Virus Corona
Petugas Medis Covid-19 di Sragen Dapat Teror, dr Windu: Ketakutan, Saya Kesulitan untuk Memerintah
Kepala UPTD Puskesmas Kedawung II, dr Windu Nugroho mengakui bahwa pihaknya mendapatkan ancaman saat menjalankan tugas dalam penanganan Virus Corona.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Dan yang wilayah kami ada tiga kasus posuitif swab, awal dua di desa lain, dua kita tangani juga, prosedurnya sama," imbuhnya.
"Berdasarkan yang terakhir ini juga sama, tapi kok tiba-tiba kita dapat ancaman," tandasnya.
Lihat videonya:
• Mengenal Ebola, Virus yang Kembali Muncul di Kongo, Bagaimana Penyebarannya?
Bupati Sragen Minta Diusut
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meminta polisi mengusut secara tuntas kasus ancaman serta intimidasi melalui pesan WhatsApp terhadap perawat Puskesmas Kedawung usai memeriksa pasien Covid-19.
"Kami dampingi lapor ke yang berwajib supaya ditindaklanjuti penyelidikan lebih lanjut,"kata perempuan yang akrab disapa Yuni saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).
Yuni menyampaikan kasus perawat Puskesmas yang mendapat ancaman intimidasi saat menjalankan tugasnya tersebut baru pertama kali terjadi di Sragen.
• Mal Masih Buka Meski Surabaya Jadi Daerah Corona Terbanyak di Jatim, Khofifah: Itu Kewenangan Kota
• Dua Bayi yang Baru Dilahirkan Positif Corona, Terpapar oleh sang Ibu, Jadi Fenomena Baru di Kalsel
Meski demikian, Yuni berharap dengan adanya penanganan serius dengan melibatkan semua unsur, kasus serupa tidak lagi terulang.
Bahkan, jelas Yuni, Pemerintah Kabupaten Sragen akan terus mengawal kasus ini sampai selesai.
"Kita jaga bersama. Ini tanggung jawab kami," ungkap dia.
Menurut Yuni, perawat yang mendapat ancaman intimidasi tetap masuk kerja.
Tidak ada alasan untuk takut dengan ancaman itu karena pemerintah hadir untuk bersama menyelesaikan kasus tersebut.
Yuni menegaskan pendampingan terus dilakukan kepada petugas medis yang melaksanakan tugas dalam penanganan Covid-19.
• Dapat Obat Herbal dari China, Gubernur Maluku Klaim Manjur untuk Corona: Sembuhkan Pasien di Wuhan
Pemerintah Kabupaten Sragen juga memastikan penanganan Covid-19 yang selama ini dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur dan tidak diskriminasi.
"Ada tidak ada ancaman, pendampingan selalu kami lakukan. Petugas medis tidak mungkin bekerja sendiri, camat, Kapolsek dan Danramil siap mendampingi. Mereka semua masuk dalam gugus tugas Covid-19," ungkap Yuni.
Lebih jauh Yuni mengimbau kepada masyarakat Sragen yang mengikuti rapid test dan hasilnya reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan menggunakan metode PCR.