Virus Corona
PSBB Surabaya Dicabut saat Covid-19 Masih Tinggi, Khofifah: Kami Menghormati Keputusan Kepala Daerah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan keputusan dihentikannya PSBB adalah kewenangan kepala daerah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurut pemaparan dr Windhu Purnomo dari FKM Unair, sebetulnya ketiga wilayah itu belum sepenuhnya aman.
"Pakar Epidemiologi dr Windhu tadi mempresentasikan pada dasarnya Surabaya Raya ini belum aman," kata Khofifah.
"Jadi angka risiko atau attack rate di Surabaya ini masih 94,1. Kemudian Sidoarjo dan Gresik masih juga cukup tinggi," lanjutnya.
Meskipun begitu, Khofifah menyebutkan sudah mulai ada penurunan dalam hal angka transmisi.
"Meskipun ada optimisme dari rate of transmission Surabaya ini dua hari lalu sudah 1,0," paparnya.
"Gresik masih 1,6 dan Sidoarjo masih 1,2," kata Khofifah.
Ia menekankan keputusan sepenuhnya merupakan kewenangan kepada daerah.
"Semuanya diberikan dasar-dasar untuk bisa selanjutnya dijadikan pertimbangan kepala daerah," tegas Khofifah.
• Bahas Euforia Warga DKI di Masa PSBB Transisi, Pakar Epidemiologi: Seakan-akan Pandemi Selesai
Lihat videonya mulai menit 2:00
Bantah Surabaya Zona Hitam
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membantah Kota Surabaya berstatus zona hitam Virus Corona (Covid-19).
Ia menyebutkan tidak pernah ada klasifikasi warna hitam dalam pemetaan zona, melainkan merah pekat.
Khofifah menerangkan padatnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) membuat wilayah Surabaya seolah-olah tampak berwarna hitam.
• Surabaya Disebut Masuk Zona Hitam Kasus Virus Corona, Ketua Gugus Tugas Jatim: Engga Ada Itu