepolisian. 

(TribunWow.com/Anung/Fransisca)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Data Pasien Tes Covid-19 Dijual Online, Pemerintah, dan Kompas.tv dengan judul 230 Ribu Data Pasien Corona Indonesia Dijual Hacker di Dark Web

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Hacker
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved