Breaking News:

Terkini Daerah

Pengakuan Mahasiswa Bunuh Terapis Pijat di Surabaya: Saya Panik Kegerebek Warga kalau Dia Teriak

Monik (26), terapis pijat di Surabaya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kardus kulkas, ini faktanya.

Editor: Lailatun Niqmah
surabaya.tribunnews.com/ Firman Rachmanudin
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. 

TRIBUNWOW.COM - Monik (26), terapis pijat di Surabaya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kardus kulkas.

Penemuan mayat itu terjadi pada Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah kontrakan, di Jalan Lidah Kulon 2B, Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur.

Rupanya, Monik dibunuh oleh YF (20), seorang mahasiswa yang memakai jasa korban.

Saat ditemukan, di tubuh korban terdapat sejumlah luka, serta bekas luka bakar di bagian kaki.

Diduga Dibunuh, Mayat Wanita Ditemukan Bersimbah Darah di Dalam Kardus Kulkas, Leher Terluka Parah

Sementara itu, pelaku ditangkap di rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

Berikut faktanya:

1. Kencan lewat Twitter pakai uang kuliah

YF, seorang mahasiswa di Surabaya di salah satu universitas tersebut mengaku berkenalan dengan korban lewat media sosial.

Setelah berkenalan, YF dan korban sepakat untuk bertemu di kontrakan pelaku.

YF mengaku, saat itu dirinya sepakat membayar jasa pijat sebesar Rp.900.000.

Uang itu, menurut pengakuan YF, adalah uang kuliah yang diberikan orangtua.

"Saya bayar pijatnya Rp 900.000. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus," kata YF di Polrestabes Surabaya seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (17/6/2020).

2. Panik korban teriak

YF mengaku tertarik dengan tawaran korban.

Namun, menurut YF, korban meminta uang tip tambahan Rp 300.000.

Permintaan itu ditolak YF karena dirinya merasa belum berhubungan intim dengan korban.

"Belum sempat bersetubuh. Dia (korban) minta uang tambahan. Saya akhirnya enggak mau. Tapi korban ngeyel ikut marah," kata dia.

Cekok tak terelakan, dan korban tiba-tiba berteriak meminta tolong.

Melihat itu, YF mengaku panik dan segera menghabisi nyawa korban.

"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takut kegerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF.

Bunuh Dua Bocah 5 Tahun, Pria Ini Justru Ngamuk saat Ditenangkan Lalu Kejar Warga Sambil Bawa Parang

3. Hendak dibakar pakai kompor

Dari hasil penyelidikan polisi, YF nekat menghabisi korban setelah korban berteriak minta tolong.

Setelah korban tewas, pelaku diduga akan menghilangkan jejak dengan mencoba membakar jasad Monik dengan menggunakan kompor.

"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor yang digunakan membakar korban," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Rabu (17/6/2020).

4. Dikenal temperamental

Sosok YF dikenal keluarga sosok yang mudah emosi dan sering melawan orangtua.

Mahasiswa jurusan teknik sipil itu sempat kabur dan bersembunyi di rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto.

Namun, polisi dengan mudah menangkap setelah melacak jejak pelaku.

Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolrestabes Kota Surabaya untuk bertanggung jawab.

(Kompas.com/Dheri Agriesta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kencan Pakai Uang Kuliah Berujung Maut, Mahasiswa Bunuh Terapis Pijat gara-gara Uang Tip "

Sumber: Kompas.com
Tags:
PijatSurabayaKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved