Breaking News:

Terkini Daerah

7 Fakta Kematian Keluarga di Tangerang, Sosok Ayah, Dikira Prank, hingga Suasana Rumah Jadi Sorotan

Berikut 7 fakta soal satu keluarga tewas mengenaskan di kawasan kampung Sukamantri RT 02/09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TribunJakarta.com/ Ega Alfreda
Suasana rumah pembunuhan misterius satu keluarga di kawasan Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang sedang dilakukan olah TKP dari Polresta Tangerang, Kamis (11/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga tewas mengenaskan di kawasan kampung Sukamantri RT 02/09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Jumat (12/6/2020), satu keluarga yang tewas itu antara lain sang ayah bernama R yang tewas gantung diri.

Kemudian anaknya berinisial NC (14) yang tewas dalam keadaan terlilit tali tambang.

Sedangkan G (3) anak bungsu tewas tenggelam di tong air.

Fakta Terbaru Kematian Keluarga di Tangerang, Ayah Terbukti Jadi Pelaku hingga Adanya Bekas Sperma

Berikut 7 Fakta terkait kematian satu keluarga di Tangerang:

1. Kronologi

Kapolsek Balaraja, Teguh Kuslantoro menduga kejadian itu dikarenakan masalah keluarga.

Mulanya, R bertengkar hebat dengan istrinya, LM pada Rabu (10/6/2020).

R dan LM bertengkar hingga dilerai oleh pihak LR.

Kemudian, untuk sementara, LM pulang ke rumah orangtuanya yang tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"LM pulang ke rumah orangtua kandungnya yang tidak jauh dari TKP," ujar Teguh.

"Sementara itu R langsung mengunci diri di rumah bersama dengan kedua anaknya. R kembali masuk ke rumah (TKP) kemudian R beserta dua anaknya mengunci diri di dalam rumah," ujarnya.

Pada Kamis (11/6/2020), sekitar pukul 01.30 WIB warga mendengar ledakan yang berasal dari rumah R.

Setelah dilakukan olah TKP dari keterangan saksi, polisi menduga R membunuh anak pertamanya terlebih dahulu.

Ia melilitkan tali tambang ke leher NC.

 Penampakkan Rumah Sekeluarga Tewas di Tangerang, Jauh dari Tetangga hingga Rumput Tinggi-tinggi

"Diduga alm R (pelaku) terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anaknya pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher almarhum NC," ungkap Teguh.

Setelah membunuh NC, R lantas memasukkan anak bungsunya ke dalam tong berisi air.

"Memasukan anak keduanya almarhum GAB ke dalam tong berisi air dengan posisi kepala di bawah kaki ke atas," lanjut Teguh.

Setelah membunuh dua anaknya, R lantas bunuh diri dengan cara gantung diri.

"Pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," sambungnya.

Selain itu, sebelum bunuh diri, R diduga juga berniat membakar rumahnya.

Pasalnya, warga menemukan api berkobar saat mencoba memeriksa rumah R.

 Dugaan Sementara Misteri Satu Keluarga Tewas di Tangerang, Warga Dengar Keributan Robby dan Istri

"Di dalam rumah didapati api menyala pada tumpukan limbah plastik kemudian berusaha memadamkan api," kata Teguh.

Kini Teguh mengatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait masalah ini.

Polisi saat ini tengah menyelidiki LM serta melakukan otopsi pada tiga jenazah itu.

Dalam menyelidiki masalah itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 1 unit sepeda motor Merk Honda Blade Nopol A 2672 VL milik pelaku yang diambil bensinnya untuk membakar rumah, 1 buah Gunting, dan 2 ponsel milik pelaku dan korban.

2. Hasil Otopsi

Lalu dari hasil otopsi, dua anak yang meninggal bersama R itu memang tewas karena dibunuh sang ayah.

"Perkembangan terbaru dari hasil otopsi bahwa ayahnya memang membunuh dua anaknya itu," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam.

Anak pertama NC yang ditemukan terlilit tambang, di lehernya terdapat luka cekik.

Sehingga NC (14) tidak bisa bernafas hingga meninggal.

Sedangkan anak keduanya G (3) tewas tenggelam di dalam tong air.

Dari hasil otopsi, Ade mengatakan ada gelembung di paru-paru bocah itu.

"Lalu pada anaknya yang usia 3 tahun dimasukan ke dalam drum oleh ayahnya," ujar dia.

Sementara itu, R tewas dengan luka di leher akibat gantung diri.

Ade mengungkap ada bercak sperma di tubuh pelaku.

Polisi menyimpulkann bahwa R lah yang membunuh kedua anaknya karena saat kejadian rumah terkunci rapat dari dalam.

"Kami menyimpulkan bahwa ayahnya ini yang membunuh kedua anaknya itu."

"Sebab kondisi rumah tertutup dan orang lain sulit untuk masuk," terang Ade.

3. Sosok Ayah Dikenal Kasar

Dari keterangan para saksi seperti keluarga dan tetangga, R dikenal sebagai pribadi yang sering berperilaku kasar.

Akibatnya istri sering trauma dan pergi dari rumah.

Sebagaimana diketahui, sang istri meninggalkan rumahnya setelah cekcok dengan R hingga berujung pembunuhan,

"Sebelum kejadian, pelaku dan istrinya cek cok mulut," ujar Ade.

Sementara itu terkait kejiawaan pelaku, Ade mengaku belum tahu.

"Untuk kejiwaan pelaku kami belum tahu," ujar dia.

4. Status Anak sebelum Meninggal

Satu hal yang menjadi sorotan adalah status Whatsapp NC sebelum tewas dibunuh sang ayah.

Satu di antara teman NC yang ikut melayat ke kediaman korban, yakni Reva menceritakan dirinya punya firasat.

Reva menceritakan bahwa NC itu sebenranya sosok yang ceria.

Beberapa jam sebelum kematian itu, NC sempat menulis status WA.

"Beberapa jam sebelum kejadian, Nicky tulis status di WhatsApp," ujar Reva pada Jumat (13/6/2020).

Reva menceritakan NC menulis statusnya sekira pukul 00.30 WIB.

"Di statusnya tulisannya hees keun moal bener (tidurin enggak bener)," ujar Reva.

 Ancaman Pembunuh 1 Keluarga di Tangerang ke Istri: Kamu akan Menyesal Tak akan Ketemu Anak-anak Lagi

Selain itu, Reva menerangkan bahwa temannya itu juga menyinggung soal suara burung gagak.

"Ada suara burung juga, mitosnya kalau ada bunyi burung itu ada yang meninggal dunia," ujar dia.

Reva menambahkan bahwa NC juga sempat bermain game online dengan teman-temannya sebelum kepergiannya.

"Sebelum kejadian, korban sempat main game online sama teman - teman juga," terang Reva.

Kematian satu keluarga di kampung Sukamantri RT 02/09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang menghebohkan warga setempat kejadian itu sempat dikira prank.
Kematian satu keluarga di kampung Sukamantri RT 02/09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang menghebohkan warga setempat kejadian itu sempat dikira prank. (Warta Kota)

5. Dikira Cuma Prank

Berita itu cukup menghebohkan teman-teman NC.

Bahkan, saking tidak percayanya atas kejadian itu mereka sampai mengira kejadian itu hanya prank.

"Enggak nyangka sih bisa begini, dikirain itu prank," ungkap Reva.

"Infonya sudah ramai di grup WhatsApp. Kita-kita ngiranya prank," imbuhnya.

 4 Fakta Satu Keluarga Tewas di Tangerang, Sempat Terjadi Cekcok hingga Suami Ancam Bunuh Istrinya

Sementara itu. teman NC yang lain mengatakan bahwa siswa yang masih duduk di bangku kelas dua SMP itu sosok yang ceria.

Sehingga, banyak siswa mengira kejadian itu hanya prank.

"Anaknya asyik, makanya kita nyangkanya prank. Eh ternyata dikasih kabar sama guru, kalau kejadian itu ternyata benar. Semua pada nangis, sedih," ungkap Gita.

Kronologi Penemuan

Sementara itu Nanang tetangga dari Robby kepada Teguh mengaku mendatangi rumah itu pada pukul 01.00 WIB.

Nanang menyebutkan, sempat terdengar ledakan dari rumah Robby. 

• Detik-detik Bocah Berusia 4 Tahun di Brasil Tewas Ditembak Mantan Tentara saat Ulang Tahun

"Pukul 01.30 WIB terdengar ledakan dari rumah pelaku yang didengar oleh tetangganya."

"Nanang, yang kemudian bersama tetangga lainnya menghampiri rumah korban," kata Teguh kepada TribunJakarta.com, Kamis (11/6/2020).

Namun, saat dihampiri rumahnya rumah Nanang dalam keadaan terkunci.

Sehingga mau tak mau mereka mendobrak pintu rumah Robby.

Saat melihat rumah Robby, warga kaget lantaran mereka melihat keluarga itu tewas dalam keadaan berbeda-beda.

Bahkan, ada api yang menyala di tumpukan limbah plastik.

"Mereka (tetangga) berusaha memadamkan api," ujarnya.

Satu keluarga ditemukan tewas secara misterius di Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Keluarga yang terdiri dari seorang ayah dan dua anak di bawah umur tersebut meninggal di rumahnya sendiri.
Satu keluarga ditemukan tewas secara misterius di Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Keluarga yang terdiri dari seorang ayah dan dua anak di bawah umur tersebut meninggal di rumahnya sendiri. (TribunJakarta.com/ Istimewa)

Suasana Rumah

Dalam kejadian itu, suasana rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga menjadi sorotan.

Rumah yang menjadi tempat pembunuhan satu keluarga itu berada di pelosok Kecamatan Balaraja.

Rumah itu berjarak cukup jauh dari kota.

Dibutuhkan sekitar 60 menit dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja.

Rumah itu terlihat baru setengah jadi karena belum dicat.

 Berniat Menakut-nakuti, Ayah Panik saat Anaknya Tewas Terbakar Hidup-hidup seusai Disiram Bensin

Selain itu, rumah juga dikelilingi rumput yang cukup tinggi seperti tak terurus.

Jarak rumah dari tetangga juga cukup jauh yakni sekitar 20 meter.

Tak ada penerangan di sekitar rumah membuat suasana lokasi tambah mencekam.

Untuk mencapai rumah Robby perlu melewati jalan setapak dengan rumput di sekililingnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Warta Kota, Tribun Jakarta  dan Tribunnews.com dengan judul "Sebelum Dibunuh Ayahnya, Nicky Tulis Status di WhatsApp, Isinya Bikin Merinding""Warga Tercengang Usai Dobrak Pintu Rumah Pria di Balaraja, Ditemukan 3 Orang Tewas Mengenaskan," dan Polisi Periksa Istri Korban Usut Kasus Kematian Ayah dan 2 Anak di Tangerang

Tags:
Satu keluarga di Tangerang tewasTangerangPembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved