Breaking News:

Terkini Daerah

Penjelasan BMKG soal Fenomena Shearline yang Picu Banjir Bandang di Gorontalo

Banjir dengan ketinggian 1,5 meter tampak merendam empat desa di Kecamatan Bone, yakni Desa Molamahu, Taludaa, Masiaga, dan Moodoliyo.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR
Jembatan Molintogupo yang mengbubungkan Suwawa Tengah dan Suwawa Selatan ambruk terseret aliran Sungai Bone. Kedua daerah ini masih terisolir akibat luapan banjir. 

TRIBUNWOW.COM - Kawasan Bone Bolango, Gorontalo dilanda banjir bandang pada Kamis (11/6/2020).

Banjir dengan ketinggian 1,5 meter tampak merendam empat desa di Kecamatan Bone, yakni Desa Molamahu, Taludaa, Masiaga, dan Moodoliyo.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan bencana banjir bandang ini terjadi.

Video Detik-detik Banjir Bandang di Suwawa, Jembatan Molintogupo Putus dan Hanyut Terseret Arus

Di antaranya adalah curah hujan durasi lama, interaksi tidak langsung antara atmosfer dengan bibit badai tropis di Philipina dan juga fenomena shearline.

Apa itu fenomena shearline?

Dijelaskan oleh Agie, fenomena shearline merupakan belokan angin yang kuat dan menyebabkan penumpukan massa udara, serta dapat berakibat pada pertumbuhan awan hujan intensif.

Secara meteorologinya, shearline adalah suatu garis atau zona sempit yang melintang dan ada perubahan mendadak pada komponen angin horizontal yang sejajar dengan garis (zona sempit).

Ini disebut juga sebagai garis geser angin horizonal maksimum.

Fenomena shearline yang menjadi salah satu pemicu banjir di Gorontalo dan sekitarnya sejak kemarin memiliki pola atau karakteristik yang bisa terjadi di mana pun.

Agie mengatakan, di wilayah Indonesia yang beriklim tropis ini, seringkali sistem angin memang merupakan penentu sistem kinetis dalam menentukan pembentukan awan hujan.

Keluarga Bongkar Makam Pasien PDP di Sukabumi seusai Hasil Swab Negatif: Ingin Sempurnakan Pemakaman

KM Mekar Jaya Tiga yang Bawa 110 Ton Sembako Tenggelam, Nahkoda Langsung Minta ABK Selamatkan Diri

"Namun, ada kondisi shearline yang tidak membawa energi, sehingga tidak ada massa udara yang bertumpuk."

"Tapi ada juga yang bersifat kuat seperti yang terjadi di Gorontalo," kata Agie kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Untuk diketahui, fenomena shearline ini bisa terjadi di mana pun terutama jika ada pola seperti bibit siklon tropis.

"Ya walaupun (bibit siklon berada di posisi cukup) jauh, tapi bisa menyebabkan dampak tidak langsung cuaca ekstrem melalui shearline (belokan angin) atau konvergensi (pertemuan angin)," jelas dia.

Kedua kondisi, baik shearline maupun konvergensi, memang menjadi salah satu faktor pemicu pertumbuhan awan hujan, dan berpotensi menjadi curah hujan bahkan dalam intensitas tinggi jika dibarengi dengan kondisi atmosfer lainnya.

(Kompas.com/Ellyvon Pranita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Gorontalo Dipicu Fenomena Shearline, Apa Itu? Ini Penjelasan BMKG"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Banjir BandangBone BolangoGorontalo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved