Virus Corona
Jenazah Driver Ojol PDP Dimakamkan Tanpa Protokol, Keluarga Tegaskan Meninggal Bukan karena Corona
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) nekat memakamkan rekannya yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Editor: Ananda Putri Octaviani
Dikutip dari Kompas.com, Humas RSUD Dr Soetomo, Pesta Parulian Edward membenarkan, jenazah PDP tersebut sebelumnya masuk rumah sakit akibat kecelakaan.
Sehingga, prosedur prosesi pemakaman seharusnya dilakukan dengan standar penanganan Covid-19.
"Kan dia PDP, memang seharusnya protokol Covid-19," kata Pesta, Senin (8/6/2020).
Pesta tidak mempersoalkan sikap pihak keluarga dan rekan ojol yang melakukan jemput paksa serta memakamkan jenazah tersebut tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Enggak masalah, yang penting dari kami sudah sesuai prosedur," terang Pesta.
• Anies Kenalkan KSBB di Forum Internasional terkait Corona: Mari Balas Apa yang Telah Jakarta Berikan
Dikutip dari TribunJatim.com, Pesta mengatakan, pihaknya memiliki pertimbangan medis dalam menetapkan korban sebagai PDP.
"Jadi diagnosa Covid-19 itu dapat dilakukan bermacam-macam, satu dengan anamnese gejala, rapid test bisa, swab PCR bisa, yang akurat dengan CT scan paru-paru."
"Dari hasil CT scan, paru-paru menunjukkan gejala yang khas dengan penderita corona. Yakni terkuat bahwa ada bercak putih atau ground glass opacity," jelasnya, Senin.
Pihaknya juga telah melakukan pemeriksan swab polymerase chain reaction (PCR) terhadap yang bersangkutan saat dirawat.
Namun karena antrean di laboratorium, hasil pemeriksaan belum keluar.
(Tribunnews.com/Nuryanti, TribunJatim.com/Tony Hermawan, Kompas.com/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berstatus PDP, Jenazah Driver Ojol Dimakamkan Tanpa Prosedur Covid-19, Keluarga Bantah karena Corona