Virus Corona
Hasto Kristiyanto Bela Risma soal Polemik Mobil PCR: Harus Menghindari Ego Kepemimpinan
Hasto mempertanyakan dasar Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalihkan bantuan dua mobil PCR untuk Surabaya ke daerah lain.
Editor: Lailatun Niqmah
Namun, jadwal tes Covid-19 itu batal lantaran dua mobil laboratorium PCR dari BNPB yang diklaim Risma diperuntukkan bagi Kota Surabaya, dialihkan ke daerah lain.
Mobil PCR itu dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan sehingga batal beroperasi di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Surabaya.
Risma pun marah dan menghubungi seseorang yang diduga pejabat Pemprov Jatim melalui telepon.
"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo (Ketua Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19) kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya."
"Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono mengatakan juga telah berkirim surat kepada BNPB tanggal 11 Mei 2020 terkait permohonan bantuan 15 mesin PCR.
Suban pun menjelaskan mengapa mobil PCR itu perlu ditempatkan di Tulungagung.
Menurutnya, Tulungagung merupakan wilayah yang lebih membutuhkan tes PCR Covid-19.
"Sesuai statement kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata dia.
"Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP."
"Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia," lanjut Suban.
• Ditanya Seandainya Jokowi Buat Skripsi Komunikasi saat Corona, Guru Besar UI Terkekeh: Nilainya C
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi kemudian menyampaikan bahwa pihaknya segera menjadwalkan dua unit mobil laboratorium PCR siaga di Surabaya, Sabtu (30/5/2020) ini.
Adapun lokasi yang dipilih untuk operasi mobil laboratorium PCR adalah RSUD dr Soewandhie.
Rumah Sakit Husada Utama, dan Kampung Tangguh di Kecamatan Rungkut Surabaya.
Joni mengatakan kekisruhan dan saling klaim mobil PCR itu diakibatkan adanya miskomunikasi.