Terkini Daerah
Apa Itu Pil Eksimer? Obat yang Digunakan 7 Pria untuk Perkosa Remaja Asal Tangerang hingga Tewas
Nasib tragis dialami seorang remaja asal Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), OR (15).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"Misalnya tidak terjadi efek parkinson atau kecil sekali kemungkinannya. Makanya yang seperti ini (eksimer) sudah ditinggalkan."
Disebutnya, eksimer baru digunakan jika tak ada obat lain yang mempan pada pasien.
"Kadang-kadang kami masih balik ke situ (meresepkan eksimer) kalau obat-obat yang lain enggak mempan," ucap Charles.
"Misalnya orang itu enggak bisa tidur, padahal dia psikotik, akhirnya kami pilih itu untuk selain memperbaiki psikotiknya, orangnya bisa tidur."
Selain membuat orang tertidur, eksimer juga memiliki efek ekstrem lainnya.
Charles menerangkan, eksimer bisa menyebabkan gejala parkinson hingga efek gelisah berlebih pada penggunanya.
"Bisa terjadi efek samping seperti akathisia, jadi orang itu enggak bisa tenang, gelisah, maunya bergerak terus," kata Charles.
"Yang paling berat juga bisa kalau efek samping itu, dia punya yang gejala parkinson itu bisa terjadi sampai tortikolis misalnya, susah membayangkannya, mlungker begitu."
Karena efek tersebut, eksimer disebutnya tak boleh diperjualbelikan secara bebas.
Para pembeli harus membawa surat dokter untuk mendapat obat tersebut.
"Itu kan psikotropika, jadi mestinya pakai resep," sambungnya.
• Sebelum Bunuh 2 Anaknya, Ayah di Tangerang Sudah Peringatkan Istri: Kamu akan Menyesal
Kisah Pilu di Tangerang
Di sisi lain, Kapolsek Pagedangan, AKP Efri menceritakan kisah tragis yang dialami OR.
Ia menjelaskan korban merasakan sakit pada tubuhnya hingga lemas, berbicara cadel dan sulit berjalan setelah diperkosa dan dicekoki pil eksimer.
"Pascakejadian itu korban mengalami sakit beberapa waktu seperti lemas, bicara cadel kemudian jalannya pincang-pincang," ucap Efri, Senin (15/6/2020).