Breaking News:

Terkini Nasional

Hendropriyono Dilaporkan Pangeran Pontianak ke Polisi terkait Tudingan Sultan Hamid II Pengkhianat

Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat, Syarif Mahmud melaporkan Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono ke polisi

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI
Foto: Hendropriyono seusai menghadiri upacara HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019). Terbaru, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono dilaporkan polisi setelah sebut Sultan Hamid II pengkhianat, Sabtu (13/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat, Syarif Mahmud melaporkan Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono ke polisi, Sabtu (13/6/2020).

Hal tersebut terkait tuduhan Hendropriyono yang mengatakan Sultan Hamis II tak pantas disebut pahlawan.

"Saya mewakili keluarga besar Sultan Hamid II melaporkan Hendropriyono atas pernyataannya yang menyebut Sultan Hamid II seorang pengkhianat bangsa," kata Mahmud, Minggu (14/6/2020) siang.

Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat, Syarif Mahmud (tengah berbaju putih) melaporkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono terkait videonya yang menyebut Sultan Hamid II sebagai penghianat bangsa, Sabtu (13/6/2020)
Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat, Syarif Mahmud (tengah berbaju putih) melaporkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono terkait videonya yang menyebut Sultan Hamid II sebagai penghianat bangsa, Sabtu (13/6/2020) (KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA)

Komentar Rocky Gerung soal Tuntutan 1 Tahun Kasus Novel Baswedan: Udah Enggak Peduli Matanya Buta

Menurut Mahmud, dia mendapat video tersebut pada Sabtu pagi, dari salah satu pengurus Yayasan Sultan Hamid II.

Video tersebut berdurasi 6 menit 13 detik yang menampilkan AM Hendropriyono berbicara tentang Sultan Hamid II dan sejumlah cuplikan gambar.

Video tersebut juga diunggah ke Youtube oleh kanal Agama Akal TV dengan judul "Keturuan Arab pengkhianat, kok mau diangkat jadi pahlawan? Part 1 AM Hendropriyono".

"Laporan pengaduan ini terkait adanya dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik (Sultan Hamid II)," ucap Mahmud.

Sebagaimana diketahui, pada intinya, dalam rekaman itu, Hendropriyono menyebutkan alasan mengapa Sultan Hamid II tidak layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

“Tiap tahun kan ada pengusulan untuk menjadi pahlawan nasional, pada peringatan 17 Agustus, hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia."

"Akhir-akhir ini kan gencar sekali saya menerima WhatsApp, saya kira ini viral ya di media sosial tentang pengusulan Sultan Hamid II dari Pontianak sebagai pahlawan nasional," kata Hendropriyono.

"Saya ingatkan kepada generasi penerus bangsa, para kaum muda, jangan sampai tersesat dengan suatu usaha politisasi sejarah bangsa kita."

"Karena Sultan Hamid II ini bukannya pejuang bangsa Indonesia,” jelas Hendropriyono.

Hendropriyono menjelaskan, definisi pahlawan nasional adalah orang yang merebut dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kunjungi Novel Baswedan, Refly Harun Sebut sang Penyidik KPK Ragukan Kesaksian Terdakwa

Menurut Hendropriyono, Sultan Hamid II tidak masuk kategori tersebut. “Dia justru dulunya adalah tentara KNIL (tentara Belanda di Indonesia) yang pro ke Belanda. Jadi tidak pro ke Indonesia. Dia bahkan pernah ditugaskan untuk memerangi kita (Indonesia),” papar Hendropriyono.

Dalam kesempatan itu, Hendropriyono menyebut Sultan Hamid II tidak senang ketika rakyat tidak menginginkan Indonesia menjadi negara kesatuan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sultan Hamid IIHendropriyonoPontianak
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved