Virus Corona
Refly Harun Sarankan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Rajin Baca Komen Medsos sebelum Jadi Presiden
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyarankan Anies Baswedan ataupun Ganjar Pranowo untuk rajin membaca komentar di akun media sosialnya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyarankan Anies Baswedan ataupun Ganjar Pranowo untuk rajin membaca komentar di akun media sosialnya.
Tidak hanya kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Refly Harun juga meminta para calon pemimpin negara nantinya untuk membiasakan diri untuk menerima kritik maupun cacian.
Hal ini dikatakannya kepada Ustaz Abdul Somad dalam tayangan Youtube pribadinya, Refly Harun, Minggu (7/6/2020).

• Singgung Erick Thohir, Refly Harun Ungkap Alasan Dicopot dari BUMN pada Abdul Somad: Ustaz Bayangkan
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun kemudian mencontohkan permasalahan yang sering dialami olehnya.
Ia mengaku sering mendapatkan cacian kelewatan dari netizen yang memang tidak menyukai dirinya.
"Saya malah bilang begini Ustaz, 'Calon Pemimpin ke depan itu, entah itu namanya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo harus rajin-rajin baca komen media sosial'," ujar Refly Harun.
"Karena kejam sekali soalnya kita kadang-kadang dikata-katain enggak karu-karuan juga, kelihatan bod** sekali kita di komentar-komentar netizen," jelasnya.
Refly Harun kemudian mengatakan bahwa orang menuliskan komentar miring adalah kebanyakan adalah akun dengan follower sangat sedikit.
Dirinya lantas menyimpulkan bahwa akun tersebut seperti baru dibuat dan memang khusus digunakan untuk menyerang seseorang.
"Begitu kita lihat followersnya 10, ada satu followers-nya, kayaknya ini baru dibuat," kata Refly Harun.
• Berbalas Pantun dengan Ustaz Abdul Somad soal Pemimpin, Refly Harun: Dul Kampret Sekarang Kadrun
Anggapan tersebut juga dirasakan oleh Ustaz Abdul Somad.
Ia mengaku menemukan akun yang memang tidak ada postingannya.
"Instagram itu yang haters-nya itu kebanyakan postingnya kosong," timpal UAS.
Refly Harun lantas menyebut mereka sebagai buzzer.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut, dengan catatan masih masuk akal dan memang hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok.