Breaking News:

Terkini Nasional

PLN Ungkap Penyebab Tagihan Listrik Juni Melonjak, Singgung WFH hingga Bulan Ramadan

PT PLN buka suara soal penyebab terjadinya kenaikan tagihan listrik bulan Juni yang dialami beberapa pelanggan.

Tribunnews/JEPRIMA
Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). Pemerintah akan membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama tiga bulan ke depan sedangkan untuk pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan keringanan berupa potongan harga sebesar 50 persen. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNWOW.COM - PT PLN (Persero) buka suara soal penyebab terjadinya kenaikan tagihan listrik bulan Juni yang dialami beberapa pelanggan.

Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo mengatakan, ada tiga hal yang mengakibatkan tagihan listrik Juni melonjak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Pertama, banyak pelanggan PLN yang mengalami kenaikan konsumsi listrik selama periode bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Tagihan Listrik Raffi Ahmad - Nagita Slavina Capai Rp 17 Juta Perbulan, PLN Jelaskan Alasannya

Dengan adanya WFH, konsumsi listrik yang biasanya hanya digunakan pada jam tertentu saja, penggunaannya menjadi lebih lama.

"Ini yang membuat kita merasa tidak mengkonsumsi besar, padahal pemanfaatannya panjang," ujarnya dalam diskusi virtual yang diadakan Harian Bisnis Indonesia, Senin (8/6/2020).

Kemudian, Yuddy menyebutkan, alasan lain yang mengakibatkan melonjaknya tagihan listrik Juni adalah adanya Bulan Ramadan yang jatuh pada Mei lalu.

Berdasarkan data yang ia miliki, konsumsi listrik pada Bulan Ramadhan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Kalau Ramadan kita bangun lebih awal, melakukan kegiatan masak dan sebagainya. Artinya konsumsi listrik lebih panjang," katanya.

Terakhir, alasan meningkatnya tagihan listrik Juni adalah terjadinya penumpukan tagihan yang belum dibayarkan pada bulan-bulan sebelumnya.

Tagihan Listrik Dinilai Tak Wajar, Warga Geruduk PLN Depok: Biasanya Rp 500 Ribu Jadi Rp 4 Juta

Yuddy menjelaskan, akibat penghitungan tagihan listrik menggunakan rata-rata selama tiga bulan terakhir sejak Maret lalu, terdapat tagihan sebenarnya yang belum dibayarkan oleh pelanggan.

Contohnya saja, apabila terjadi kenaikan konsumsi listrik pada Maret, penghitungan tagihan listrik April belum akan menunjukan jumlah konsumsi sebenernya.

Sebab, tagihan listrik April dihitung dengan menggunakan rata-rata selama tiga bulan terakhir.

Biasanya Bayar Tagihan Listrik Rp 500 Ribu Kini Jadi Rp 4 Juta Sebulan, Warga Geruduk PLN Depok

Hal tersebut mengakibatkan adanya kekurangan bayar pelanggan pada bulan April dan Mei, yang harus dibayarkan pada tagihan listrik Juni.

"Pada bulan Juni mulai dicatat sesungghunya, maka di bulan juni sudah naik. Lalu WFH terjadi kenaikan, ditambah lagi ada kwh yang belum dicatat, belum dibayar pada bulan April dan Mei ditumpukan ke bulan Juni. Ini yang menyebabkan lonjakan tagihan listrik," ucapnya. (Kompas.com/Rully R. Ramli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PLN: Tagihan Listrik Juni Melonjak Salah Satunya Karena ada Bulan Ramadhan"

Sumber: Kompas.com
Tags:
PLNKenaikan ListrikCovid-19Work From Home (WFH)Ramadan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved