Terkini Nasional
Mulai 5 Juni, Lion Air Grup Kembali Hentikan Operasional Penerbangan, Ini Penyebabnya
Setelah melakukan evaluasi, pihak manajemen maskapai Lion Grup memutuskan untuk memberhentikan operasional penerbangan untuk sementara.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Lion Air Group kembali menghentikan sementara operasional penerbangannya mulai 5 Juni 2020.
Tak hanya penerbangan domestik, Lion Air Group juga menghentikan penerbangan internasional.
Hal ini disampaikan oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (3/6/2020).
"Penghentian ini dijadwalkan mulai 5 Juni 2020 sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut," kata Danang Mandala Prihantoro.
• Operasional Lion Air akan Dihentikan Mulai 5 Juni hingga Waktu yang Belum Ditentukan
• Transportasi Kembali Dibuka, Moeldoko Ungkit Tiket Pesawat: Saya Dengar Harga Tiketnya Cukup Mahal
Keputusan menghentikan sementara operasional penerbangan ini diambil berdasarkan evaluasi pelaksanaan operasional penerbangan sebelumnya.
Sebelumnya Lion Air Group menghentikan operasional penerbangannya pada 27 Mei 2020, dan kemudian mulai kembali beroperasi mengangkut penumpang komersil sejak Senin (1/6/2020).
Dari hasil evaluasi, ternyata, banyak calon penumpang yang tidak dapat melaksanakan perjalanan udara karena tidak memenuhi kelengkapan dokumen-dokumen dan ketentuan yang telah ditetapkan selama masa kewaspadaan pandemi Covid-19.
"Lion Air Group harus menjaga serta memastikan kondisi kesehatan fisik dan jiwa seluruh karyawan berada dalam keadaan baik, setelah pelaksanaan operasional penerbangan sebelumnya," ujar Danang.
Manajemen belum dapat memastikan kapan Lion Air Group akan kembali mengudara.
Meski demikian, Lion Air Group berjanji akan memfasilitasi calon penumpang yang sudah memiliki atau membeli tiket (issued ticket) dapat melakukan proses pengembalian dana tanpa potongan (full refund) atau perubahan jadwal keberangkatan tanpa tambahan biaya (reschedule).
• PT Angkasa Pura II Berlakukan Pengecekan Berlapis bagi Calon Penumpang Pesawat di Bandara Soetta
• Pesawat Komersil Kembali Beroperasi, Calon Penumpang di Bandara Soetta Jalani 7 Prosedur Ketat
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengeluhkan mahalnya syarat menumpang pesawat ketimbang harga tiket.
Satu di antaranya adalah tes PCR (polymerase chain reaction) yang rata-rata dipatok hingga Rp 2,5 juta.
Irfan khawatir proses yang mahal itu akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli tiket pesawat.
Dengan kata lain, industri transportasi udara akan sulit bangkit di tengah pandemi Virus Corona.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lion Air Group Kembali Berhenti Terbang, Biaya Tes PCR Lebih Mahal dari Tiket Pesawat