Breaking News:

Virus Corona

Pakar Kesehatan Setuju Episentrum Corona Sudah Pindah di Surabaya: Bukan Sesuatu yang Mengagetkan

dokter Hermawan Saputra setuju bahwa pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia sudah berpindah di Surabaya.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, dokter Hermawan Saputra setuju bahwa pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia sudah berpindah di Surabaya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Kamis (4/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, dokter Hermawan Saputra setuju bahwa pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia sudah berpindah di Surabaya.

Hal itu diungkapkan dokter Hermawan Saputra di Apa Kabar Indonesia tv One pada Kamis (4/5/2020).

Dokter Hermawan bahkan mengatakan kecenderungan episentrum pindah sejak awal Mei.

Peta persebaran Covid-19 Jawa Timur, Kota Surabaya berwarna merah kehitaman
Peta persebaran Covid-19 Jawa Timur, Kota Surabaya berwarna merah kehitaman (Kompas.com/Istimewa)

Jelaskan Arti PSBB Sebenarnya, Yurianto: Jangan Digiring Jadi Pembatasan Ekonomi Berskala Besar

"Sejak awal Mei kecenderungan kasus sudah melebar ke luar Pulau Jawa dan juga terutama di Jawa di luar Jabodetabek terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dokter Hermawan.

Dokter Hermawan menduga, banyaknya kasus di Jawa Timur dipengaruhi oleh aktivitas pelonggaran penerbangan.

"Dan sekarang yang Jawa Timur luar biasa, ada sisi dari analisis para pakar Epedemiologi ada kaitannya dengan aktivitas penerbangan ya, begitu ada pelonggaran dari kebijakan penerbangan segala macam itu karena kalau kita lihat Ini kan penerbangannya antar kota-kota besar."

"Coba kita lihat Sulawesi Selatan, Makassar, Lombok, NTB, Bali, Jawa Timur, Sumatera Selatan Palembang, Sumatera Utara, Medan, Kalimantan Selatan di Banjarmasin," jelas dia.

Dokter Hermawan menduga banyaknya aktivitas penerbangan karena urusan bisnis di tengah pandemi ini.

"Ada beberapa kota yang memang itu destinasi bisnis, wisata itu tinggi, begitu moda transportasi dibuka ada faktor risiko lebih."

"Nah hal-hal inilah yang menyebabkan sedikit banyak tantangan dalam pengelolaan kota yang betul-betul berbasis kota karena lalu lintas bisnis," ucapnya.

Dokter Hermawan menduga banyak masyarakat melakukan aktivitas penerbangan bukan alasan keluarga saat pandemi.

Ada yang lebih penting dilakukan misalnya urusan bisnis.

Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Khofifah Jelaskan Kronologi Satu Keluarga Bisa Reaktif Virus Corona

"Nah orang naik pesawat terbang ini walaupun kondisi normal menengah ke bawah bisa naik juga pesawat terbang, tapi sejujurnya segmennya kan menengah, segmen menengah ke atas, sehingga orang yang naik pesawat itu orang yang punya kepentingan bisnis."

"Seharusnya dalam situasi seperti ini kan enggak tidak mungkin orang-orang hanya kepentingan keluarga, sekedar jenguk keluarganya," ungkap dia.

Dokter Hermawan mengatakan, episentrum pindah ke Surabaya bukan suatu yang mengagetkan.

"Nah sekarang balik lagi Surabaya, prediksi kita sesuai yah dari awal juga jadi kalau kita lihat record komunikasi kita di TV one seperti yang disampaikan Pak Imam," ungkapnya.

Namun, ia menyarankan agar Kota Surabaya belajar dari Malang yang sudah mulai turun penyebarannya.

Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Khofifah Sebut Ada Strain Arab Saudi, Amerika, hingga Eropa

"Memang ini bukan suatu yang mengagetkan tapi justru kita berharap dari lesson dari Malang Raya yang disampaikan oleh Ibu Gubernur tadi sebenarnya bisa kita terapkan secara komprehensif di Surabaya, integranted."

"Jadi antar pemerintahnya penguatan layanan, detection, kemudian tracing, kemudian treatment, isolasinya," imbau dokter Hermawan.

Lihat videonya mulai menit ke-3:00:

Khofifah Sebut di Surabaya Ada Virus Corona Strain Amerika hingga Eropa

Virus Corona di Kota Surabaya kini masih terus meningkat.

Akibatnya, Surabaya menjadi kota berstatus zona merah pekat mendekati kehitaman.

Zona hitam menandakan bahwa penambahan kasusnya sudah tinggi lebih dari dua ribu-an.

 Pemprov Jatim Disebut Sesuka Hati Labeli Surabaya Zona Hitam, M Fikser Bandingkan dengan Jakarta

Dikutip TribunWow.com dari acara metrotvnews pada Kamis (4/6/2020), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Surabaya adalah kota dengan interaksi orang dari berbagai negara.

"Jadi memang ini adalah kota kosmopolitan."

"Interaksi masyarakat tentu tidak hanya antar kota, tidak hanya antar provinsi, tetapi juga antar negara," ujar Khofifah.

Ia menyebut jenis Virus Corona di Surabaya datang dari berbagai negara.

"Sehingga misalnya kami pernah dapat informasi 'Oh ini ada strain Amerika, ada strain Saudi, saya tanya karena ini ada yang pulang umrah kira-kira akhir Maret,"

"Kemudian adalagi strain Eropa misalnya," ungkapnya.

Sehingga, ia menyimpulkan bahwa apa yang terjadi di Surabaya bukan hanya penularan antar orang lokal.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan Surabaya bukan berstatus zona hitam Covid-19, dalam Prime Talk, Rabu (3/6/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan Surabaya bukan berstatus zona hitam Covid-19, dalam Prime Talk, Rabu (3/6/2020). (Capture YouTube Metro TV News)

"Dari hal-hal seperti ini kemudian kita melihat memang ada yang importir, ada yang transmisi lokal," lanjut Khofifah.

Ia mengatakan, langkah tracing yang pemerintah lakukan dapat mencegah penyebaran lebih detail.

 Surabaya Disebut Masuk Zona Hitam Kasus Virus Corona, Ketua Gugus Tugas Jatim: Engga Ada Itu

"Posisi ini kan kalau di tracing lebih detail sesungguhnya bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah kemungkinan penyebaran secara lebih masif," kata dia.

Khofifah menceritakan, ada penularan yang terjadi karena sempitnya suatu rumah hingga sulit menerapkan jaga jarak.

Akibatnya, ada satu keluarga terkena Virus Corona.

"Nah ketika kemudian dilakukan format isolasi mandiri ini yang menjadikan hal-hal belakangan hari diketahui bahwa isolasi mandiri karena mungkin mohon maaf rumah mereka tidak setiap orang tersiapkan kamar tidurnya misalnya."

"Akhirnya ada kecenderungan satu keluarga reaktif semua, kemudian di swab satu keluarga beberapa positif," cerita Khofifah.

 Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19

Sehingga, hal-hal itulah yang akan menjadi perhatian khusus pemerintah.

"Bahkan ada yang rumpun keluarga, 31 anggota keluarganya positif, maka format-format seperti inilah yang kemudian harus diantisipasi lebih solutif," tuturnya.

Lihat videonya mulai menit ke-3:20:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaSurabayaHermawan Saputra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved