Breaking News:

Terkini Nasional

Polemik Sekolah Masuk Lagi, KPAI Minta Tak Pertaruhkan Keselamatan Anak-anak: Gratiskan Internet

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengomentari wacana pembukaan kembali sekolah.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona sekaligus mengurangi resiko tertular. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengomentari wacana pembukaan kembali sekolah dalam rangka new normal.

Seperti diketahui, tahun ajaran baru rencananya akan dimulai kembali pada 13 Juli 2020 mendatang.

Sebelumnya sekolah-sekolah memberlakukan pembelajaran jarak jauh secara daring untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Komisioner KPAI Retno Listyarti mendorong persiapan lebih matang sebelum sekolah dibuka kembali dalam rangka new normal, dalam acara Sapa Indonesia Pagi, Jumat (29/5/2020).
Komisioner KPAI Retno Listyarti mendorong persiapan lebih matang sebelum sekolah dibuka kembali dalam rangka new normal, dalam acara Sapa Indonesia Pagi, Jumat (29/5/2020). (Capture Youtube KompasTV)

 

Pembukaan Sekolah saat New Normal Jadi Sorotan, Pihak Istana: Jokowi Menomorsatukan Keselamatan

Dilansir TribunWow.com, Retno Listyarti mendukung pentingnya persiapan yang lebih matang sebelum sekolah dibuka kembali.

"Protokol kesehatan yang ketat untuk setiap sekolah itu harus segera dibuat," tegas Retno Listyarti, dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Jumat (29/5/2020).

"Untuk itu, harus banyak kepala yang memikirkan dan melihat kondisi yang berbeda-beda di masing-masing daerah," lanjutnya.

Ia kemudian mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Meskipun begitu, Retno menilai hal tersebut belum cukup.

"Namun tidak hanya mereka harusnya, banyak daerah harus diajak bicara," ungkap Retno.

"Sekolah pun harus diajak bicara oleh Dinas Pendidikan," lanjutnya.

Ia meminta pemerintah dapat melakukan pemetaan infrastruktur di tiap sekolah.

Retno menyinggung kebijakan new normal yang akan segera digulirkan.

Segera New Normal di Bogor, Bima Arya Sebut Belum Tentu Sekolah Siap Dibuka: Kalau Pasar, Toko Bisa

"Anak-anak akan menghadapi new normal dan berarti akan ada budaya-budaya baru yang selama ini tidak dilakukan," papar Retno.

Retno menyoroti kemungkinan ada sekolah yang tidak memiliki fasilitas memadai sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

"Itu harus dibicarakan di rapat daring 'kan? Berarti harus dibantu oleh anggaran negara," komentar Retno.

"Hal-hal teknis semacam ini disiapkan dulu," tambahnya.

Ia kemudian menyinggung peran Gugus Tugas Covid-19 di tiap-tiap daerah dalam pembukaan kembali sekolah.

"Gugus Covid di daerah data persiapannya sudah ada, sehingga tidak mempertaruhkan keselamatan anak-anak kita," jelas Retno.

Retno memberi usul agar internet digratiskan selama masa pandemi.

Seperti diketahui, sistem belajar-mengajar selama ini menggunakan daring dan melalui tayangan pelajaran di televisi.

"Banyak sekali dampak Covid ini terhadap ekonomi orang tua, maka kami mendukung, mendorong negara untuk menggratiskan internet," usul Retno.

Tertawa Ungkap Hasil Angket, KPAI: 80 Persen Orang Tua Menolak, 80 Persen Siswa Malah Minta Sekolah

Lihat videonya mulai menit 1:40

Tanggapan Pihak Istana

Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden Erlinda menjelaskan polemik pembukaan sekolah saat new normal.

Seperti diketahui, cara hidup baru atau new normal  diterapkan setelah adanya pandemi Virus Corona (Covid-19).

Meskipun begitu, pembukaan kembali sekolah menuai pro dan kontra karena tingkat pertumbuhan kasus Covid-19 masih tinggi.

 Segera New Normal di Bogor, Bima Arya Sebut Belum Tentu Sekolah Siap Dibuka: Kalau Pasar, Toko Bisa

Dilansir TribunWow.com, Erlinda menjelaskan pembukaan sekolah tidak akan dilakukan serta-merta begitu new normal diterapkan.

Awalnya, ia membenarkan tahun ajaran baru akan dimulai pada 13 Juli 2020.

Meskipun begitu, proses pembelajaran akan berbeda setelah adanya Covid-19.

"Tapi di sini harus kita jelaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa bukan berarti pembelajaran dibuka seperti sebelum Covid-19," kata Erlinda, dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (29/5/2020).

Erlinda menjelaskan sekolah dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka jika benar-benar berada dalam zona hijau.

"Artinya ada opsi betul, apabila zona hijau yang sudah dikeluarkan Gugus Tugas dan nanti Kemendikbud berkoordinasi dengan Kemenag," ungkap Erlinda.

Ia menambahkan Gugus Tugas Covid-19 akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas di daerah.

Dalam penyelenggaraan kembali pembelajaran pun akan dipraktekkan protokol kesehatan luar biasa.

"Tapi bukan berarti dengan serta-merta dibuka," jelas Erlinda.

Ia menambahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu ingin memastikan keselamatan masyarakat.

Tenaga Ahli Madya KSP Erlinda menjelaskan polemik pembukaan kembali sekolah saat new normal, dalam Sapa Indonesia Malam, Jumat (29/5/2020).
Tenaga Ahli Madya KSP Erlinda menjelaskan polemik pembukaan kembali sekolah saat new normal, dalam Sapa Indonesia Malam, Jumat (29/5/2020). (Capture Youtube KompasTV)

 

 Tertawa Ungkap Hasil Angket, KPAI: 80 Persen Orang Tua Menolak, 80 Persen Siswa Malah Minta Sekolah

"Izinkan saya juga mengatakan bahwa Bapak Presiden kita bersama kabinetnya menomorsatukan keselamatan," tegas Erlinda.

"Keselamatan dia atas segala-galanya. Kesehatan tidak hanya fisik, tapi juga mental," tambah dia.

Erlinda menyinggung para siswa yang sudah dua bulan lebih menjalani pembelajaran jarak jauh.

Dalam pembelajaran jarak jauh, ada banyak perbedaan yang dirasakan baik siswa, guru, maupun orang tua murid.

"Kita paham, setelah berapa bulan ini anak-anak peserta didik dari tingkat PAUD sampai SMK-SMA, belum lagi perguruan tinggi, mereka melakukan pembelajaran dari rumah," paparnya.

"Ada yang menggunakan daring, ada juga yang menggunakan TV, telepon, atau dengan relawan," lanjut Erlinda.

Ia menegaskan pembukaan kembali sekolah akan memperhitungkan dengan matang kesiapan masyarakat.

"Kita tekankan kita berikan kenyamanan dulu kepada masyarakat," kata Erlinda. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: Kompas TV
Tags:
SekolahKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved