Virus Corona
Kasus Corona DKI Jakarta Naik saat Transisi, Pakar Kesehatan UI: Dampaknya 1 sampai 2 Minggu Lagi
DKI Jakarta sempat mengalami kenaikan kasus pada dua hari sebelumnya atau setelah dilakukan PSBB masa transisi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - DKI Jakarta sempat mengalami kenaikan kasus pada dua hari sebelumnya atau setelah dilakukan PSBB masa transisi.
Dilansir TribunWow.com, pada Sabtu (6/6/2020), DKI Jakarta mencatatkan penambahan 104 kasus baru.
Kemudian sehari setelahnya pada Minggu (7/6/2020), terdapat 163 penambahan kasus baru.
Kini pada update Senin (8/6/2020), kasus baru di Ibu Kota sedikit menurun meski masih terbilang tinggi, yakni 89 kasus.

• Jadi Pembicara di Forum Internasional, Anies Baswedan Bagikan Pengalaman Tangani Corona di Jakarta
Dengan begitu, saat ini total pasien positif Corona di Jakarta mencapai 8.037 kasus.
Menanggapi kondisi tersebut, Pakar Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Fahrial Syam mengatakan belum bisa dikatakan sebagai dampak penerapan pelonggaran PSBB.
Ari Fahrial mengatakan untuk dampak dari diberlakukannya masa transisi baru terlihat pada satu sampai dua minggu ke depan.
Karena seperti yang diketahui, masa transisi baru dilakukan pada Jumat (5/6/2020).
Hal ini disampaikan Ari Fahrial dalam acara Kabar Petang yang tayang di kanal Youtube tvOneNews, Senin (8/7/2020).
"Jadi kalau kita bilang masa transisi kan baru mulai beberapa hari, jadi kalau kita mau lihat dampaknya baru satu atau dua minggu lagi," ujar Ari Fahrial.
"Jadi kalau sekarang oke lah sekarang ini orang bebas di tengah masyarakat kemungkinan terjadi proses penyebaran infeksi maka dia masuk di dalam masa inkubasi," jelasnya.
"Maka baru kita bisa lihat kasusnya satu sampai dua minggu ke depan."
• Hari Pertama Perkantoran Jakarta Beroperasi, Ratusan Penumpang Menumpuk di Stasiun Bogor
Ari Fahrial kemudian mengungkapkan bahwa untuk saat ini kondisinya masih terkendali.
Dirinya mengakui melihat adanya tren pasien rawat di rumah sakit rujukan.
"Tapi kita mesti lihat juga bahwa sebenarnya ini saya bekerja di rumah sakit, jadi saya lihat tren pasien rawat menurun sebenarnya," ungkapnya.