Virus Corona
Tegur Kepala Daerah yang Buka Kelab Malam, Ridwan Kamil: Saya Ini Gaya Gubernurnya Enggak Top-Down
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan teguran kepada kepala daerah yang nekat membuka kelab di masa adaptasi kebiasaan baru (ABK).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku sudah memberikan teguran kepada kepala daerah yang nekat membuka kelab di masa adaptasi kebiasaan baru (ABK).
Ridwan Kamil menegaskan untuk saat ini sektor ekonomi yang mempunyai risiko tinggi masih belum diizinkan, termasuk kelab malam.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (9/6/2020).
• Anies Baswedan Geleng-geleng saat Karni Ilyas Sebut Ada Tarik Ulur dengan Pusat terkait New Normal
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengaku bahwa dirinya bukan tipe gubernur yang top-down.
Menurutnya semua permasalahan yang terjadi di daerahnya akan dibicarakan kepada kepala daerah yang bersangkutan dengan baik-baik.
"Dan saya ini gaya gubernurnya enggak top-down, saya dengerin dulu maunya wali kota, bupati," ujar Ridwan Kamil.
"Jawabannya saya selalu ilmiah, ini para pemimpin di level kota kabupaten kalau dijawabnya oleh data, oleh keilmiahan paham," jelasnya.
Terkait dengan adanya kelab malam yang tetap buka, Ridwan Kamil mengatakan sudah menelepon kepala daerah yang bersangkutan.
Dirinya juga terus mengingatkan supaya benar-benar mengikuti protokol kesehatan yang ketat, yakni tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat.
Mantan Wali Kota Bandung itu kemudian mencontohkan kasus yang terjadi di Korea Selatan.
Menurutnya, satu di antara penyebab adanya gelombang kedua di Korea Selatan karena diakibatkan dari kelab-kelab malam karena memang berisiko tingggi.
• Surabaya Tak Lagi PSBB, Risma Beberkan Cara Tangani Kasus Corona: Saya Tak Perhatikan Zona
"Kemarin juga sama, saya telpon salah satu kepala daerah yang membuka tempat hiburan malam," kata Ridwan Kamil.
"Saya bilang, 'Pak wali, ini kan bukan di tahap sekarang, ini namanya ekonomi risiko tinggi, bukankah kita sepakat bahwa yang dibuka dulu adalah ekonomi risiko rendah yaitu industri perkantoran'," jelasnya.
"Karena di Korea Selatan itu second wife-nya datang dari hiburan malam, orang datang kemudian ac di ruangan tertutup, ngobrol sana-sini, droplet ke mana-mana," imbuhnya.
Dikatakan Ridwan Kamil, kepala daerah yang mendapat teguran bisa menerima dengan baik dan akan menindaklanjuti kepada kelab malam yang buka tersebut.
Menurutnya, hal tersebut bukan menjadi masalah besar dan bisa segera diambil tindakan.
"Saya sudah tegur dan beliau menerima dan bilang akan mengkoreksi," kata Ridwan Kamil.
"Dan beliau menerima, nah inilah dialektika kepala daerah di Jawa Barat kalau ada yang keliru kita luruskan dengan baik-baik."
"Dan alhamdulillah mudah-mudahan bisa menjadi contoh," pungkasnya.
• Erlina Burhan Merasa Perih Corona Disebut Untungkan Dokter, Karni Ilyas: Risiko Naik, Rezeki Turun
Simak videonya mulai menit ke- 16.26:
Ungkap Kondisi Terkini Jawa Barat, Ridwan Kamil Singgung Rasa Frustasi Semua Orang
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkap kondisi Jawa Barat terkini.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil ketika melakukan sambungan video dengan acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (9/6/2020).
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menyinggung kefrustasian yang dirasakan.
Mulanya, Presenter Karni Ilyas bertanya soal keadaan Jawa Barat.
"Pak Gubernur saya dengar PSBB juga mau dicabut di Jawa Barat, sebetulnya keadaan Jawa Barat saat ini?" tanya Karni Ilyas.
Lalu, Ridwan Kamil menyinggung soal rasa frustasi akibat Covid dirasakan semua orang.
"Ya Bang Karni izinkan saya mengelaborasi situasi di Jawa Barat, yang pertama kita ini sudah tiga bulan dari mulai Maret, April, Mei, dan sekarang sudah awal Juni."
"Saya kira sudah tidak perlu diterangkan suasana psikologis kefrustasian semua orang terhadap pandemi Covid ini baik di kita maupun dunia global," ujarnya.
• Di ILC, Effendi Gazali Sebut Anies Baswedan Terkesan Tak Ingin Melawan Pusat: Pilih PSBB Transisi
Lalu, Ridwan Kamil mengungkit kembali awal Covid-19 muncul di daerahnya.
"Saya menyadari bahwa masalah Covid sejak dari awal tahun, jadi sebelum Pak Jokowi (Joko Widodo) mengumumkan di awal Maret kita sudah rapat siaga satu dari sekitar awal Februari di Rumah Sakit Hasan Sadikin," ungkap Ridwan.
Lalu, Ridwan Kamil menyinggung soal penyediaan tes PCR untuk segera menyelesaikan Covid-19.
"Itulah kenapa secara mental kita sudah menyiapkan diri termasuk berniasitif PCR dari Korea Selatan yang akhirnya membantu percepatan kami dari Jawa Barat," kata dia.
Saat ini pihaknya akan mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan.
Pasalnya, Covid-19 juga tak hanya mempengaruhi dunia kesehatan.
"Nah kita juga hari ini sudah memahami Bang Karni, bahwa Covid bukan hanya darurat kesehatan, para pemimpin para pengambil keputusan seperti kami sudah menyadari potensi tiga tahap darurat."
"Darurat pertama kesehatan, darutan kedua ekonomi, darurat ketiga sosial politik," ujar dia.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)