Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Hari Pertama Perkantoran Kembali Beroperasi di Jakarta, Volume Kendaraan Meningkat 100 Persen

Polda Metro Jaya melaporkan volume kendaraan di jalan Ibu Kota meningkat pada hari pertama perkantoran beroperasi dalam PSBB masa transisi.

Editor: Ananda Putri Octaviani
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
JALAN MACET - Pandemi Covid-19 dan statusnya masih PSBB jalan Sudirman, Setiabudi, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2020) macet. 

TRIBUNWOW.COM - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melaporkan volume kendaraan di jalan Ibu Kota meningkat pada hari pertama perkantoran beroperasi dalam PSBB masa transisi, Senin (8/6/2020).

Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan peningkatan volume kendaraan yang melintas hampir mencapai 100 persen dibandingkan sebelum penetapan PSBB masa transisi.

"Jumlah kendaraan yang melintas meningkat 94,5 persen pada 8 Juni 2020," kata Fahri kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).

Sejumlah Hal yang Perlu Diketahui terkait SIKM Selama Pemberlakuan PSBB Transisi di Jakarta

Bandingkan PSBB Malang dengan Jakarta, Pengamat Trubus Soroti Warga DKI Tak Disiplin: Tidak Optimal

Ia mencatat ada 36.459 kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman dari Ratu Plaza mengarah ke Sarinah.

Jika dibandingkan dengan seminggu lalu, volume kendaraan yang melintas di daerah tersebut hanya 18.744 kendaraan.

Begitu juga jalan MH Thamrin dari Sarinah mengarah ke Ratu Plaza.

Pantauan Polda Metro Jaya, adanya peningkatan volume kendaraan sebesar 102,1 persen dibandingkan minggu lalu.

"Pada 8 Juni 2020 kemarin tercatat 16.663 kendaraan melintas dari Sarinah ke Ratu Plaza. Sedangkan pada 1 Juni 2020, tercatat 8.246 kendaraan melintas di depan Sarinah arah Ratu Plaza," jelasnya.

Alasan Khofifah Hentikan PSBB Surabaya meski Tingkat Penularan Lebih Tinggi dari Jakarta

Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja

Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.

Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.

Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.

"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.

Kehidupan yang dijalani masyarakat akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, dan bahkan psikologisnya.

"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.

Hal tersebut bertujuan apabila diterapkan di masyarakat, mereka lebih bisa menerima dan menjalani aktivitas seperti biasa.

"Masyarakat jadi tidak mudah panik dan stress karena harus melakukan aktivitas seperti biasa (normal) meski dengan menggunakan tatanan atau aturan yang baru jika pada akhirnya hal tersebut diterapkan," lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
JakartaCoronaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved