Breaking News:

Virus Corona

3 Anggota Keluarga di Surabaya Meninggal Diduga karena Corona, Berawal dari Cek Kandungan di RS

Tiga dari delapan anggota keluarga diduga meninggal karena terpapar Virus Corona.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
channel Youtube Metrotvnews
Anak bungsu berinisial DW mengungkap kronologi awal mula keluarganya terpapar Covid-19 melalui saluran YouTube @metrotvnews pada Minggu (7/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Tiga dari delapan anggota keluarga diduga meninggal karena terpapar Virus Corona.

Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya.

Satu di antara yang meninggal itu sudah terkonfimasi positif.

Peta persebaran Covid-19 Jawa Timur, Kota Surabaya berwarna merah kehitaman
Peta persebaran Covid-19 Jawa Timur, Kota Surabaya berwarna merah kehitaman (Kompas.com/Istimewa)

Surabaya Klaster Baru Corona, Hasil Rapid Test Massal BIN dan Pemkot Total 1.300 Reaktif Covid-19

Sedangkan, dua lainnya yang masih berstastus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sudah meninggal sebelum hasil swabnya keluar.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube metrotvnews pada Minggu (8/6/2020), tiga anggota keluarga yang meninggal adalah ayah, ibu serta anak sulung bersama dengan janinya.

Anak bungsu berinisial DW mengatakan, hal itu bermula dari kakak kandung bersama sang suami mengecek kandungan di rumah sakit.

Setelah itu, suami dari kakak sulungnya itu mengalami sakit selama tiga hari.

"Jadi awal pertama kali itu kakak saya itu kan kontrol kandungan ke rumah sakit."

"Setelah dari situ, itu terus suaminya kakak langsung sakit terus kemudian setelah suaminya kakak sakit terus sembuh itu kan sakitnya tiga hari," ujar DW.

Setelah suami dari kakak sulungnya itu sembuh, gantian kakak kedua kandungnya yang sakit.

Baru kemudian, kakak sulung yang hamil tersebut sakit.

Harga Emas Merosot selama Pandemi Covid-19, Harga Turun hingga Rp 30.000 per Gram

"Setelah suami kakak sakit terus gantian kakak saya kedua saya yang sakit."

"Kemudian setelah kakak kedua saya sakit, baru kakak saya yang hamil itu yang sakit terus langsung mamah, baru itu papah," jelas DW.

DW menceritakan, mereka mengalami sakit demam, flu, hingga sesak nafas.

"Gejala awalnya itu sama kayak flu, meriang, panas, dan semuanya diakhiri dengan sesak nafas,' lanjutnya.

Kakak yang hamil itu sempat disarkankan pihak rumah sakit untuk rawat jalan di rumah, namun karena sesak nafas tak tertahankan mereka baru ke rumah sakit.

"Jadi kalau kakak itu sempat dilarikan ke rumah sakit yang pertama kali itu sama IGD disuruh rawat jalan."

"Terus kemudian besoknya kembali lagi karena sudah enggak kuat karena sesak nafasnya itu," cerita DW.

Sedangkan, Ayah dan Ibunya yang ikut sakit awalnya hanya menjalani rawat jalan.

Lantaran terjadi sesak nafas, mereka lantas dibawa ke rumah sakit.

Sempat Disebut Zona Hitam, Surabaya Kini Catat 519 Pasien Positif Covid-19 Sembuh Hanya dalam 5 Hari

"Terus kalau Mamah sama Papah sama juga, pertama kali saya bawa ke IGD terus kemudian disuruh rawat jalan, karena memang sudah enggak kuat balik lagi ke rumah sakit," ungkap DW.

DW menceritakan, mulanya pihak rumah sakit belum memberi tahu hasil swab sang kakak sulung.

Pada 28 Mei baru diberi tahu oleh pihak puskesmas bahwa kakak sulungnya positif terpapar Virus Corona.

"Jadi kalau tes swabnya kan itu kan dilakukan sama pihak rumah sakit itu pihak keluarga sebetulnya enggak dikasih tau kalau kakak itu di swab pada saat itu."

"Jadi pada saat kritis di Rumah Sakit PHC itu ternyata kakak di swab kemudian tanggal 28nya itu keluarga ditelpon dari pihak puskesmas kalau hasil swabnya kakak itu positif Covid," jelas dia.

Cara Membersihkan Bahan Makanan yang Dibeli dari Supermarket selama Wabah Covid-19

Lihat videonya mulai menit ke- 5:28:

Risma Ingin Longgarkan PSBB

 Virus Corona di Surabaya, Jawa Timur, masih cukup tinggi.

Meski demikian, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengusulkan agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan.

Hal itu diungkapkan Risma saat meninjau kesiapan Gelora Bung Tomo untuk Piala Dunia 2021 pada Minggu (7/6/2020).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

 Jadi Pembicara Utama di Forum Internasional soal Covid-19, Anies: Masalah Terjadi Setidaknya Ada 2

Dilansir oleh Kompas TV, Risma berharap usulan melonggarkan PSBB itu diterima.

Meski PSBB dilonggarkan, protokol kesehatan tetap akan diperketat.

Ia mengatakan pelonggaran PSBB ini menyangkut ekonomi masyarakat.

"Mudah-mudahan usul kita diterima kita tidak lakukan itu (perpanjangan PSBB)."

"Tapi tadi protokol diperketat, jadi protokol itu yang harus dijalankan karena tadi saya sampaikan ini menyangkut ekonomi warga," jelas Risma.

Ia tidak ingin banyak PHK terjadi karena banyak sektor ekonomi tak berjalan.

 Rahasia Risma Buat 519 Pasien Corona Sembuh dalam 5 Hari, Walkot: Kita akan Tinggi Terus Kesembuhan

"Jangan sampai kemudian, dia tidak bekerja kita kan enggak bisa lihat kalau mal terus down, gini turun dia kan juga SPGnya bisa dipecat."

"Mudah-mudahan nanti kita bisa diterima, usulan bisa diterima Bu Gubernur."

Belum, ini lagi-lagi membahas itu, mudah-mudahan seperti itu," kata dia.

Wali Kota yang juga Politisi PDIP ini mengaku benar-benar khawatir jika PHK terjadi.

"Sekali lagi karena saya khawatir, kayak hotel, restoran itu kalau enggak bisa mulai dihidupkan kan mereka nanti pegawainya diberhentikan."

"Karena enggak mungkin membayar orang terus dalam posisi menganggur terus mereka tidak punya income," ungkap Risma.

 Kasus Positif Virus Corona di Surabaya Capai 2000-an Lebih, Risma: Saya Lihat Data Masih Terkendali

Lihat videonya berikut:

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaSurabayaTri Rismaharini
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved