Breaking News:

Virus Corona

Bahas Corona, Lihat Reaksi Najwa Shihab saat Gus Miftah Sindir Orang 'Ngaku' Jadi Ahli: Bagus Banget

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah membuat Presenter Najwa Shihab tergelak saat bahas imbauan pemerintah soal Virus Corona.

YouTube Najwa Shihab
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (3/6/2020). Gus Miftah mengaku tak sependapat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat berdamai dengan Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah membuat Presenter Najwa Shihab tergelak saat angkat bicara soal imbauan pemerintah soal penanganan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Gus Miftah melayangkan sindirannya pada pihak yang kerap ikut campur soal penanganan Virus Corona.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (3/6/2020).

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (3/6/2020). Gus Miftah mengaku tak sependapat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat berdamai dengan Virus Corona.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (3/6/2020). Gus Miftah mengimbau masyarakat Indonesia untuk mendengarkan pendapat para ahli.(YouTube Najwa Shihab)

 Reaksi Gus Miftah saat Ditanya Isu Corona adalah Azab, Langsung Ucap Sindiran: Sekarang Baru Teriak

 Di Mata Najwa, Gus Miftah Sebut Bukan Orang Kuat yang Bisa Hadapi Corona: Virus Ini akan Terus Ada

Menurut Gus Miftah, pandemi Virus Corona membuat masyarakat rindu pada rumah ibadah.

Pasalnya, selama pandemi ini berlangsung pemerintah menganjurkan kegiatan ibadah dilakukan di rumah.

"Maka dengan kondisi seperti ini akan menimbulkan sebuah kerinduan yang sangat mendalam, akan menimbulkan kerinduan kita pada rumah Allah, pada majelis-majelis taklim," ucap Gus Miftah.

"Dan suatu saat kelak ketika pemerintah mengumumkan 'Silakan wahai rakyatku engkau beribadah di masjid, engkau kembali membuka majelis taklim'."

Jika suatu saat pemerintah kembali membuka tempat ibadah, ia menyebut semua masyarkat seharusnya memperbaiki diri dan mulai rutin melakukan ibadah.

Terkait hal itu, Gus Miftah lantas menggung pertanyaan yang kerap dilayangkan kepadanya karena mendukung ibadah di rumah.

"Saya mengharapkan kita bisa memaksimalkan kesempatan itu, kita berjanji tidak akan meninggalkan masjid, kita berjanji tidak akan meninggalkan majelis taklim lagi," kata Gus Miftah.

"Saya sering Mbak Nana ditanya ketika live itu 'Gus Miftah lebih takut Corona apa takut dengan Allah sih?'."

Menurut Gus Miftah, beribadah di rumah menjadi bukti ketaatan pada Tuhan selama pandemi ini.

 Di Mata Najwa, Gus Miftah Akui Tak Setuju soal Ajakan Berdamai dengan Corona: Virusnya Mau Damai?

Tak hanya itu, ia juga meminta masyarakat mengikuti pendapat para ahli, bukan menuruti orang yang ahli brpendapat.

"Ini kalau dalam bahasa saya kalimat yang kelihatannya benar tapi mengandung kebatilan di dalamnya," jelas Gus Miftah.

"Justru kenapa kita harus beribadah di rumah? Ya karena kita taat dengan Allah dan rasulnya."

"Maka saya selalu mengatakan, tolong deh ikutlah pendapat ahli jangan ikut-ikutan orang yang ahli berpendapat," sambungnya.

Pernyataan Gus Miftah itupun langsung memancing gelak tawa Najwa Shihab.

Bahkan, Najwa Shihab sampai memintanya mengulangi pernyataan itu.

"Boleh diulang enggak Gus? Bagus banget itu," kata Najwa Shihah tertawa.

"Ikutlah pendapat ahli, jangan ikut-ikutan orang yang ahli berpendapat."

Mengulangi pernyataannya, Gus Miftah lantas menyoroti banyaknya pihak yang kerap bersuara tanpa dasar yang jelas di media sosial (medsos).

"Kayaknya yang nomor dua paling banyak deh Gus sekarang yang ngaku-ngaku ahli."

"Ini yang nomor dua apalagi di era medsos ini, semua orang bisa berpendapat padahal kan ada dasar hukum yang jelas," tandasnya.

 Dipisahkan Corona, Tangis Warnai Reuni Keluarga di Mata Najwa: Ibu Bilang Bukan Lebaran Terakhir

Simak video berikut ini menit ke-7.30:

Tak Setuju Berdamai dengan Corona

Pada kesempatan itu, sebelumnya Gus Miftah mengaku tak sependapat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat berdamai dengan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Gus Miftah menyatakan ajakan berdamai dengan Virus Corona itu justru menunjukkan kegamangan pemerintah.

Ia juga menduga sejumlah penyebab hingga presiden mengajak masyarakat berdamai dengan virus yang telah menewaskan ribuan orang di Indonesia itu.

 Tanggapi soal Jokowi dan Menkominfo Dinyatakan Melanggar Hukum, Refly Harun: Kita akan Klepek-klepek

Pada kesempatan itu, mulanya Gus Miftah menyebut Virus Corona tak akan hilang dari muka bumi.

"Saya pikir begini, virus ini harus dipahami bahwa virus ini tidak akan hilang sama sekali, akan tetap ada," ucap Gus Miftah.

"Artinya keberadaannya tidak akan hilang sama sekali."

Gus Miftah menyebut, keberadaan Virus Corona justru memaksa wearga untuk peduli dengan kebersihan.

Ia pun secara gamblang menyatakan tak setuju dengan istilah berdamai dengan Virus Corona.

"Islam kenapa kemudian mengajarkan kita untuk kebersihan? Maka kita sering mendengar kebersihan itu sebagian dari iman," kata Gus Miftah.

"Saya pribadi kurang sepakat dengan istilah berdamai dengan virus."

Menurut dia, istilah berdamai bisa digunakan jika kedua pihak memiliki kemauan yang sama.

Hal itulah yang disebutnya masih menjadi tanya hingga kini.

 Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19

Pasalnya, tak ada yang mengetahui kapan Virus Corona mau berdamai dengan seluruh warga di Indonesia.

"Kalau saya berdamai dengan Mbak Nana (Najwa Shihab -red), itu ada kemauan dari saya, ada kemauan dari Mbak Nana," ucapnya.

"Kalau kita berdamai dengan virus, pertanyaannya kita mau berdamai, apakah virusnya mau berdamai? Ini jadi ambigu bahasa ini."

Lantas, Gus Miftah justru menilai ajakan berdamai dengan Virus Corona menjadi wujud kegamangan pemerintah.

Ia pun menyinggung soal keterbatasan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) hingga memaksa pemerintah mengizinkan warga mulai bekerja.

"Ketika pemerintah mengeluarkan kalimat berdamai dengan Corona, maka saya lihat seperi kekhawatiran atau kegamangan pemerintah," tutur Gus Miftah.

"Sehingga kemudian apakah berlatarbelakang ABPN tidak cukup, rakyat harus segera bekerja, lalu ada istilah damai dengan Corona."

Lebih lanjut, Gus Miftah menyebut pemerintah selayaknya meminta warga untuk lebih waspada ketimbang berdamai dengan Virus Corona.

Misalnya, dengan menjaga kebersihan dan menaati semua imbauan soal penanganan Virus Corona.

"Mungkin akan lebih tepat jika kita menggunakan harus lebih waspada," kata dia.

"Jadi kalau hidup bersih, sesuai tuntunan agama sebagai style, pahami, sosialisasikan arti protokoler kesehatan, memeprketat pelaksanaan."

"Saya pikir itu lebih bisa diterima oleh akal daripada bahasa berdamai dengan Corona," tukasnya. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaNajwa ShihabGus Miftah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved