Virus Corona
Minta PSBB di Surabaya Tak Diperpanjang, Risma Tunggu Usulannya Diterima Khofifah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengusulkan agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diperpanjang.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengusulkan agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diperpanjang.
Menurut Risma, ekonomi masyarakat Surabaya harus tetap bergerak agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, usulan tersebut juga telah disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Risma mengatakan, usulan ini harus diambil karena banyak masyarakat yang terlalu lama tidak bekerja selama pandemi.

• Surabaya Klaster Baru Corona, Hasil Rapid Test Massal BIN dan Pemkot Total 1.300 Reaktif Covid-19
"Ini teman-teman lagi membahas hal itu. Mudah-mudahan nanti bisa diterima usulan kita sama Bu Gubernur," kata Risma saat ditemui di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (7/6/2020).
Pemkot Surabaya sudah menyiapkan protokol kesehatan ketat yang harus dilakukan masyarakat jika PSBB Surabaya tidak diperpanjang.
Seperti diketahui, Kota Surabaya masih tercatat memiliki kasus positif Covid-19 tertinggi di Jatim dengan 3.124 kasus, disusul Kabupaten Sidoarjo 755 kasus, dan Kabupaten Gresik 214 kasus.
Driver ojol
Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur juga berharap agar PSBB di Surabaya Raya tidak diperpanjang hingga jilid IV.
Humas PDOI Jatim Daniel Lukas Rorong mengatakan, selama penerapan PSBB di Surabaya Raya, pendapatan para driver ojek online (ojol) menurun drastis antara 50 persen hingga 70 persen.
Driver ojol hanya dapat melayani jasa pengiriman barang, pemesanan makanan dan minuman saja.
• Bahas New Normal, Mahfud MD Singgung Kondisi Kebalikan DKI Jakarta dengan Jawa Timur dan Surabaya
• Sempat Disebut Zona Hitam, Surabaya Kini Catat 519 Pasien Positif Covid-19 Sembuh Hanya dalam 5 Hari
Driver ojol Surabaya Raya berjanji akan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah jika diperbolehkan kembali mengangkut penumpang.
Di antaranya dengan melengkapi diri dengan APD, meminimalisasi kontak dengan penumpang, dan meminta penumpang membawa helmnya sendiri.
"Karena memang permintaan paling besar itu dari angkutan orang. Karena itu harapan dan aspirasi dari rekan-rekan ojol, PSBB di Surabaya Raya tidak diperpanjang hingga tahap IV," kata Daniel saat dihubungi, Senin. (Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor Dheri Agriesta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Minta PSBB Surabaya Diakhiri, Risma: Semoga Diterima Bu Gubernur