Terkini Nasional
Kembali Ungkit Pilpres 2019, Yunarto Wijaya Singgung Nama Prabowo: Tapi Jujur, Jokowi Lebih Baik
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya blak-blakan mengungkit kembali soal Pilpres 2019 lalu.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Tapi yang penting adalah semua pihak diajak bersama-sama untuk diajak satu paradigma," ucapnya.
"Kalau tadi disebut bongkar, kami sebenarnya menyebutnya paradigma yang dibangun Pak Jokowi adalah the governing president."
• Jokowi Sindir Ahok yang Tak Hadir saat Putrinya Tampil: Setelah Jadi Komut Kok Enggak Tak Datang
Disebutnya, di periode terakhir kepemimpinan Jokowi ingin meninggalkan jejak yang baik.
Satu di antaranya yakni pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
"The governing president ini akumulasi selama lima tahun bekerja nanti yang akan menjadi legacy dari Pak Jokowi," kata Fadjroel Rachman.
"Tadi salah satu yang disebutkan prioritasnya adalah ibu kota baru."
"Mudah-mudahan semuanya mau pindah ke ibu kota baru ya," sambungnya.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan oleh Yunarto Wijaya.
Di 100 hari pemerintahan kedua Jokowi, penilaian Yunarto Wijaya berbeda dengan pendapat masyarakat pada umumnya.
"Saya ingin memulai dengan kesimpulan bahwa kalau ada yang mengatakan ada perubahan dari Jokowi dari periode pertama ke dua, bahkan dari wali kota sampai sekarang," kata Yunarto.
"Saya melihat malah berbeda."
Yunarto Wijaya berpendapat, di periode kedua ini Jokowi sudah tak malu menampakkan 'wajah' aslinya.
"Kesimpulannya adalah Jokowi tidak malu-malu lagi menunjukkan wajah aslinya, identitasnya," ucap Yunarto Wijaya.
"Sebagai apa? Dia menunjukkan identitasnya jelas sebagai penganut teori modernisasi."
"Yang menempatkan proses transformasi ke depan sebagai panglima," sambungnya. (TribunWow.com)