Demo Meninggalnya George Floyd
Trump Siap Turunkan Militer ke Jalan untuk Akhiri Demonstran George Floyd: Memulihkan Keamanan AS
Trump memperingatkan kepada para Wali Kota dan Gubernur di Amerika Serikat untuk segera mengatasi aksi demonstran rusuh George Floyd.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengambil langkah tegas untuk mengakhiri gelombang protes atas tewasnya George Floyd.
Ia telah berpesan kepada setiap gubernur dan wali kota di Amerika Serikat untuk mengirimkan aparat keamanan dalam jumlah besar agar protes dapat mereda.
Pada pidato Senin (1/6/2020) malam di Gedung Putih, Trump menyatakan siap menurunkan pasukan militer AS apabila para wali kota dan gubernur enggan melakukan pengamanan.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @bbcnews, Selasa (2/6/2020), setelah Trump selesai memberikan arahannya terkait demonstran George Floyd, para polisi mulai bertindak membubarkan massa.
Trump mengatakan langkah tegas perlu diambil untuk menghentikan aksi kekerasan dan mengembalikan keamanan di Amerika.
"Untuk menghentikan kekerasan dan memulihkan keamanan serta kenyamanan di Amerika," ucap Trump.
Presiden yang aksinya kerap mengundang kontroversi tersebut menyinggung soal kejadian kerusuhan, penjarahan, dan aksi pembakaran yang harus segera dihentikan.
Ia mengatakan perlu diambil kebijakan untuk melindungi warga Amerika yang patuh terhadap hukum.
• Hasil Autopsi: Kematian George Floyd sebagai Pembunuhan
Siap Turunkan Militer
Trump lalu menyampaikan pesannya kepada setiap wali kota dan gubernur untuk segera mengerahkan aparat keamanan dalam jumlah besar.
Hal tersebut ditujukan agar aksi demo segera mereda.
"Hari ini saya merekomendasikan secara tegas kepada seluruh gubernur untuk mengerahkan aparat keamanan dalam jumlah yang cukup hingga kita menguasai jalan," ujarnya.
"Wali kota dan gubernur harus memastikan keberadaan aparat penegak hukum berdiri secara kuat hingga konflik teratasi," sambung Trump.
Pria pemilik gedung pencakar langit bernama Trump Tower itu mengatakan dirinya bersiap menurunkan pasukan militer untuk mengakhiri protes.
Ia mengatakan langkah tersebut akan ia ambil apabila para wali kota dan gubernur enggan mengambil langkah tegas terhadap para demonstran.
"Apabila ada kota atau negara bagian menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan properti mereka, maka saya akan mengerahkan pasukan militer AS dan menyelesaikan masalah mereka," tegas Trump.
Seperti yang diketahui, George Floyd adalah warga berkulit hitam di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, yang tewas oleh polisi berkulit putih.
Floyd tewas pada Senin (25/5/2020), tewasnya Floyd memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh negara bagian di Amerika Serikat.
• Nasib Derek Chauvin, Polisi Penindih George Floyd, Kini Dipindah ke Penjara Berkeamanan Maksimum
Curhat Korban Penjarahan Demonstran George Floyd
Di tengah protes yang terjadi secara masif tersebut, pengrusakan dan penjarahan turut dilakukan oleh para demonstran.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @voaindonesia, Selasa (2/6/2020), Jazz Pasay adalah seorang pengusaha yang memiliki bisnis kuliner di Kota New York.
Toko miliknya yakni Bali Kitchen sudah dua kali menjadi korban penjarahan para demonstran.
"Ini adalah yang kedua kalinya ya, minggu lalu juga," tutur Pasay.
Pasay mengatakan dirinya sempat mengganti kaca yang telah dipecahkan oleh para demonstran George Floyd.
Namun karena situasi yang belum aman, Pasay memilih menuruti saran dari pihak kepolisian untuk memasang papan supaya kaca resotrannya tidak lagi menjadi target serangan.
"Kita sudah ganti dengan kaca baru, tapi kali ini karena akan terjadi lagi, polisi bilang lebih baik pakai papan saja. Lebih aman untuk sementara," ujarnya.
Pasay lalu bercerita momen tokonya menjadi target penjarahan dan pengrusakan.
Bersamaan pada demo yang terjadi minggu lalu, Pasay mengatakan ada penjarah yang memecah kaca restoran miliknya lalu mengambil barang-barang yang ada di kasir termasuk uang tunai.
"Kalau yang minggu lalu, mereka pecahin dan mereka ambil beberapa barang kasir dan uang," ucap Pasay.
• Viral Pria Bertato Peta Indonesia dalam Demo George Floyd, Beri Pengakuan: Saya Sekarang Menyesal
Tetap Positif dan Bangkit
Pasay bercerita kerugian yang ia alami dari pengrusakan dan penjarahan tersebut mencapai angka sekitar Rp 14,5 juta.
"Untuk ganti kaca saja kita sudah habis 400 USD (Rp 5,8 juta)," kata dia.
"Tenaga ahli 100 USD (Rp 1,4 juta) per jam."
"Ruginya sekitar 1.000 - 2.000 USD," sambungnya.
Meskipun menjadi target serangan demonstran, Pasay mengaku dirinya tetap berpikiran positif dan tidak jatuh menyerah.
"Kita sebagai manusia harus tetap positif walau apapun yang terjadi, silahkan jatuh tapi bukan berarti jatuh terus menangis menggerung-gerung berlama-lama," terang dia.
"Lebih baik kita jatuh dan bangun lagi," pungkasnya.
• Amerika Serikat Banjir Demo, Adik George Floyd Memohon ke Demonstran: Jangan Hancurkan Kotamu!
Simak Video Selengkapnya:
(TribunWow.com/Anung)