Breaking News:

Terkini Nasional

Pemerintah Rencanakan New Normal saat Kasus Corona Terus Meningkat, Jehansyah Siregar: Ini Coba-coba

Analis Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar menganggap penerapan normal baru atau new normal adalah kebijakan coba-coba.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne
Analis Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar dalam tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin (78/6/2020). Analis Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar menganggap penerapan normal baru atau new normal adalah kebijakan coba-coba. 

TRIBUNWOW.COM - Analis Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar menganggap penerapan normal baru atau new normal adalah kebijakan coba-coba.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya karena hingga kini kasus Virus Corona masih terus meningkat.

Jehansyah Siregar bahkan belum bisa memprediksi kondisi yang bakal terjadi jika new normal benar-benar diterapkan.

Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat meninjau Masjid Istiqlal jelang New Normal, Selasa (2/6/2020).
Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat meninjau Masjid Istiqlal jelang New Normal, Selasa (2/6/2020). (Youtube/Sekretariat Presiden)

Banyak Kasus Satu Keluarga Terpapar Corona di Surabaya, Khofifah: Tidak Semua Miliki Kamar Cukup

GBK Ramai Dikunjungi saat PSBB Masa Transisi, Pandu Riono: Presiden Jokowi saja Olahraga

Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin (78/6/2020).

"Pertama, kebijakan New Normal ini kan bukan karena kondisi pandemi yang sudah menurun," kata Jehansyah.

"Kalau kita lihat kasus ini kan masih tinggi terus, kemarin angkanya turun tapi enam minggu kemarin itu tinggi sekali."

Dari segi kesehatan, Jehansyah menilai new normal belum patut dilakukan.

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung peningkatan kasus Virus Corona di wilayah DKI Jakarta.

"Kemarin juga DKI bertambah lagi, lebih kurang jadi 163 ya," jelas Jehansyah.

"Nah ini dari kondisi kesehatan ini sebenarnya belum ada suatu harapan, belum ada tanda-tanda pemerintah bisa melonggarkan PSBB."

Jehansyah menambahkan, kebijakan new normal muncul karena pemerintah memmperhatikan kondisi ekonomi hingga keagamaan masyarakat.

Awal Terbongkarnya Pengantin Wanita yang Ternyata Waria, Tak Mau Lepas Cadar dan Tolak Malam Pertama

Pasalnya, sudah berbulan-bulan warga diimbau untuk bekerja hingga beribadah di rumah.

"Tapi kan dari sisi ekonomi itu kan yang membuat pemerintah memperhatikan bagimana kondisi sosial ekonomi di masyarakat," ucap Jehansyah.

"Juga dari sisi sosial budaya, masyarakat sudah mulai bosan terlalu lama di rumah."

"Dan dari sisi sosial keagamaan, masyarakat udah pengin beribadah di rumah-rumah ibadah," sambungnya.

Melihat kondisi tersebut, Jehansyah lantas menilai new normal hanyalah kebijakan coba-coba.

Ia menambahkan, pemerintah hanya ingin melihat kondisi perkembangan Virus Corona jika pelonggaran dilakukan.

"Jadi artinya ini suatu kebijakan yang menurut saya sih coba-coba," tutur Jehansyah.

"'Coba kita longgarkan nanti bagaimana dari sisi kesehatan, apakah kasus meningkat'."

Lebih lanjut lagi, ia mengaku tak bisa memprediksi penerapan new normal di masyarakat.

Pasalnya, hingga kini kasus Virus Corona terus meningkat.

"Jadi kalau ditanya bagaimana pelaksanaan di lapangan, implementasi kebijakan ini, terus terang saya katakan tidak ada yang tahu."

"Karena dari sisi status, pandemi masih tinggi," tandasnya.

Simak video berikut ini dari menit awal:

Tanggapan Sandiaga Uno soal PSBB Transisi DKI

Di sisi lain, sebelumnya  Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memberikan tanggapan terkait penerapan PSBB masa transisi di Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Sandiaga Uno mengatakan harus benar-benar waspada dalam masa transisi tersebut.

Sandiaga Uno percaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama pemerintah pusat sudah mempunyai pertimbangan yang matang.

Hal ini disampaikan Sandiaga Uno dalam acara Hot Indonesia yang tayang di kanal Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (6/6/2020).

 Mahfud MD Akui Penerapan New Normal Timbulkan Kontroversi: Tapi Kalau Menunggu Tak Ada Habisnya

"Saya rasa kita harus lebih gunakan strategi yang tepat dalam hal ini, kapan dan bagaimana dari kehidupan keseharian bisa kembali normal," ujar Sandiaga.

Sedangkan untuk pembukaan kembali aktivitas masyarakat dan tempat-tempat umum tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.

Menurutnya, pembukaan aktivitas masyarakat harus dilakukan dengan melihat dua pertimbangan penting.

Yakni mempunyai tingkat risiko kesehatan publik yang rendah dan tentunya memberikan dampak besar bagi perekonomian atau masyarakat.

"Pastinya bagian yang tingkat risiko kesehatan publik terendah yang memberikan dampak terbesar untuk perekonomian," jelasnya.

Menurut Sandiaga Uno aktivitas yang dimaksud adalah kegiatan yang melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), yakni pasar tradisional.

Dirinya mengaku kurang setuju jika yang dibuka adalah mal.

 Seluruh Mal di Jakarta Boleh Beroperasi saat PSBB Transisi Mulai 15 Juni Mendatang

"Yang artinya usaha kecil menengah, pasar tradisional dan bukan mal, tetapi pasar tradisional," kata Sandiaga Uno.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menjelaskan bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia sebagian besar adalah berasal dari UMKM.

Dan dari UMKM tersebutlah menjadi sumber ekonomi negara, yakni mencapai 60 persen.

"Karena SMI menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan dan sumber ekonomi sebesar 60 persen," jelasnya.

Meski begitu, kunci utamanya adalah tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Karena penyebaran Virus Corona masih berlangsung dan kemungkinan untuk terpapar tetap ada.

"Selain itu juga kita harus memastikan, bahwa kita harus tetap displin sepanjang masa sulit," pungkasnya. (TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaNew NormalPSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved