Breaking News:

Virus Corona

Dimakamkan Ratusan Pengemudi Ojol Tanpa Protokol Kesehatan, Jenazah Ternyata Pasien Positif Covid-19

Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dimakamkan ratusan rekan seprofesi ojek online (ojol) dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Istimewa via Kompas.com
Ratusan driver ojek online mendatangi kamar mayat RSUD dr. Soetomo untuk menjemput jenazah rekannya, Minggu (7/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dimakamkan ratusan rekan seprofesi ojek online (ojol) dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Menurut pihak rumah sakit, rapid tes yang dilakukan pada pasien menunjukkan non reaktif, sementara hasil tes swab belum keluar.

Merasa kawannya bebas Virus Corona, keluarga korban dan ratusan pengemudi ojek menjemput paksa jenazah pasien di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

ILUSTRASI Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.
ILUSTRASI Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Jenazah Driver Ojol PDP Dimakamkan Tanpa Protokol, Keluarga Tegaskan Meninggal Bukan karena Corona

Mereka nekat memakamkan wanita tersebut tanpa melakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Belakangan, baru diketahui bahwa pasien tersebut ternyata positif terjangkit Virus Corona.

Dilansir Kompas.com, Kamis (11/6/2020), Direktur RSUD dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi, menuturkan bahwa pihaknya baru mengetahui pasien tersebut positif Covid-19.

"Hasil swabnya positif, diketahui setelah beliau wafat," terang Joni, saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Diketahui, pasien yang meninggal tersebut merupakan driver ojol yang berinisial DAW (39).

Wanita tersebut awalnya dilarikan ke rumah sakit swasta setempat karena mengalami kecelakaan.

Ia terjatuh dan mengalami luka-luka serta patah tulang saat menjadi korban penjambretan di Jalan Darmo Harapan Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (4/6/2020).

Menurut penuturan Joni, saat diperiksa di rumah sakit tersebut, DAW telah menjalani berbagai pemeriksaan.

"Di sana, dokternya cukup teliti, (DAW) dilakukan pemeriksaan ketat sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan," kata Joni.

Sempat menjalani rapid test, DAW sempat dikira negatif Virus Corona karena hasil tes menunjukkan non reaktif.

Namun, dari pemeriksaan CT-scan, ditemukan bercak putih atau ground glass opacity di paru-paru DAW.

"Nah, di CT-scan ada yang disebut dengan ground glass," lanjutnya.

Adanya ground glass tersebut menunjukkan bahwa paru-paru penderita dipenuhi oleh air.

Gejala ini merupakan satu diantara gejala yang umum ditemui pada pasien terinfeksi Covid-19.

Ratusan Pengemudi Ojol Nekat Makamkan Rekannya yang Berstatus PDP, Ternyata Jenazah Positif Corona

Pihak medis yang curiga karena DAW mengalami gejala mirip Covid-19 memindahkan pasien tersebut ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Dokter di RSUD dr Soetomo kemudian melakukan tes swab lantaran DAW diketahui merasakan sesak napas dan demam tinggi.

Wanita tersebut sebenarnya juga telah dijadwalkan untuk menjalani operasi patah tulang pasca-kecelakaan.

Namun belum sempat dioperasi dan diumumkan statusnya, DAW lebih dulu meninggal pada Minggu (7/6/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.

"Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang)," ucap Joni.

Joni yang juga merupakan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah memastikan jenazah dipulasara sesuai aturan kesehatan.

Namun pihak keluarga dan rekan-rekan seprofesi DAW tidak setuju karena telah meyakini driver ojol tersebut negatif Virus Corona dari hasil rapid test.

"Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19-nya, tapi kita di Dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," ujar Joni.

Ratusan pengemudi ojol dan keluarga DAW menggeruduk rumah sakit dan membawa paksa jenazah PDP tersebut.

Mereka lalu memakamkan DAW tanpa prosedur khusus di Jalan Dukuh Kupang Barat, Surabaya, pada Minggu (7/6/2020) tengah malam.

Setelah berselang dua hari, DAW ternyata dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang baru keluar.

"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan tidak reaktif. Berarti imunitasnya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," jelas Joni.

Joni mengatakan bahwa rapid test tidak bisa dijadikan patokan untuk menyatakan bahwa pasien tidak terpapar Virus Corona.

Pasalnya, deteksi secara rapid masih memiliki kemungkinan false negative atau kesalahan hasil negatif.

"Jadi, mohon kawan-kawan, walaupun rapid test negatif, orang itu bisa menderita Covid-19. Justru yang rapid test negatif itu yang harus kita waspadai karena dia belum terbentuk antibodi," pungkasnya. (TribunWow.com)

Artikel ini merupakan olahan dari Kompas.com dengan judul "Pengemudi Ojol yang Dimakamkan Ratusan Rekan dengan Prosedur Normal Ternyata Positif Covid-19", "Meninggal karena Kecelakaan, Driver Ojol Perempuan Ternyata Positif Covid-19" dan "Duduk Perkara Jenazah Driver Ojol yang Ternyata Positif Covid-19 Dimakamkan Ratusan Rekannya, Berawal Kecelakaan karena Dijambret"

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaOjek OnlineSurabaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved