Terkini Nasional
Sekolah di Zona Hijau Boleh Buka saat Tahun Ajaran Baru, Nadiem Larang Kegiatan Ekstrakurikuler
Sejumlah catatan diberikan oleh Kemendikbud terkait izin dibukanya kembali sekolah di zona hijau.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah sekolah di kawasan zona hijau Covid-19 sudah mulai dibuka pada tahun ajaran baru mendatang.
Kendati demikian, sekolah-sekolah tersebut tak serta merta buka begitu saja.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan sejumlah catatan untuk dipatuhi.
• Wacana New Normal di Sekolah, Mardani Ali Sera Singgung Sikap Nadiem Makarim: Wow Berbahaya Sekali
• Terkait Kabar Bersekolah Kembali pada Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Ini Penjelasan Kemendikbud
Dilansir oleh Tribunnews.com, Selasa (16/6/2020) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan tak mengizinkan aktivitas siswa yang menyebabkan kerumunan.
Seperti jajan ke kantin, kegiatan olahraga, dan juga ekstrakurikuler.
"Pada saat masa transisi ini semua aktivitas di mana anak-anak itu bercampur, interaksi antarkelas tidak boleh. Jadi hanya boleh masuk kelas lalu pulang," jelas Nadiem saat konferensi pers soal panduan pembelajaran di era pandemi Virus Corona, Senin (15/6/2020).
"Jadi seperti kantin itu tidak boleh. juga kegiatan olahraga dan ekskul juga belum boleh. dan aktivitas lain seperti KBM (kelompok belajar-mengajar) belum boleh saat masa transisi."
"Jadi apa pun aktivitas yang perkumpulan sifatnya itu belum boleh di masa transisi ini," tegas Nadiem.
Selain itu, Nadiem meminta sekolah yang kembali buka untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Virus Corona.
• Kemendikbud Izinkan Sekolah di Zona Hijau untuk Buka, Kegiatan Kuliah di Semua Zona Tetap Online
• Soal Pembukaan Sekolah secara Tatap Muka, Nadiem Makarim: Harus Dapat Izin Orangtua
Seperti meminta siswa mengenakan masker dan cuci tangan, serta membatasi jumlah tempat duduk siswa di dalam kelas.
Terkait pembagian siswa dalam kelas bisa dilakukan secara shifting.
Nadiem memberi kebebasan pada masing-masing sekolah dalam penerapannya.
"Kondisi kelasnya yang rata-rata 28-30 anak per kelas, untuk 2 bulan pertama maksimal 18 peserta didik/kelas. Jadi sekitar kapasitasnya setengah. Jadi sekolah ini harus lakukan shifting dan kami berikan kebebasan seperti apa," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswa Hanya Boleh Masuk Kelas Lalu Pulang, Kantin Dilarang Buka, Ekstrakurikuler Ditiadakan