Terkini Nasional
Pemerintah Rencanakan New Normal saat Kasus Corona Terus Meningkat, Jehansyah Siregar: Ini Coba-coba
Analis Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar menganggap penerapan normal baru atau new normal adalah kebijakan coba-coba.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Analis Kebijakan Publik, Jehansyah Siregar menganggap penerapan normal baru atau new normal adalah kebijakan coba-coba.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya karena hingga kini kasus Virus Corona masih terus meningkat.
Jehansyah Siregar bahkan belum bisa memprediksi kondisi yang bakal terjadi jika new normal benar-benar diterapkan.

• Banyak Kasus Satu Keluarga Terpapar Corona di Surabaya, Khofifah: Tidak Semua Miliki Kamar Cukup
• GBK Ramai Dikunjungi saat PSBB Masa Transisi, Pandu Riono: Presiden Jokowi saja Olahraga
Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin (78/6/2020).
"Pertama, kebijakan New Normal ini kan bukan karena kondisi pandemi yang sudah menurun," kata Jehansyah.
"Kalau kita lihat kasus ini kan masih tinggi terus, kemarin angkanya turun tapi enam minggu kemarin itu tinggi sekali."
Dari segi kesehatan, Jehansyah menilai new normal belum patut dilakukan.
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung peningkatan kasus Virus Corona di wilayah DKI Jakarta.
"Kemarin juga DKI bertambah lagi, lebih kurang jadi 163 ya," jelas Jehansyah.
"Nah ini dari kondisi kesehatan ini sebenarnya belum ada suatu harapan, belum ada tanda-tanda pemerintah bisa melonggarkan PSBB."
Jehansyah menambahkan, kebijakan new normal muncul karena pemerintah memmperhatikan kondisi ekonomi hingga keagamaan masyarakat.
• Awal Terbongkarnya Pengantin Wanita yang Ternyata Waria, Tak Mau Lepas Cadar dan Tolak Malam Pertama
Pasalnya, sudah berbulan-bulan warga diimbau untuk bekerja hingga beribadah di rumah.
"Tapi kan dari sisi ekonomi itu kan yang membuat pemerintah memperhatikan bagimana kondisi sosial ekonomi di masyarakat," ucap Jehansyah.
"Juga dari sisi sosial budaya, masyarakat sudah mulai bosan terlalu lama di rumah."
"Dan dari sisi sosial keagamaan, masyarakat udah pengin beribadah di rumah-rumah ibadah," sambungnya.