Breaking News:

Terkini Internasional

Kim Yo Jong Disebut Makin Agresif Picu Ketegangan dengan Korea Selatan, di Mana Kim Jong Un?

Saat Korea Utara meningkatkan tekanan militer terhadap Korea Selatan, pemimpin negara itu, Kim Jong Un, secara mencolok absen dari pandangan publik.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AFP
Kim Yo Jong saat bersama Kim Jong Un 

“Orang kepercayaan terdekatnya berbicara atas namanya dan atas perintahnya," tandasnya.

Memiliki Prestasi Militer

Kim Yo Jong yang berusia 32 tahun saat ini adalah wakil direktur Departemen Front Bersatu Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korea Utara, yang menangani hubungan dengan Korea Selatan, termasuk operasi propaganda dan spionase.

Beberapa analis percaya bahwa sikap garis keras baru Kim mungkin dirancang untuk lebih meningkatkan kepercayaan militernya dan memperluas otoritasnya, bukan tugas yang mudah dalam sistem hierarkis yang didominasi pria seperti Korea Utara.

"Dengan meningkatnya kekhawatiran kesehatan terhadap saudara laki-lakinya, dia melenturkan otot-ototnya untuk mendapatkan dukungan dari garis keras rezim dan militer," kata Jay Song, seorang dosen dalam studi Korea di University of Melbourne's Asia Institute.

Pada 2010, Korea Utara terlibat dalam siklus provokasi yang serupa, meski lebih intens, terhadap Korea Selatan.

Pada bulan Maret tahun itu, sebuah torpedo Korea Utara menenggelamkan kapal perang Korea Selatan di perairan yang disengketakan di semenanjung Korea, menewaskan 46 pelaut.
Beberapa bulan kemudian, Korea Utara menembaki pulau perbatasan Yeonpyeong, menewaskan beberapa orang lagi.

Kim Jong Un secara luas diyakini terlibat dalam provokasi, yang terjadi setelah ia ditunjuk sebagai pengganti ayahnya, Kim Jong Il.

Demikian pula, beberapa analis mencurigai Kim Yo Jong sekarang mungkin meningkatkan ketegangan dengan Korea Selatan untuk meningkatkan kredibilitas militernya dan meredakan kekhawatiran dalam kepemimpinan Korea Utara menyusul peningkatan dirinya sendiri dalam hierarki.

"Saya pikir itu sangat masuk akal," kata Christopher Green, yang memberikan kuliah dalam studi Korea di Universitas Leiden di Belanda.

Green berkata, meskipun itu akan menjadi kesalahan untuk berasumsi bahwa itu berarti Kim Jong Un sakit.

"Kim Jong Un mungkin dalam kemunduran, tetapi ini tidak cukup untuk membuktikannya. Adalah logika yang salah untuk menganggapnya demikian," pungkasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Kim Yo JongKim Jong UnKorea UtaraKorea Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved