Terkini Nasional
Yakin Peserta Aksi 212 akan Dukung Anies Baswedan, Mardani: Ayo Mulai Berpikir Main di Kolam Besar
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyoroti penurunan elektabilitas yang dialami Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Selasa (9/6/2020).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyoroti penurunan elektabilitas yang dialami Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Selasa (9/6/2020).
Menurut data yang dikumpulkan dari survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Anies menurun secara signifikan.
Oleh karenanya, Mardani menyebutkan bahwa Anies perlu untuk merubah strateginya dalam menjaring pendukung.

• Saleh Daulay Sebut 3 Alasan Turunnya Elektabilitas Anies Baswedan di Bawah Ganjar Pranowo
Ia mengatakan tidak bisa hanya bergantung pada pendukung lama seperti peserta massa aksi 212 yang diyakininya akan memilih Anies.
Dalam hasil survei tersebut, Anies menduduki peringkat tiga dengan tingkat elektabilitas sebanyak 10,4 persen dan penurunan sebesar 1,7 persen dari bulan sebelumnya.
Tingkat elektabilitas Anies tersebut masih berada dibawah Prabowo Subianto dengan 22,2 persen dan Ganjar Pranowo dengan 11,8 persen.
Dilansir akun YouTube KompasTV, Rabu (10/6/2020), dalam tayangan program Sapa Indonesia Malam, Mardani mengapresiasi hasil survei tersebut.
Ia menyebutkan hasil survei tersebut menandakan perlunya perubahan strategi untuk mendapatkan pendukung bagi Anies.
Mardani menyinggung bahwa Anies tidak bisa hanya berbasis pada pemilih dari peserta aksi 212.
"Ini warning yang bagus buat Mas Anies, ayo mulai berpikir main di kolam besar. Mulai berpikir keluar dari pemilih tradisional. Mulai tidak harus berbasis kepada, nuwun sewu, 212," ujar Mardani.
"Ya kan kalau 212 pasti milih Mas Anies, saya yakin," imbuhnya.
• Survei Elektabilitas Prabowo Turun Drastis, Ganjar Pronowo Meningkat hingga Kalahkan Anies Baswedan
Mardani menuturkan bahwa pendukungnya selama ini tidak akan cukup jika akan maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Ia menganjurkan agar Anies lebih berinteraksi dengan masyarakat.
"Tetapi nggak cukup, dia harus mulai berinteraksi dengan masyarakatnya, nanti memimpin Indonesia kan big," kata Mardani.
Saat ditanyakan rencana PKS terhadap Anies dalam pemilihan presiden, Mardani menjawab bahwa keputusan tersebut tergantung pada Majelis Syuro.
"Kalau PKS nanti keputusannya di Majelis Syuro. Saat ini, Mas Anies adalah gubernur yang didukung PKS untuk sukses," ungkap Mardani.
"Karena PKS sebagai partai pendukung punya kewajiban moral, spiritual juga bahkan untuk memastikan Mas Anies sukses," lanjutnya.
Menurut penuturannya, Mardani menyimpulkan bahwa butuh adanya strategi baru untuk menghadapi Pilpres 2024.
Karena, untuk mendapatkan dukungan yang mencukupi, tidak bisa hanya bergantung pada pihak-pihak tertentu.
"Medan tempur 2024 sangat berbeda dengan medan tempur 2019 kemarin. Karena itu outreach bagaimana kita mulai berinteraksi dengan kelompok di luar kita, kelompok bukan pemilih kita, kelompok yang selama ini malah mungkin punya miss persepsi terhadap kita, itu menjadi tantangan," tutur Mardani.
Ia lalu mengungkapkan apresiasinya terhadap survei yang dikepalai oleh Burhanuddin Muhtadi sebagai Direktur Eksekutif Indikator tersebut.
Mardani menekankan bahwa survei tersebut dapat menjadi tanda agar Anies lebih berhati-hati jika ia memiliki tujuan untuk maju dalam kancah Pilpres 2024.
"Dan surveinya Burhan menurut saya bagus sekali, memberikan warning kalau Mas Anies siap maju dan mau maju (menjadi presiden). Karena saya sendiri belum ada kabar," terang Mardani.
Menurut Mardani, tiap gubernur yang memiliki elektabilitas tinggi tidak selalu bersedia saat diminta mencalonkan diri sebagai presiden.
Namun, ia mengungkapkan bahwa gubernur dengan kelebihan tersebut pasti akan didekati dan dibujuk oleh partai politik untuk menjadi calon.
"Kalau ditanya sih para gubernur nggak ada yang mengatakan ingin maju. Tetapi kalau secara elektabilitasnya tinggi pasti dideketin partai itu," imbuhnya sambil tertawa.
Diketahui, survei Indikator Politik Indonesia tersebut dilakukan pada 16-18 Mei 2020 dan melibatkan sekitar 1.200 responden.
Adapun survei tersebut dilaksanakan dengan metode kontak telepon, dengan margin of error survei tersebut mencapai 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-05:49:
Cara Agar Anes Menang Pilpres 2024
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkap agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa 'menang' terkait elektabilitas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2020.
Hal itu disampaikan Burhanuddin Muhtadi saat diwawancara Kompas TV pada Senin (8/6/2020).
Mulanya, Burhanuddin menjelaskan dirinya memiliki data peta dukungan pada sejumlah tokoh.
"Nah saya punya data kita lihat siapa yang memilih Anies, siapa yang memilih Prabowo, siapa yang memilih nama-nama lain," ungkap Burhan.
Ia mengatakan, Anies kini tengah berusaha mengambil perhatian dari pendukung Prabowo Subianto pada 2019.
Sedangkan, suara pendukung Prabowo kini telah diperebutkan banyak tokoh.
Kemudian kita cross dengan pilihan 2019, sepertinya Anies ini memperebutkan captive yang sama, yaitu pemilih Pak Prabowo pada 2019."
"Nah (suara) Pak Prabowo di 2019 ini sudah diperebutkan oleh banyak orang, Prabowo sendiri, Anies, Sandiaga Uno, Gatot dan AHY."
"Jadi Ibarat kolam, kolamnya itu sudah penuh sama pemain," ujar Burhanuddin.
Sedangkan suara pendukung Jokowi kini masih belum diperebutkan.
Burhanuddin mengatakan Anies bisa memanfaatkan kekosongan itu.
Namun, hubungan Anies dengan Pemerintah Pusat sering dianggap berlawanan.
"Nah yang kosong adalah Pemilih Jokowi di 2019, nah ini masih kosong."
"Nah sayangnya menurut kacamata Anies, sayang dalam perspektif Anies adalah ada narasi yang ditangkap oleh pemilih Jokowi bahwa hubungan antara Anies dengan Pemerintah Pusat itu antagonistik," jelasnya,
Akibatnya pendukung Jokowi sedikit yang kemudian juga mendukung Anies.
"Dan itu yang menjelaskan ketika saya cross Pemilih Jokowi yang memilih Anies kecil," sambungnya.
Sehingga, Burhan menilai jika Anies ingin meraih suara yang banyak harus bisa mendapat dukungan dari pemilih Jokowi maupun Prabowo.
"Kalau pengin menang itu harus mendapat dukungan dari basis pemilih Jokowi maupun basis pemilih Prabowo," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-7:15:
(TribunWow.com/ Via/ Jayanti)